Sambutan Presiden RI pada Akreditasi JCI RSCM dan Peresmian UPK Mata Kirana, Jakarta, 4 Juli 2013

 
bagikan berita ke :

Kamis, 04 Juli 2013
Di baca 892 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

    AKREDITASI JCI RSCM DAN PERESMIAN

UNIT PELAYANAN KESEHATAN MATA KIRANA

DI RSCM, JAKARTA

TANGGAL 4 JULI 2013

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Tamu dan Undangan yang saya muliakan,

 

Saudara Direktur Utama RSCM beserta Keluarga Besar RSCM yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Mengawali sambutan ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya pada hari yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini kita dapat berkumpul bersama di tempat ini untuk memberikan apresiasi atas akreditasi Joint Commission International (JCI) kepada Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan Peresmian Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata RSCM Kirana.

   

Atas nama pemerintah dan negara, dan selaku pribadi, saya mengucapkan selamat  dan menyampaikan apresiasi yang tinggi  atas diperolehnya akreditasi Joint Commission International untuk Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.  Saya berharap dengan akreditasi dari JCI, RSCM akan terus dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik, pelayanan yang sejajar  dengan rumah sakit bertaraf internasional. Inilah Rumah Sakit pemerintah pertama, sebagaimana disampaikan oleh Ibu Menteri Kesehatan tadi di Tanah Air kita yang mendapatkan akreditasi internasional. Sekali lagi, selamat.

 

Insya Allah, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, rumah sakit-rumah sakit di negeri kita juga dapat mencapai taraf sebagai rumah sakit berkelas dunia, world class hospitals. Pencapaian taraf ini memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas bagi masyarakat serta menjadi bagian dari peningkatan daya saing bangsa kita di dunia internasional.

 

Saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat atas dibukanya Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata RSCM Kirana. Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata dengan pelayanan terbaik, teknologi yang canggih, serta komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat kita. Tentu ini merupakan sumbangan yang nyata, sumbangan yang  amat begitu besar bagi kemanusiaan dan bagi peningkatan pelayanan kesehatan di negeri kita.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Sering saya katakan, hidup sehat merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehat itu indah, sehat itu membahagiakan. Karena itu, menjaga kesehatan amatlah penting.  Sehat lahir dan sehat batin, keduanya amat berguna. Dengan kesehatan lahir, kita dapat menjalani kehidupan keseharian kita dengan penuh semangat, enerjik, dan produktif. Dengan sehat secara batin, kita dapat menjalani kehidupan dengan tenang, tentram, dan damai. Sebaliknya, jika kesehatan kita terganggu, apalagi terkena penyakit yang cukup berat, selain aktivitas kehidupan kita menjadi terbatas, biaya yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit. Karena itu sekali lagi, marilah kita galakkan kampanye nasional untuk semua pihak bisa, semua warga negara Indonesia bisa menjaga kesehatannya.

 

Mengingat betapa pentingnya kesehatan, Pemerintah memberikan perhatian yang besar bagi peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir ini kita telah menjalankan reformasi di bidang kesehatan. Melalui reformasi kesehatan, kita ingin mengubah paradigma masyarakat dari sekedar berobat gratis, menjadi sehat secara gratis.  Akses kesehatan bagi masyarakat kita perluas melalui  program Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jamkesmas dan juga Program Keluarga Harapan atau PKH.

 

Kita patut bersyukur, sampai saat ini Jaminan Kesehatan Masyarakat telah menyentuh lapisan masyarakat yang paling bawah. Ini merupakan jaminan kesehatan terbanyak dan tentu bersejarah bagi kita sejak Indonesia merdeka. Peserta Jamkesmas dilayani oleh ribuan Puskesmas di seluruh Tanah Air.  Sementara itu, pelayanan kesehatan rujukan, juga dilayani di hampir seluruh rumah sakit pemerintah dan swasta di negeri kita. Melalui Jamkesmas, kita dapat memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang sangat miskin, the poorest of the poor, penduduk   miskin, dan juga masyarakat yang kurang mampu. Ini merupakan program pro-rakyat yang akan terus kita jalankan dan kita tingkatkan dari waktu ke waktu.

 

Saudara-saudara,

 

Di sisi lain kita menyadari bahwa angka kebutaan di Tanah Air masih cukup tinggi. Penyebab kebutaan di Tanah Air, sebagaimana Saudara-saudara pahami, lebih banyak disebabkan oleh penyakit katarak, tolong kalau salah saya dikoreksi, yang diikuti oleh berbagai sebab lain. Kebutaan akibat penyakit katarak ini, setiap tahunnya cenderung meningkat. Peningkatan ini antara lain disebabkan oleh adanya backlog katarak atau keterbatasan kemampuan kita dalam menjangkau pelayanan operasi katarak. Keterbatasan itu meliputi kurangnya ketersediaan jumlah spesialis penyakit mata, saya akan melakukan langkah-langkah yang riil untuk mengatasi ini, tentu bersama Saudara semua, serta sering terlambatnya penduduk untuk pergi berobat ke Puskesmas maupun institusi kesehatan yang lain.

 

Saya menyambut gembira, Bapak-Ibu, dibukanya Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata RSCM Kirana dengan visi menjadi salah satu layanan kesehatan mata terbaik di Asia Pasifik pada tahun 2014 mendatang. Saya menunggu datangnya kabar baik ini tahun depan. Saya berharap kita dapat mewujudkan visi itu, dan dengan sendirinya terus meningkatkan kualitas serta memperluas akses pelayanan penanganan penyakit mata bagi warga bangsa, khususnya sekali lagi bagi masyarakat miskin. Kita juga bisa mencapai tujuan itu dengan meningkatkan sosialisasi penyakit mata di kalangan masyarakat, utamanya kaitan antara penyakit itu dengan pola hidup sehat, serta dengan pencegahan polusi melalui kegiatan pelestarian lingkungan hidup dan di atas segalanya adalah dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya berpesan kepada seluruh jajaran direksi, manajemen, serta tim medis RSCM, untuk memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas, dan mengacu pada pendekatan better, cheaper, easier and faster. Artinya, pelayanan yang lebih baik (better), pelayanan yang mudah, cepat, dan tidak berbelit-belit (easier), pelayanan yang lebih murah (cheaper) dan dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat, serta ini juga menjadi harapan pasien,  menjadi harapan masyarakat kita, pelayanan yang lebih cepat (faster), terutama bagi pasien yang berada dalam kondisi yang kritis.

 

Tingkatkan pelayanan sesuai dengan standar internasional. Dengan pelayanan yang berstandar internasional, kita akan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dengan pelayanan seperti itu kita dapat menahan arus masyarakat yang berobat ke luar negeri. Kita juga dapat menarik peserta asuransi kesehatan internasional untuk berobat di rumah sakit yang ada di negeri kita.

 

Berikan perhatian besar pada layanan kesehatan yang berkualitas, sekali lagi utamanya bagi saudara-saudara kita yang tergolong belum mampu. Hargai hak-hak pasien dengan melibatkan pasien sebagai mitra dalam proses perawatannya. Berikan pelayanan yang cepat kepada para pasien yang kritis tanpa harus melalui prosedur administrasi yang berbelit. Kita tidak ingin mendengar lagi ada kasus, ada kejadian pasien yang meninggal dunia akibat ditolak kehadirannya di rumah sakit tertentu dengan berbagai alasan yang lebih prosedural.

 

Pertahankan akreditasi JCI yang telah Saudara peroleh. Pastikan peningkatan standar kualitas pelayanan kesehatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan teknologi medis terkini. Lanjutkan pemberian dukungan pada kegiatan penelitian kesehatan dan pendidikan kedokteran. Fungsikan fasilitas rumah sakit secara optimal dalam memfasilitasi kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan dan ilmu kedokteran.

 

Kepada jajaran Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata RSCM Kirana, saya mengajak Saudara  untuk ikut serta secara aktif menurunkan angka kebutaan pada seluruh lapisan  masyarakat. Berikan fokus pelayanan kepada masyarakat tidak mampu dengan layanan yang ramah dan manusiawi. Tingkatkan sumber daya para dokter mata melalui pendidikan dokter spesialis mata bertaraf internasional.

 

Kepada Menteri Kesehatan, saya minta untuk memenuhi ketersediaan tenaga medis berikut perlengkapan yang diperlukan, agar seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Tanah Air dapat melayani masyarakat lebih optimal. Berarti ini suara dokter, Ibu-ibu, yang patut kita dengar.

 

Saya juga mengucapkan sekali lagi selamat dan apresiasi yang tinggi atas diperolehnya akreditasi Joint Commission International untuk Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.  Saya ucapkan terima kasih pula atas segala pengabdian dan kerja keras para dokter dan petugas medis, baik yang bertugas di lingkungan RSCM maupun yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia.  Sejarah mencatat peran dan kontribusi Bapak-Ibu, peran dan kontribusi para dokter dan tenaga medis, medis, di seluruh Indonesia yang tentu amat penting bagi kehidupan dan kemanusiaan.

 

Dan, sebelum saya benar-benar mengakhiri sambutan ini, ini kesempatan yang amat baik, saya bisa bertatap muka dengan para guru besar, para dokter, dan para pejuang kemanusiaan, pejuang kesehatan. Kemarin saya bertemu dengan para guru, para pendidik, hari ini saya bertemu dengan para dokter. Semua tahu, kalau kita bicara Human Center Development, pembangunan yang berorientasi pada manusia, dua sektor ini amatlah penting, kesehatan dan pendidikan. Kalau benar-benar kita ingin membangun negeri ini seutuhnya, berorientasi pada manusianya, maka tentulah yang menjadi tujuan pembangunan ini, hadirnya manusia yang sehat jasmani dan rohani, manusia yang berpengetahuan dan cerdas, serta manusia yang bermental baik, serta rukun dan pandai menaburkan kasih sayang. Itulah yang kita tuju, menjadikan manusia Indonesia, orang-seorang, manusia yang sehat dan cerdas.

 

Di satu sisi boleh disebut sebagai ends, tujuan. Tapi di sisi lain juga boleh dipandang sebagai means, sarana untuk mencapai tujuan. Sebab dengan modal manusia yang sehat jasmani dan rohani, dan berpengetahuan, maka peluang bagi mereka untuk menjalani hidup dan karier dengan lebih sukses itu terbuka makin lebar. Kita harus kembali kepada falsafah dan hakekat pembangunan seperti itu. Oleh karena itu, kalau Bapak-Ibu ingat, lima tahun pertama pemerintahan yang saya pimpin, saya memang lebih memprioritaskan pada pembangunan pusat-pusat kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.

 

Puluhan kali saya berdialog dengan para petugas medis, dengan para dokter yang tersebar di Tanah Air kita. Oleh karena itulah, kita hidupkan kembali, kita revitalisasikan, dan kita tingkatkan semua kemampuan yang ada di negeri kita. Ada Posyandu, Pos KB, kemudian Puskesmas sendiri, dan semua termasuk rumah sakit-rumah sakit pada tingkat kabupaten, mereka memiliki peran yang sangat penting, to take care of, Saudara-saudara kita yang tersebar di seluruh Indonesia dengan tingkat kehidupan yang berbeda-beda.

 

Alhamdulillaah, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian kita, serta sesuai dengan peningkatan kemampuan anggaran kita, secara bertahap semuanya itu telah kita perbaiki. Lima tahun kedua ini, seraya tetap mengutamakan pembangunan kesehatan masyarakat, kita memikirkan diperlukannya kehadiran rumah sakit-rumah sakit modern dan berkelas Internasional, modern hospital, world class hospital.

 

Kita sudah memiliki kemampuan untuk itu dan menghadapi persaingan yang makin ketat di kawasan akan diberlakukannya ASEAN Community, maka bagi bangsa kita hanya satu jalan untuk menjadi pemenang, to be to winner, dan bukan the losser dalam era globalisasi dan kerja sama kawasan ini, yaitu meningkatkan kesiapan kita, daya saing kita, dan kelebihan serta keunggulan kita, dan kita mampu melaksanakan semuanya itu. Oleh karena itu, marilah kita sukseskan kedua kebijakan kembar ini, meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Tanah Air, dengan perhatian utama Puskesmas dan institusi-institusi sejenis, dan kemudian meningkatkan lagi kemampuan rumah sakit-rumah sakit andalan, rumah sakit unggulan, dan kemudian bertarap internasional.

 

Bangsa kita yang sekarang berjumlah lebih dari 24 juta Saudara-saudara, 240 juta, saya bicara apa tadi, kalikan sepuluh ya, 240 juta lebih, mereka memiliki daya beli yang makin tinggi, higher purchasing power. Kelas konsumsi, consumen class, menurut studi dari McKinsey tahun lalu jumlahnya sekitar 45 juta. Pada tahun 2030 nanti akan berjumlah 135 juta. Apa artinya, mereka memerlukan pelayanan yang lebih baik, yang lebih berkualitas, dan pasar itu ada di negeri kita, strong market. Alangkah tidak baiknya kalau mereka yang menginginkan pelayanan yang lebih baik itu harus terbang ke luar negeri. Tentu bukan itu yang ingin kita bangun. Dan kita ingin hadir di negeri kita ini pelayanan yang tidak kalah, dan bahkan lebih baik pada saatnya nanti dengan rumah sakit-rumah sakit yang ada di negara lain ataupun rumah sakit-rumah sakit di tetangga kita.

 

Sejak saya menjadi presiden, Sembilan tahun yang lalu saya selalu check up di rumah sakit sendiri, di negeri kita. Saya percaya kepada kemampuan dokter kita. Saya percaya bahwa kita tidak kalah dengan rumah sakit dan dokter yang lain. Harapan saya semua juga begitu, kecuali kalau dirujuk oleh rumah sakit kita ke negara tertentu atau ke dokter tertentu, yang itu biasa dalam era kesejagatan sekarang ini. Point saya adalah mereka akan lebih bangga, lebih senang dan lebih nyaman kalau berobat di negeri sendiri, saudara-saudara kita itu. Oleh karena itu, marilah kita persiapkan segalanya, kita tingkatkan kemampuan kita orang-seorang, peralatan dan perlengkapan, dan juga institusi-institusinya.

 

Itulah yang ingin saya tambahkan pada kesempatan yang baik ini, kita harus optimistic bahwa negara kita akan makin maju termasuk sektor kesehatan yang terus-menerus kita bangun dan kita majukan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua kontributor dibangunnya unit yang penting ini. Saya lihat ada Pak Edi Sariatmaja dan lain-lain di sini. Terima kasih pula saya sampaikan dan ini contoh dari public private partnership yang bagus. Mari kita lakukan seperti ini di tempat-tempat yang lain.

 

Dunia usaha di negeri kita ini, karena politik kita stabil, ekonomi bergerak, sebenarnya Allah juga memberikan rezeki kepada mereka-mereka. Alangkah mulianya kalau rezeki itu sedikit dibagi untuk kepentingan rakyat kita dengan cara apa yang dilakukan oleh beliau-beliau ini sebagai contoh. Dengan demikian bangsa ini terus makin setia satu sama lain, sehingga kita boleh mengatakan "diskriminasi no, kesetiakawanan yes". Dan itulah yang menjadi pesan saya.

 

Bapak-Ibu, dan hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Akhirnya, dengan memohon ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim, Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata RSCM Kirana, saya nyatakan dengan resmi dimulai penggunaannya. 

 

Terima kasih.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI