Sambutan Presiden RI pada Peresmian Proyek Infrastruktur dan Penyerahan Simbolik KUR, 26 Jan 2010

 
bagikan berita ke :

Selasa, 26 Januari 2010
Di baca 995 kali

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK INFRASTRUKTUR DAN

PENYERAHAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

ATAU PERESMIAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN

DI CIREBON, JAWA BARAT,

TANGGAL  26 JANUARI 2010

 

 

 

Bismillahirahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati para Menteri kabinet Indonesia Bersatu II, para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Saudara Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Bali, beserta Pejabat Negara yang bertugas di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Bali, baik dari unsur Eksekutif, Legislatif, Yudikatif maupun TNI dan Polri.

 

Saya melihat langsung dari layar kaca kehadiran para gubernur dan pejabat negara yang ada di Medan, di Makassar dan di Denpasar dengan jelas. Sebagai contoh di belakang Pak Made Mangku Pastika, ada patung kayu yang indah. Di belakang Bapak Syahrul Yasin Limpo, ada lukisan kayu yang juga indah. Di belakang Pak Syamsul Arifin di bagian kanan ada peta Sumatera Utara.

 

Yang saya senang ketiga gubernur yang hadir di tempatnya masing-masing nampak serius, yang paling serius Gubernur Sumatera Utara. Biasanya Pak Syamsul ini tak banyak cakap, tapi banyak senyum, kali ini banyak pikir. Persoalan memang banyak Pak Samsul Arifin, tapi Insya Allah kita bersama-sama bisa mengatasi persoalan di seluruh Indonesia.

 

Para Pimpinan LPND dan Pimpinan BUMN, terutama Pimpinan Perbankan yang tadi telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat, para Pimpinan Dunia Usaha,

 

Yang saya muliakan para Ulama, para Tokoh Masyarakat,

 

Hadirin sekalian yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Sebelum saya menyampaikan sambutan pada acara yang penting ini, tadi Pak Gubernur Jawa Barat mengatakan dengan selesainya jalan tol Kanci-Pejagan, Jawa Barat aman, jangan-jangan yang macet Jawa Tengah. Nanti Jawa Tengah aman, jangan-jangan yang macet Jawa Timur. Tapi kita ingin andaikata trans Jawa lancar, Bali pun tidak boleh macet, harus lancar demikian juga trans Sumatera, trans Kalimantan, trans Sulawesi, trans Papua, termasuk transportasi lintas laut di Indonesia bagian Timur. Semua adalah menjadi agenda pemerintah 5 tahun mendatang untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur seluruh Indonesia. Apa yang akan saya resmikan hari ini sebagian kecil dari pembangunan infrastruktur yang terus kita laksanakan untuk kepentingan rakyat kita dan kepentingan ekonomi, serta kemajuan daerah.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Saya mengajak sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan Insya Allah penuh berkah ini, untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan ridho-Nya, kita masih diberikan kesempatan, kekuatan dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta.

 

Hari ini, sebagaimana tadi dilaporkan oleh Gubernur Jawa Barat dan juga Menteri Pekerjaan Umum, kita akan meresmikan sejumlah infrastruktur pembangunan, ditambah tadi penyerahan secara simbolik Kredit Usaha Rakyat yang berjumlah 1 trilyun lebih, khusus untuk masyarakat Jawa Barat. Dan nanti saya akan meninjau pula satu infrastruktur kesehatan, yaitu Puskesmas untuk melihat langsung bagaimana upaya Cirebon, upaya Jawa barat di dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Peresmian program atau peresmian proyek-proyek infrastruktur ini sendiri juga menjadi bagian dari program 100 hari pemerintah.

 

Saudara-saudara,

 

Saya tidak ingin mengulangi apa saja yang akan kita resmikan penggunaannya hari ini, karena baik Gubernur Jawa Barat maupun Menteri Pekerjaan Umum telah menjelaskan satu per satu apa jenis infrastruktur itu, tempatnya dimana, dana yang digunakan darimana, utamanya APBN kemudian diperuntukkan untuk apa. Yang jelas Alhamdulillah, kita telah menambah atau telah membangun kembali waduk atau bendungan, kemudian sarana pengendali banjir, jalan tol, jembatan-jembatan layang, jembatan-jembatan, rumah susun sederhana sewa di beberapa tempat dan juga sistem Penyediaan Air Minum, PAM, termasuk infrastruktur untuk rakyat yang di luar program utama ini.

 

Pesan saya adalah mari kita gunakan infrastruktur ini sebaik-baiknya. Dana yang diperlukan untuk membangun infrastruktur mahal, diambil dari APBN, dari uang rakyat, uang negara, sebagian dikerjasamakan dengan swasta agar cukup anggaran atau dana untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, sekarang dan di masa depan. Oleh karena itu, rawat baik-baik, peliharalah, jangan lekas rusak. Kalau rusak memerlukan anggaran kembali untuk merehabilitasinya, padahal anggaran bisa kita gunakan untuk membangun infrastruktur yang lain atau untuk keperluan pembangunan yang lain yang sangat diharapkan oleh rakyat kita.

 

Dengan terbangunnya infrastruktur, pertama, saya berharap perekonomian di daerah harus makin maju. Dan yang kedua, rakyat mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Itulah tujuan dari pembangunan infrastruktur.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Lima tahun mendatang, pembangunan akan terus kita tingkatkan di berbagai bidang. Saya telah menetapkan 3 agenda dalam pembangunan 5 tahun mendatang. Pertama adalah pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Banyak sekali cabangnya di sektor pertanian, di sektor perindustrian, di sektor jasa, dengan segala rinciannya di seluruh tanah air.

 

Yang kedua, kita ingin membangun demokrasi yang baik, demokrasi yang matang, demokrasi yang menjadi rekan kebebasan, tapi juga kesantunan, tapi juga harmoni. Dengan demikian, demokrasi itu bermartabat dan membawa manfaat bagi rakyat.

 

Yang ketiga, kita ingin meningkatkan keadilan. Pembangunan ini tidak boleh hanya dirasakan oleh sekelompok golongan masyarakat, harus dirasakan oleh semua di seluruh wilayah tanah air. Itu baru namanya adil, merata atau dalam bahasa lain kita sebut pembangunan yang inklusif, pembangunan untuk semua, development for all. Itulah tekad kita, saya meminta dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Saya meminta kerjasama dari seluruh pemimpin di daerah, agar semua agenda pembangunan itu bisa kita jalankan dengan baik, sehingga akhirnya kesejahteraan rakyat kita dapat terus kita tingkatkan.

 

Saudara-saudara,

 

Disamping 3 agenda besar itu, ini forum yang baik, karena saya bisa berbicara dengan 5 gubernur dengan jajarannya, agar 7 prioritas pembangunan di seluruh Indonesia yang sering saya ingatkan, jangan menurun, justru saya berharap terus dapat ditingkatkan. Saya setiap kali mengingatkan kepada para gubernur, bupati dan walikota, sesungguhnya juga mengingatkan saya, mengingatkan menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan mengingatkan semua pihak.

 

Tujuh prioritas itu: satu, kita harus terus menerus mengurangi kemiskinan; dua, mengurangi pengangguran; tiga, meningkatkan pendidikan; empat, meningkatkan kesehatan; lima, membangun infrastruktur lebih banyak lagi; keenam, meningkatkan, ini yang penting, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kita. Dan yang ketujuh, semua tadi bisa dilaksanakan kalau jajaran pemerintah, kalau jajaran birokrasi itu makin responsif, makin transparan dan bebas dari korupsi. Itulah 7 prioritas yang harus kita laksanakan dan bahkan kita tingkatkan di masa depan.

 

Saudara-saudara,

 

Setiap pergantian pemerintahan, dulu pemerintahan hasil pemilu 2004, sekarang pemerintahan hasil pemilu 2009. Meskipun presidennya tetap, tetapi menterinya banyak berganti, kemudian DPR-nya, DPD-nya, MPR-nya banyak berganti, demikian juga beberapa kepala daerah, gubernur, bupati dan walikota juga banyak berganti, rakyat akan bertanya, jangan-jangan ganti pejabat, ganti kebijakan. Dalam arti, jangan-jangan nanti yang baik-baik tidak dilanjutkan, dibongkar sana, bongkar sini, malah menimbulkan persoalan. Ada pendapat seperti itu dan saya pikir wajar.

 

Oleh karena itu, pada forum yang terhormat ini, saya menyampaikan benar bahwa setiap pemerintahan yang mendapatkan mandat rakyat untuk menjalankan tugas untuk rakyat, itu selalu melakukan perubahan, manakala ada yang tidak baik, ada yang tidak cocok lagi, ada yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Itulah yang disebut dengan perubahan atau perbaikan, change. Tetapi ada juga yang tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan karena terbukti membawa manfaat bagi rakyat dan terbukti itu adalah satu solusi, satu peningkatan bagi kehidupan kita. Itulah yang disebut dengan kesinambungan, continuity. Salah satu continuity yang akan pemerintah lanjutkan dan tingkatkan adalah program-program prorakyat. Program prorakyat ini banyak, ada yang di bidang kesehatan, di bidang pendidikan, bantuan langsung pada masyarakat, misalkan beras subsidi untuk kalangan miskin, BLT bersyarat atau PKH, kemudian bantuan sosial, bantuan bagi yang terkena bencana, bantuan lanjut usia dan banyak lagi. Bukan hanya kita pertahankan, tetapi akan kita tingkatkan sesuai dengan kemampuan negara.

 

Di antara 2 program itu yang saya mendapatkan laporan dari seluruh Indonesia, yang patut untuk kita lanjutkan dan tingkatkan adalah program PNPM, dialokasikan sekitar Rp 3 miliar. Saya ulangi lagi, dialokasikan sekitar Rp 3 miliar pada kecamatan. Untuk apa? Digunakan sendiri oleh kecamatan itu, dibantu oleh tim asistensi. Dengan demikian, cocok dengan apa yang diperlukan oleh kecamatan dengan desa-desanya, program itu akan kita lanjutkan.

 

Yang kedua, program Kredit Usaha Rakyat. Saya sudah menetapkan 5 tahun mendatang akan kita tingkatkan jumlahnya. Contoh tadi, membantu pengusaha mikro, membantu pengusaha kecil, membantu pengusaha menengah dengan cara yang lebih mudah, itu tentu akan menggerakkan perekonomian rakyat. 5 tahun mendatang telah saya tetapkan negara akan menyediakan Rp 100 triliun untuk dialirkan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat dengan cara-cara yang lebih baik. Rp 1 triliun itu banyak, apalagi Rp 100 triliun. Tadi disaksikan jumlah yang diberikan Rp 1 triliun lebih, tentu akan banyak gunanya. Kalau usaha mikro, kecil, menengah tumbuh, maka pendapatan rakyat meningkat, pengangguran berkurang. Ada krisis global tidak perlu takut, karena daerah-daerah bisa menjaga perekonomiannya dan bisa menjaga pendapatan masing-masing. Itu contoh yang saya katakan program-program prorakyat akan terus kita jalankan.

 

Hadirin sekalian yang saya cintai,

 

Saya tadi mengatakan, bahwa setelah acara ini saya akan mengunjungi Puskesmas yang ada di Cirebon, tentu sudah banyak yang saya kunjungi di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi 5 tahun mendatang, pemerintah akan melaksanakan reformasi di sektor kesehatan. 5 tahun yang lalu, kita telah melaksanakan reformasi di sektor pendidikan dan akan terus kita lanjutkan dan tingkatkan. Kini gilirannya kesehatan kita tingkatkan dengan sebuah reformasi. Reformasi itu antara lain, kita mengubah paradigma kesehatan. Jangan pikirannya mengobati orang yang sakit saja, meskipun wajib hukumnya mengobati saudara-saudara kita yang sakit, tetapi kita harus berupaya, berikhtiar dengan sistem, dengan program, dengan kepemimpinan, dengan infrastruktur, dengan anggaran, agar lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang tidak mudah sakit, yang tetap sehat.

 

Dengan demikian, tidak harus berobat, anggaran akan kita arahkan sebagian untuk mencegah masyarakat kita sakit orang-seorang kemudian sebagian lagi tentu untuk membantu pengobatan bagi yang sakit. Kesehatan masyarakat menjadi sangat penting, public health. Oleh karena itulah, saya mengajak dan memberikan instruksi kepada para gubernur, bupati dan walikota bersama-sama dengan saya dan pemerintah pusat, mari kita tingkatkan kesehatan masyarakat kita.

 

Biasanya untuk mengukur pembangunan manusia di setiap negara itu dibikin ukuran yang disebut dengan human development index, indeks pembangunan manusia. Membanding-bandingkan antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indeks pembangunan manusia komponen dasarnya 3. Satu, bagaimana pendapatan orang-seorang itu, adakah dari tahun ke tahun makin meningkat atau tetap atau bahkan mundur.

 

Yang kedua, bagaimana tingkat kesehatannya, makin baik atau tidak dan juga tingkat pendidikannya. Kita bertekad ke depan ini terus meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia. Anggaran yang kita keluarkan cukup besar, pendidikan sendiri 20% dari APBN, kesehatan akan kita tingkatkan dan sudah mulai kita tingkatkan, demikian juga anggaran-anggaran lain yang langsung atau tidak langsung meningkatkan pendapatan masyarakat kita.

 

Saudara-saudara,

 

Satu lagi yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini, sebab human development index, indeks pembangunan manusia sekarang mulai dikaitkan setelah pendapatan, pendidikan dan kesehatan ditambah lagi dengan lingkungan, apakah manusia itu, apakah rumah-rumah tangga itu, apakah masyarakat itu memiliki lingkungan yang baik. Meskipun pendidikannya oke, kesehatannya oke, pendapatannya oke, tetapi kalau setiap saat terancam oleh bencana alam, terancam oleh kemungkinan wabah yang meluas dan sebagainya, belum boleh dikatakan bahwa pembangunan manusia itu telah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, saya menitipkan satu faktor lagi yaitu masalah lingkungan.

 

Begini saja, mungkin ada yang tidak percaya, "Ah apa betul bumi ini makin panas, apakah betul iklim ini berubah seperti ini, karena ya bumi makin panas tadi? Apa betul masalah iklim ini menjadi perhatian dan sekaligus ancaman bagi kehidupan umat manusia?" Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Jawabannya ya 100% ya. Jangan ragu-ragu. Ada 2 macam bencana, bencana pertama adalah karena peristiwa alam. Kita tidak bisa mencegah misalnya letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, itu peristiwa alam. Konon dari segi keimanan dan keilmuwan, Tuhan Sang Pencipta alam membikin terjadinya pergeseran yang mengakibatkan seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami itu untuk menjaga keseimbangan bumi. Bumi berputar selama 1 hari berapa jam? 24 jam. Bumi dikelilingi oleh bulan, bumi yang berputar dan dikelilingi bulan itu mengelilingi matahari dalam orbit tata surya selama 1 tahun.

 

Oleh karena itu, Tuhan menciptakan keseimbangan supaya tidak bertabrakan, supaya tidak timbul bencana yang lebih dahsyat lagi. Itulah penjelasan. Itu peristiwa alam. Tetapi ada model bencana lain yang terjadi karena rusaknya iklim, karena bumi yang makin panas alias karena kesalahan manusia. Sekarang saatnya telah tiba untuk kita tidak berbuat kesalahan yang sama atau lebih salah lagi dibandingkan kesalahan manusia sebelumnya. Caranya? Mari kita lakukan semua upaya untuk mencegah bumi tidak makin panas.

 

Kalau sampai dengan tahun 2050 kenaikan suhu bumi lebih dari 2o. Mengapa naik? Ada bahan bakar, ada pabrik-pabrik, ada hutan yang tidak terawat, ada sampah yang tidak terkelola dengan baik, itu menyebabkan akhirnya bumi makin panas. Kalau lebih dari 2o Celcius panasnya, maka diperkirakan nanti permukaan air laut akan naik 1,5 meter. Bayangkan Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau, harus berapa ribu pulau kita tenggelam. Itu contoh kecil, belum yang lain.

 

Misalkan perubahan iklim yang ekstrim, tiba-tiba kemarau satu tahun, mau apa pertanian kita, hancur, petani menangis, kita menangis, tidak cukup pangan untuk dunia kita. Atau tiba-tiba musim penghujan 8 bulan, menimbulkan malapetaka kita, belum banjirnya, belum longsornya, belum topannya, belum badainya. Sekarang sudah mulai kelihatan di banyak tempat. Meskipun pendidikan, kesehatan, pendapatan masyarakat oke, tapi kalau lingkungan kita seperti itu, hidup kita tidak tenang, hidup kita terancam dan kita punya masa depan yang gelap.

 

Oleh karena itu, sebagai tanggung jawab kita di hadapan Allah SWT untuk kepentingan anak, cucu kita, untuk kepentingan masa depan kita, negeri kita dan bumi kita, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia dengan dipelopori oleh para pemimpin, termasuk pemimpin di daerah, gubernur, bupati dan walikota, mari bersama-sama kita menyelamatkan lingkungan kita agar petani bisa bertani, agar nelayan bisa melaut, karena ombaknya tidak terguncang, iklimnya tidak buruk karena perubahan iklim tadi. Dan semua masyarakat kita dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

 

Mari kita selamatkan hutan kita, perangi itu para penggundul hutan. Illegal logging itu merusak hutan untuk kepentingannya sendiri, untuk kekayaannya sendiri, untuk kerakusannya sendiri, perangi bersama-sama. Kemudian kita kelola semuanya, termasuk saya mengajak kita semua melakukan gerakan menanam dan memelihara pohon.

 

Saya senang hari ini diacarakan menanam pohon. Kita punya target tiap tahun nantinya kita menanam 1 milyar pohon. Orang mengatakan apa bisa? Bisa, tergantung niatnya. Sekarang pun kita sudah menanam ratusan juta. Belum lama ini ada satu paguyuban yang memberikan bantuan untuk biji trembesi yang kita siapkan 230 juta biji trembesi. Kalau itu disemaikan, ditanam, dipelihara, maka kemungkinan hidup lebih dari 60%, berarti ratusan juta, itu baru trembesi belum yang lain. Oleh karena itu, mari sekali lagi, kita menggalakkan gerakan menanam dan memelihara pohon.

 

Saya ingatkan kepada daerah-daerah yang hari ini saya resmikan infrastrukturnya, segera tanami, segera bikin hijau, segera bikin indah itu infrastruktur, apakah jalan tol, apakah ya semua, jangan dibiarkan kering- kerontang, disamping tidak sedap dipandang mata, tidak ada kontribusinya bagi lingkungan. Saya berharap segera hijaukan. Saya akan lihat nanti tahun depan, tahun depannya lagi, tahun depannya lagi, apakah infrastruktur yang kita bangun dengan susah payah, dengan biaya yang besar, uang rakyat itu dipelihara dengan baik.

 

Dan barangkali, kalau kita rajin menggalakkan pemeliharaan lingkungan, maka bagi gubernur, bupati dan walikota, kalau nanti mengikuti pilkada lagi, Insya Allah rakyat akan memilihnya. Nanti juga ada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, saya akan pensiun, kemudian mudah-mudahan yang terpilih nanti beliau-beliau yang mencintai lingkungan, yang mencintai bumi dan negeri kita, karena itu sebetulnya tabungan dunia dan akhirat. Saya kira baik, kita memikirkan masa depan, tidak memikirkan diri kita sendiri. Kita memikirkan anak-cucu kita bukan hanya masyarakat yang sekarang.

 

Itulah Saudara-saudara yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi, selamat bertugas bagi para pejabat negara, termasuk yang nanti akan berdialog dengan kita, Pak Gubernur Bali, Pak Gubernur Sulawesi Selatan dan Pak Gubernur Sumatera Utara.

 

Akhirnya dengan pesan, harapan dan ajakan itu, serta instruksi saya kepada jajaran pemerintah, dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahiim, saya resmikan jalan tol Kanci-Pejagan dan proyek-proyek infrastruktur lainnya dan bisa dimulai penggunaannya.

 

Sekian.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Biro Naskah dan Penerjemahan

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan

Sekretariat Negara Republik Indonesia