Sambutan Presiden RI pada Peragaan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wil. Timur, 29-3-2010

 
bagikan berita ke :

Senin, 29 Maret 2010
Di baca 796 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PERAGAAN DAN SIMULASI

GELAR KESIAPAN SATUAN REAKSI CEPAT

PENANGGULANGAN BENCANA WILAYAH TIMUR

TANGGAL 29 MARET 2010

DI BANDARA ABDUL RACHMAN SALEH, MALANG

 

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

 

Hadirin yang saya muliakan, pimpinan dan jajaran Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wilayah Timur Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Hari ini kita telah menyaksikan gelar kesiagaan dari Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wilayah Timur yang dilaksanakan di Malang. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Saudara sekalian yang telah melaksanakan gelar kesiagaan yang berjalan dengan baik ini.

 

Saudara-saudara,

 

Kita memiliki dua pengetahuan: Pengetahuan pertama adalah kita semua tahu bahwa negeri kita, Indonesia, rawan bencana. Bencana alam yang sering terjadi di negeri kita, pada prinsipnya, karena terjadinya peristiwa alam itu sendiri. Namun, sesungguhnya bisa dibedakan bencana alam yang memang murni karena peristiwa alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Sedangkan yang kedua, bencana alam yang sering terjadi karena kesalahan manusia, yang terjadi ratusan tahun hingga saat ini.

 

Sebagai contoh, terjadinya penggundulan hutan di berbagai wilayah di seluruh dunia, pelepasan karbondioksida, yang akhirnya membuat bumi kita makin panas, iklim berubah, sehingga terjadi perubahan yang mendasar dari tata iklim dunia, terjadi iklim yang esktrim. Akibatnya, di seluruh dunia, makin sering terjadi bencana alam yang dahsyat, seperti topan, badai, banjir, tanah longsor, dan bencana-bencana sejenis. Ini pengetahuan yang kita miliki.

 

Bangsa Indonesia, kita semua, harus paham tentang kondisi geografi negara kita seperti itu. Kita juga harus sadar dan bisa tetap hidup di negeri dengan kondisi yang saya katakan tadi rawan dengan bencana. Dan ingat, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan tanah air kita, di samping memang ada kerawanan-kerawanan yang bisa mengakibatkan bencana alam, tetapi sesungguhnya juga penuh dengan sumber daya alam, yang apabila dikelola dengan baik bisa mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

 

Oleh karena itu, khusus yang pertama ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendayagunakan dan mengelola dengan baik sumber daya alam yang ada di negeri ini, ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan sebaik-baiknya agar lingkungan tidak rusak. Dan kemudian kita senantiasa siap manakala bencana itu datang. Apakah golongan yang pertama tadi; gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi, atau jenis bencana yang kedua, seperti yang saya sebutkan tadi; banjir, tanah longsor, topan, badai, kebakaran hutan, dan bencana-bencana yang sejenis.

 

Pengetahuan yang kedua, kita tahu, atas pengalaman empirik yang kita laksanakan hingga saat ini dalam mengatasi berbagai bencana alam di seluruh tanah air. Lima tahun terakhir saja, misalnya dari tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi di Jogja dan Klaten, gempa bumi di Sumatera Barat, dan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan di berbagai tempat di tanah air, yang kita laksanakan bersama-sama untuk mengatasi bencana itu, baik tanggap darurat, rekonstruksi, maupun rehabilitasi, kita tahu bahwa saat yang amat berharga adalah saat-saat awal terjadinya bencana itu. Bisa jadi jam-jam pertama setelah bencana terjadi, bisa jadi hari pertama setelah bencana terjadi. Negara, pemerintah, masyarakat, yang cekatan di dalam melakukan kegiatan tanggap darurat pada jam-jam pertama, pada hari-hari pertama, akan bisa menyelamatkan banyak jiwa dan mengurangi korban yang bisa saja jatuh karena bencana itu.

 

Oleh karena itulah, atas pengalaman yang amat berharga itu, sejak bulan Desember yang lalu, dalam rangka upaya untuk terus meningkatkan kemampuan kita dalam mengatasi bencana, pemerintah telah membentuk dua Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, yang pertama berlokasi di Jakarta dan yang kedua berlokasi di Malang.

 

Tugas Saudara sangat penting, untuk betul-betul siap dikerahkan ke daerah bencana kapan saja, dan kemana saja, menghadapi bentuk bencana apa saja, untuk menyelamatkan, saya ulangi, untuk menyelamatkan jiwa saudara-saudara kita. Kita melihat tadi peragaan, mulai dari Search and Rescue Operations, kemudian tindakan gawat darurat dari segi medis, lantas untuk menyelamatkan korban yang tertimpa reruntuhan, kemudian memperbaiki komunikasi yang rusak, menyediakan air bersih yang langka, menghidupkan listrik yang mati, dan berbagai tindakan darurat yang memang sangat diperlukan untuk dilaksanakan pada jam-jam pertama, pada hari-hari pertama di daerah bencana.

 

Menyadari pentingnya peran dan tugas Saudara, saya berharap semua menjaga kesiagaan, keterampilan, dan pengetahuan untuk benar-benar melaksanakan tindakan tanggap darurat dengan cepat dan tepat. Pemerintah menyadari, satuan reaksi cepat ini harus kita bangun menjadi satuan reaksi cepat yang tangguh, yang efektif, sama dengan yang dimiliki oleh negara-negara lain di dunia. Bahkan kita harus lebih baik dibandingkan mereka, karena kita memiliki pengalaman kala menangani bencana yang sering terjadi di negeri kita.

 

Dalam kaitan itu, pemerintah akan terus melengkapi perlengkapan yang diperlukan oleh satuan reaksi cepat ini. Pemerintah akan terus melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk memastikan semua di antara anggota SRC-PB ini memiliki keterampilan yang baik. Pemerintah akan mendorong kerja sama satuan ini dengan instansi lain di Indonesia, apakah dengan Palang Merah Indonesia, apakah dengan satuan-satuan yang dimiliki BUMN, atau manapun, dan juga unit-unit serupa dari negara-negara sahabat.

 

Jelas bahwa peran dan tugas satuan ini sangat penting. Oleh karena itu, saya instruksikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bersama dengan Menteri-Menteri terkait untuk terus meningkatkan kemampuan satuan ini, meningkatkan logistik dan perlengkapan yang diperlukan, termasuk pelatihan, pendidikan, dan kerja sama dengan negara sahabat.

 

Itulah Saudara-saudara, yang saya sampaikan pada kesempatan yang penting ini. Saya ucapkan selamat bertugas. Marilah kita laksanakan tugas kemanusiaan, tugas bangsa dan negara yang mulia, dan harapan saya saudara semua selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sekian, selamat bertugas.

 

Wasssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI