Sambutan Presiden RI pada Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung, 20 Feb 2010 di JIExpo, Kemayoran

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 20 Februari 2010
Di baca 1078 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PENCANANGAN GERAKAN INDONESIA MENABUNG DAN

PELUNCURAN PRODUK TABUNGANKU

PADA TANGGAL 20 FEBRUARI 2010

DI JIEXPO KEMAYORAN, JAKARTA

 

 

Bismillahirahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Saudara Pejabat Gubernur Bank Indonesia,

 

para Pimpinan Asosiasi Perbankan dan para Pimpinan Dunia Perbankan,

 

yang saya cintai para petani, para nelayan, para buruh, para pegawai negeri, para pelajar, dan para mahasiswa,

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, dan tugas pengabdian kita, untuk bersama-sama membangun bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat seluruh Indonesia. Kita juga patut bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena pada pagi hari ini dapat bersama-sama menghadiri acara pencanangan Gerakan Indonesia Menabung sekaligus acara peluncuran Produk Tabunganku.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Apa yang terjadi pada hari ini, sesungguhnya merupakan tonggak baru dalam dunia perbankan, dalam tabungan rakyat, yang sejatinya juga berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat kita. Saudara tentu sudah mengetahui, bahwa pemerintah terus mengembangkan program-program pro-rakyat. Contoh di sektor pendidikan, pemerintah membantu saudara-saudara kita yang masih miskin, yang belum sejahtera dengan program BOS, BOS buku, beasiswa dan lain-lain.
Di sektor kesehatan dengan jaminan kesehatan masyarakat dan bantuan yang lain. Demikian juga bantuan beras bersubsidi untuk rakyat miskin. Bantuan Langsung Tunai bersyarat bagi saudara kita yang terkategori sangat miskin. Demikian juga bantuan sosial untuk penyandang cacat berat, lanjut usia terlantar, maupun saudara-saudara kita yang terkena musibah.

Di sisi lain, program pro-rakyat yang terus kita kembangkan dan tingkatkan, juga yang disebut juga dengan PNPM Mandiri, membangun kecamatan dan desa di seluruh Indonesia dengan bantuan dari pemerintah. Demikian juga Kredit Usaha Rakyat membantu para pelaku usaha mikro yang selama ini juga terus kita jalankan dan tingkatkan.

Hari ini dengan sekali lagi, mengucap rasa syukur alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, kita kembali meluncurkan satu program yang disebut dengan Produk Tabunganku dalam gerakan nasional yang kita sebut dengan Gerakan Indonesia Menabung.
Sesungguhnya program-program pro-rakyat maupun kebijakan dan scheme Produk Tabunganku ini memiliki dua aspek. Aspek yang pertama untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyat, utamanya rakyat berpenghasilan rendah sekaligus adalah konsep keadilan karena pembangunan ini adalah untuk semua, pembangunan ini harus inklusif dalam arti adil dan merata, dan berpihak kepada rakyat, berpihak kepada mereka yang belum sejahtera.

Keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat tidak cukup hanya dikumandangkan dalam retorika-retorika, tetapi ukurannya adalah kalau kita ingin melakukan introspeksi kepada diri kita sendiri, apakah sudah cukup banyak kebijakan dan program-program yang sungguh pro-rakyat, yang benar-benar bisa menegakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan, yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia dan dunia perbankan di tanah air, atas prakarsa yang sungguh mulia untuk meluncurkan Produk Tabunganku dalam konteks Gerakan Indonesia Menabung.

Hadirin yang saya hormati,

Saya dan kita semua mendengar dengan seksama apa yang disampaikan oleh Pak Darmin Nasution tadi tentang Gerakan Indonesia Menabung dan Produk Tabunganku. Oleh karena itu, saya ingin menggarisbawahi beberapa hal. Saya ingin mengajak Saudara semua untuk menjawab tiga pertanyaan penting. Pertama, mengapa menabung itu penting bagi sebuah bangsa, bukan hanya bagi perseorangan maupun rumah tangga, tapi bagi bangsa? Pertanyaan kedua adalah apakah rakyat berpenghasilan rendah bisa menabung, meskipun kita sudah mendengarkan testimoni dari saudara-saudara kita yang intinya menyambut baik Gerakan Indonesia Menabung dan Produk Tabunganku ini. Pertanyaan ketiga adalah bagaimana saudara-saudara kita atau rakyat yang berpenghasilan rendah itu mendapatkan kemudahan untuk menabung dan mendapatkan pelayanan yang baik.

Kalau kita bisa menjawab tiga pertanyaan kunci ini, dan dijalankan dengan baik di lapangan, maka apa yang kita niatkan ini akan berhasil dengan baik dan rakyat insya Allah akan sungguh merasakan manfaat dan hasilnya. Mari kita jawab pertanyaan pertama, mengapa menabung ini penting? Bagi perseorangan, bagi rumah tangga, kalau ada tabungan kita bisa berjaga-jaga, kalau tiba-tiba ada keperluan untuk mengeluarkan biaya. Yang kedua, dengan menabung kita juga bisa merencanakan akhir tahun misalnya, atau lebaran atau tahun baru akan membeli sesuatu. Dan kalau ditabung di bank sebagaimana yang diluncurkan hari ini, pasti ada tambahan penghasilan. Itu bagi rumah tangga.

Bagi negara, kalau bangsa kita ini gemar menabung, maka tabungan domestik akan meningkat. Kalau tabungan domestik meningkat, investasi juga meningkat. Dalam teori ekonomi makro, sesungguhnya tabungan itu sama dengan investasi, saving itu equals dengan investment. Pada garis besarnya seperti itu. Artinya apa? Makin besar tabungan dalam negeri, makin tersedia sumber-sumber pembiayaan dari negeri itu. Dengan kemampuan ini, kita bisa secara bertahap dan terus-menerus mengurangi komponen hutang luar negeri. Dengan demikian, insya Allah perekonomian kita dari segi pembiayaan akan lebih mandiri.

Dalam krisis perekonomian global yang terjadi pada tahun 2008 dan 2009 yang lalu, yang sekarang pun masih kita rasakan ekor dari krisis itu, salah satu penyebabnya adalah ada negara-negara yang memiliki komponen hutang yang sangat tinggi, ekonominya boleh dikatakan dalam keadaan defisit. Keadaan demikian rapuh, kalau ada pemicu krisis, maka akan terjadi krisis. Apabila negara itu kuat, dampaknya juga dialami oleh negara-negara yang lain.

Oleh karena itu, tentu kita harus belajar banyak, jangan bangsa kita ini amat tergantung pada hutang luar negeri dan harus terus-menerus kita kurangi supaya kita lebih berketahanan, manakala ada gejolak perekonomian pada tingkat global. Itu keuntungan bagi negara, manakala bangsa Indonesia ini makin gemar menabung dan tabungannya makin besar.

Mari kita jawab pertanyaan kedua, apakah rakyat berpenghasilan rendah dapat menabung?

Saudara-saudara,

Prinsipnya siapapun bisa menabung. Kalau penghasilannya masih rendah, insya Allah suatu saat makin meningkat. Ya barangkali tabungannya kecil, masih kecil, tetapi selalu bisa menabung, apabila itu diniati. Namun, negara, pemerintah menyadari penghasilan rakyat harus makin meningkat. Income mereka harus terus tumbuh, sehingga sisa belanja, penghasilan dikurangi pembelanjaan tersisa lebih banyak lagi untuk ditabung. Dengan demikian, tabungannya diharapkan juga makin meningkat.

Bagaimana penghasilan rakyat Indonesia di seluruh tanah air dari tahun ke tahun bisa meningkat? Ini tentu harus dijawab dengan ekonomi kita juga perlu meningkat dari masa ke masa. Kalau ekonomi tumbuh, tersedia lapangan pekerjaan lebih banyak. Kalau seseorang bisa bekerja, mendapatkan penghasilan, dan dengan demikian maka ada porsi untuk ditabung.

Bagi yang menerima gaji, pemerintah terus meningkatkan gaji itu untuk mengatasi apabila ada kenaikan harga atau inflasi. Dan manakala kenaikan harganya di atas inflasi, maka ada peluang juga untuk menabung. Bagi golongan masyarakat, apalagi rakyat berpenghasilan rendah atau kaum miskin yang tidak menerima gaji, sudah saya katakan tadi, kita bantu dengan scheme bantuan langsung masyarakat. Dengan demikian, penghasilannya yang masih pas-pasan bisa dihemat, siapa tahu sebagian kecil bisa ditabung.

Harapanya adalah Saudara-saudara, kita ke depan dengan pertumbuhan ekonomi, dengan peningkatan pendapatan, kita bisa menabung lebih banyak lagi dan tentunya berlaku pula bagi saudara-saudara kita yang masih berpenghasilan rendah. Itu adalah cara, agar makin ke depan lebih banyak lagi tabungan yang berasal dari masyarakat dengan cara meningkatkan pendapatan mereka.

Saudara-saudara,

Pertanyaan terakhir adalah bagaimana rakyat berpenghasilan rendah itu mendapatkan kemudahan? Testimoni tadi sudah diungkap beberapa bagian. Saya setelah membaca konsep dari Tabunganku. Saya, terus terang, Pak Darmin Nasution, Saudara-saudara, merasa gembira, karena Tabunganku ini dijalankan dengan persyaratan yang mudah dan ringan setoran.

Menurut catatan saya, apabila akan menabung di bank-bank umum atau Bank Syariah, itu cukup menyetorkan Rp. 20.000. Tetapi kalau untuk menyetorkan ke Bank Perkreditan Rakyat atau Bank Perkreditan Rakyat Syariah, itu cukup Rp. 10.000, tanpa dipungut biaya administrasi. Ini benar-benar melegakan, menjawab tadi himbauan dari saudara-saudara kita yang ingin menabung, tapi punya pengalaman kok susah, kok persyaratannya banyak dan sebagainya.

Saudara-saudara,

Saya tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Pejabat Gubernur BI tadi. Dari 135 juta usia dewasa yang belum punya tabungan adalah 80 juta. Andaikata dengan Gerakan Indonesia Menabung, dengan scheme Tabunganku ini, separuhnya mau menabung jadi 40 juta, masing-masing katakanlah atau rata-rata Rp. 100.000, maka ada tambahan tabungan dalam negeri Rp. 4 trilyun. Kalau terus bertambah tabungannya rata-rata Rp. 1 juta, maka di negara kita, ada tambahan tabungan domestik 40 trilyun. Tentu itu sangat bermanfaat untuk kepentingan perekonomian, penyaluran kredit, termasuk kredit-kredit untuk rakyat kecil untuk usaha kecil.

Oleh karena itu, mari kita sungguh sukseskan, agar sumber-sumber pendanaan dalam negeri makin meningkat. Dengan demikian, akhirnya kredit bisa disalurkan lebih banyak. Dan manakala kredit disalurkan lebih banyak, ekonomi akan bergerak. Ekonomi bergerak, penerimaan negara makin besar, dan kemudian anggaran untuk pembangunan dan untuk kesejahteraan rakyat juga makin tinggi.

Hadirin yang saya hormati,

Ini kesempatan yang baik, saya mengajak Saudara semua, dan Saudara-saudara di seluruh tanah air untuk benar-benar memperkuat budaya menabung. Untuk bangsa, kalau kita memiliki budaya menabung yang kuat, maka kemandirian ekonomi kita akan makin meningkat. Ini penting, disamping tentu kapasitas pembiayaan pembangunan juga akan makin kuat.

Untuk rumah tangga, kalau kita punya budaya menabung, kegemaran menabung dan betul-betul menabung, maka kita terhindar dari perilaku hidup yang konsumtif, boros. Yang mestinya tidak dibeli, dibeli, karena tidak punya pikiran atau budaya untuk menabung itu. Ada pepatah, besar pasak daripada tiang. Ada pengalaman unik, kembali pada krisis 2008-2009, konon ada negara kaya, saya kira beberapa negara kaya yang barangkali masyarakatnya atau society itu mengalami yang disebut situasi over spending, lebih banyak yang dikeluarkan dibandingkan yang diterima, akibatnya terjerat dalam hutang.

Hati-hati menggunakan credit card. Yang diperlukan yes, yang tidak diperlukan mengapa harus menggesek-gesek terus. Itu juga jangan dikira itu seolah-olah mengalir uangnya terus, dihitung dari tabungan Saudara. Oleh karena itu, budaya menabung itu sebatas yang diperlukan. Belanja itu penting, agar ekonomi bergerak. Namun belanja yang berlebihan, di luar kemampuannya, tentu itu merupakan bom waktu. Jadi budaya menabung baik bagi bangsa, rumah tangga, maupun orang-seorang sangat penting.

Akhirnya Saudara-saudara, melalui mimbar ini dan ke hadapan seluruh rakyat Indonesia, saya ingin mengajak dan menyeru kepada Saudara semua. Pertama, bagi yang mampu untuk menabung, mari menabung, berapa pun yang bisa ditabung. Termasuk saudara-saudara yang berpenghasilan masih rendah dengan scheme Produk Tabunganku ini.

Yang kedua, bagi Bank Indonesia dan kalangan perbankan, berikan kemudahan dan pelayanan terbaik bagi rakyat kita, rakyat berpenghasilan rendah yang juga ingin menabung di bank-bank Saudara. Lakukan sosialisasi sejelas-jelasnya tentang Gerakan Indonesia Menabung ini dan tentang Produk Tabunganku. Dan saya ingin menggunakan kesempatan ini juga untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada 70 Bank-bank Umum dan Bank Syariah dan 910 Bank Perkreditan Rakyat, Bank Perkreditan Rakyat Syariah.

Ketiga, kepada para Gubernur, para Bupati dan para Walikota, sukseskan Gerakan Indonesia Menabung ini. Perkuat ketahanan ekonomi di wilayah-wilayah Saudara di seluruh tanah air. Perkuat pula sumber-sumber pendanaan daerah dengan menggalakkan budaya menabung bagi masyarakatnya.

Dengan harapan dan ajakan itu Saudara-saudara, akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT, seraya mengucapkan Bismilahirahmanirrahim, tahun 2010 ini, saya tetapkan sebagai tahun dimulainya Gerakan Indonesia Menabung sekaligus diluncurkannya Produk Tabunganku. Sekian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI