Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012

 
bagikan berita ke :

Kamis, 27 Desember 2012
Di baca 1270 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PERAYAAN NATAL NASIONAL

DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA

TANGGAL 27 DESEMBER 2012

 

 

 

 

 

Para Tamu Undangan dan Hadirin yang saya hormati,

 

Segenap Umat Kristiani di seluruh Tanah Air yang saya cintai,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Shalom,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Mengawali sambutan ini, saya mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pada malam yang membahagiakan ini, kita dapat menghadiri Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional Tahun 2012.

 

Saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini, untuk menyampaikan salam hormat dan salam bahagia saya kepada umat Kristiani di seluruh Tanah Air, yang merayakan Natal dengan penuh suka cita. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya juga hadir bersama Saudara untuk berbagi cinta, kasih, dan pengharapan. Berbahagialah di hari Natal yang penuh damai dan cinta kasih ini. Semoga perayaan Natal tahun ini membawa kesukacitaan dan pengharapan baru bagi umat Kristiani, serta bagi bangsa kita dalam menyongsong hari esok yang lebih baik.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Perayaan Natal tahun ini mengangkat tema "Allah Telah Mengasihi Kita". Tema ini mengingatkan umat Kristiani akan pentingnya bersyukur atas segala karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Tema ini juga mengingatkan kita semua akan nilai-nilai universal ajaran agama, untuk saling mengasihi antara umat yang satu dengan yang lain. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling menyakiti, menghina, menindas, dan melakukan kekerasan. Setiap agama mencintai kedamaian, ketenteraman, dan hidup berdampingan secara harmonis. Agama senantiasa mengajarkan persaudaraan sejati di antara umat manusia serta kehidupan yang jauh dari sifat-sifat buruk. Setiap agama senantiasa mendorong umatnya untuk saling mengasihi, berbudi luhur, berakhlak mulia, saling mencintai, dan penuh toleransi. Saling menyayangi dan saling mengasihi menjadi ajaran utama setiap penganut agama, sekaligus sebagai filosofi, serta solusi dalam merekatkan hubungan antar-umat beragama. Jadikan nilai kasih sebagai wujud nyata perilaku setiap manusia, baik dalam hubungan dengan Tuhan-nya, dengan sesama umat manusia, maupun dengan lingkungannya.

 

Dalam setiap perayaan Natal, umat Kristiani senantiasa diingatkan akan arti dan makna pengorbanan sebagai bentuk dan manifestasi cinta manusia kepada Tuhan, dan sebaliknya cinta Tuhan kepada umat manusia. Dalam setiap perayaan Natal, pesan itu begitu kuat, melekat, dan terpatri pada setiap hati sanubari umat Kristiani. Pesan itu tentu tidak hanya untuk direnungi, melainkan selayaknya tercermin dalam laku perbuatan sebagai insan yang beriman.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kita bersyukur perayaan Natal tahun ini di seluruh Tanah Air, dapat berjalan hikmat, aman, tenteram, dan damai. Umat Kristiani dapat merayakan ibadah dengan tenang di gereja-gereja. Umat..., terima kasih. Umat Kristiani juga dapat merayakan Natal dengan gembira dan sukacita di tengah keluarga. Apalagi di berbagai daerah, komunitas agama lainnya juga ikut berpartisipasi membantu kelancaran dan kehikmatan perayaan Natal. Itu semua adalah cermin, itu semua adalah cermin makin dewasanya umat beragama di Tanah Air kita. Saya berharap suasana aman, tenteram, dan damai dalam perayaan Natal ini makin memperkuat kepercayaan kita tentang bangsa Indonesia yang kuat, bersatu, rukun, dan damai. Mari kita sebarkan semangat Natal untuk sebuah pembelaan akan nilai-nilai, nilai universal kemanusiaan, serta tentang kebenaran dan keadilan.

 

Di tengah proses pembangunan yang terus berjalan, pemerintah juga memberikan perhatian besar pada peningkatan kualitas kehidupan beragama. Di tengah-tengah hadirnya tantangan untuk mewujudkan kehidupan antar-umat beragama yang rukun dan damai, kita perlu terus meneguhkan semangat yang dimiliki bangsa Indonesia untuk mengelola perbedaan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun satu jua. Meningkatkan saling pengertian, toleransi, dan kerja sama di antara semua komponen bangsa adalah sesuatu yang mutlak dalam kehidupan kita. Kita tidak boleh tercabik-cabik oleh perbedaan, apalagi oleh kebencian dan kekerasan. Justru sebaliknya, kita akan terus kuat, karena kita mengelola perbedaan dengan rasa hormat dan cinta di dalamnya.

 

Saya percaya, bahwa semua yang kita lakukan haruslah bermuara pada tekad sejati kita untuk mewujudkan masyarakat yang makin adil, makin demokratis, dan makin sejahtera. Kita harus senantiasa..., saya ulangi, kita harus senantiasa menjunjung tinggi prinsip humanisme, pluralisme, persaudaraan, kerukunan, dan kekeluargaan. Sebaliknya, kita harus menghindarkan diri dari pemaksaan kehendak. Agama juga tidak boleh menjadi tameng untuk memperjuangkan kepentingan sempit golongan. Kita semua percaya, bahwa bangsa kita akan tetap menjadi bangsa yang besar, jika nilai-nilai agama diamalkan secara benar oleh setiap pemeluknya.

 

Di tengah kecenderungan sosial yang makin materialistik dan individualistik, tidak ada cara yang lebih baik bagi kita selain mengekspresikan ajaran-ajaran universal agama, sekaligus menunjukkan nilai-nilai kesalehan sosial kita dengan cara berbagi dan memberi. Agama menuntun kita akan pentingnya berbagi kebaikan, sebaliknya agama melarang kita untuk berbagi keburukan dan kebencian. Di tengah perayaan Natal tahun ini, saya mengajak Saudara untuk berbagi kepercayaan dan aksi mulia, sebagai bagian dan upaya kita membangun masyarakat yang makin cerdas, unggul, dan berbudi pekerti.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Mengakhiri sambutan ini, di akhir tahun yang membahagiakan ini, mari kita songsong tahun depan dengan penuh semangat dan pengharapan. Kita patut bersyukur tahun ini kita menjalani proses pembangunan yang lebih baik dari sebelumnya. Di tengah badai krisis ekonomi global, kita telah membukukan catatan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Di tengah berbagai tantangan yang makin kompleks, kita juga mencatat kondisi politik yang stabil. Saya berharap, tahun depan ketika kita mulai memasuki tahun politik, semua pemimpin politik, pemimpin agama, dan tokoh masyarakat dapat bersama-sama berpartisipasi dalam upaya mendewasakan kehidupan politik dan demokrasi kita. Saya percaya, bahwa etika politik dan ajaran tentang kebaikan dan moral akan membantu kita menemukan jalan untuk setiap masalah dan tantangan yang kita hadapi. Kita adalah bangsa yang besar, terlalu besar untuk dikalahkan oleh kepentingan sempit, pribadi, kelompok, dan golongan.

 

Saya mengajak segenap umat Kristiani untuk menjadi pribadi-pribadi yang beriman, menjadi garam dan terang bagi dunia, dan menjadi..., dan menjadi sumber cinta dan kasih sayang untuk kemanusiaan. Setiap diri kita memikul tanggung jawab moral dan sosial untuk turut serta mewujudkan masyarakat yang sejahtera, menciptakan kedamaian, serta membangun kerukunan dalam kehidupan bersama kita.

 

Kepada para pemuka agama di seluruh Tanah Air, saya mengajak saudara-saudara untuk terus mempererat tali silaturahim, tingkatkan dialog antar umat beragama, sebuah dialog yang dilandasi oleh semangat saling menghormati adalah sesuatu yang sangat fundamental dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 

Mari kita perkuat persaudaraan sesama anak bangsa untuk Indonesia yang sama-sama kita cintai. Melalui perayaan Natal tahun ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang makin sejahtera, adil, kuat, dan bersatu. Semoga perayaan Natal tahun ini membawa damai untuk kita semua.

 

Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru 2013.

 

Terima kasih,

 

Shalom,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

 

 

 

AsistenDeputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

KementerianSekretariat Negara RI