Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dg Peserta Musabaqah Hafalan Al Quran dan Al Hadist, 4-10-2010

 
bagikan berita ke :

Senin, 04 Oktober 2010
Di baca 838 kali

 

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

SILATURRAHIM DENGAN PESERTA MUSABAQAH HAFALAN AL-QUR'AN DAN AL-HADIST

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

TANGGAL 4 OKTOBER 2010

 


 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Yang saya hormati dan saya muliakan, utusan resmi Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al-Su'ud, Yang Mulia Dr. Sholeh bin Abdullah bin Humaid,

 

Yang saya hormati,

 

para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Bapak Dr. Hidayat Nurwahid, Mantan Ketua MPR RI, yang turut menggagas dilaksanakannya Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist ini,

 

Bapak Maftuh Basyuni, Mantan Menteri Agama Republik Indonesia, yang juga bersama saya dan Pak Hidayat mempersiapkan diselenggarakannya Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist sejak beberapa tahun yang lalu,

 

Yang Mulia, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, dan para tamu undangan yang saya hormati yang datang dari Saudi Arabia maupun Negara-negara Sahabat yang lain,

 

Saudara Wakil Gubernur DKI Jakarta,

 

Yang saya muliakan, para ulama, para tokoh Islam, serta para Pimpinan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia,

 

Para peserta Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik yang saya cintai,

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Marilah kita bersama-sama, sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahuwata'aala, karena atas rahmat dan ridha-Nya kepada kita masih diberi nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, dan insya Allah nikmat kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita , serta tugas dan pengabidan kita kepada umat, kepada masyarakat, serta kepada bangsa dan negara tercinta.

 

Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Sholallahu alaihi wasallam beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikut Rasulullah dan insya Allah termasuk kita semua hingga akhir zaman.

 

Kita juga bersyukur pada hari ini dapat bersilaturrahim dan bertatap muka dengan para peserta Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik di Istana Negara, Jakarta, ini. Kehadiran Saudara-saudara dari berbagai negara di kawasan ASEAN dan Pasifik menjadi simbol persatuan dan persaudaraan di antara kaum muslimin, di kawasan Asia Tenggara, dan kawasan Asia Pasifik.

 

Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk menyampaikan ucapan selamat datang kepada Imam Besar dan Khatib Masjidil Haram dan tamu undangan yang lain karena kehadiran Yang Mulia berada di tengah-tengah kami, insya Allah dapat menambah kualitas penyelenggaraan Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik ini.

 

Saudara-saudara,

 

Masih segar dalam ingatan saya, beberapa tahun yang lalu, pada silaturrahim di tempat ini, saya beserta tokoh Islam Indonesia mengusulkan kepada Yang Mulia Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al-Su'ud, untuk menyelenggarakan Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist Tingkat ASEAN, Alhamdulillah, beliau menyambut hangat usulan saya dan dapat kita realisasikan pelaksanaannya hingga ketiga kalinya pada tahun ini.

 

Saya juga sungguh berbahagia karena penyelenggaraan kegiatan ini telah disambut dengan penuh antusias oleh para qari yang datang dari negara-negara akwasan Asia Tenggara. Kegiatan ini, insya Allah,  akan menjadi ajang menimba ilmu bagi para peserta dari berbagai negara dan kawasan. Musabaqah Al-Qur'an dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik tahun ini diharapkan dapat menjadi ajang pemersatu kaum Muslimin. Kegiatan ini juga menjadi tanda harmoninya atau rukunnya hubungan bilateral yang erat negara-negara kawasan ASEAN dan Pasifik dan khususnya hubungan baik, hubungan yang makin erat antara Republik Indonesia dengan Kerajaan Saudi Arabia.

 

 

 

 

Melalui musabaqah, hubungan yang telah terjalin erat akan makin kita tingkatkan sebagai jalinan persahabatan dan persaudaraan di antara negara-negara di kawasan ASEAN dan kawasan Pasifik. Oleh karena itu, pada kesempatan yang membahagiakan ini, atas nama negara, atas nama pemerintah, dan selaku pribadi saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah berperan aktif pada penyelenggaraan kegiatan yang mulia ini.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Sebagaiman kita imani bersama bahwa al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam, Al-Qur'an diturunkan untuk menjadi pegangan dan petunjuk bagi umat manusia yang ingin mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

 

Saya yakin keagungan Al-Qur'an akan memberikan inspirasi yang tidak akan pernah kering dan pernah usang. Mukjizat itulah yang terus mendorong kita semua tanpa kenal lelah untuk mendalami dan mempelajari Al-Qur'an. Semakin kita dalami kitab suci ini, kita akan semakin yakin akan kebenaran firman-firman Allah Subhaanahuwata'aala.

 

Al-Qur'an juga berisi perintah kepada kaum Muslimin untuk menegakkan yang ma'ruf dan mencegah perbuatan yang keji dan munkar. Al-Qur'an dan Hadist juga mengajarkan kepada kaum Muslimin untuk memelihara dan mempertahankan nilai-nilai luhur yang mulia, itikad kehidupan yang baik, serta tata hubungan sosial yang harmonis dan bermartabat.

 

Al-Qur'an mengandung falsafah, kisah-kisah, dan sumber ilmu pengetahuan sebagai pelajaran, nasehat, dan pencerdasan bagi umat manusia. Sebagai umat yang mengimani Al-Qur'an, kita meyakini bahwa pemahaman terhadap Al-Qur'an tidak akan terbangun secara utuh tanpa memahami hadist-hadist Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam.

 

Hadist-hadist yang diungkapkan oleh Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, baik yang disampaikan secara langsung melalui lisan, sikap, tindakan, perbuatan, bahkan diamnya Nabi, merupakan penjelasan dan penjabaran Al-Qur'an.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Dalam memahami Al-Qur'an dan Hadist memang seringkali terdapat perbedaan pandangan dan penfasiran dari para ulama. Perbedaan pandangan dan penfasiran itu, sepanjang berada pada kaidah-kaidah dan pemahaman yang tidak bertolakbelakang dengan ajaran Islam, mari kita jadikan sebagai rahmat.

 

Bukankah perbedaan itu adalah rahmat yang diberikan Allah kepada kita semua. Dalam kaitan itu, yang harus kita luruskan adalah pemahaman dan penafsiran yang keliru terhadap Al-Qur'an dan Hadist. Misalnya, siapapun tidak boleh mengatasnamakan agama sebagai instrumen untuk melakukan tindak kekerasan.

Memperjuangkan Islam perlu dilandasi dengan perilaku yang baik, bukan sebaliknya, tindakan yang tidak Islami.

 

Jangan biarkan generasi muda kita menafsirkan makna jihad di dalam Al-Qur'an secara keliru, sebagai jalan kekerasan dan menghalalkan segala cara. Janganlah menjadikan ajaran Islam sebagai tameng untuk membenarkan tindakan terorisme.

 

Islam itu damai, Islam itu teduh, dan Islam itu cinta keadilan. Islam selalu menganjurkan kasih sayang, persatuan, dan menjauhi permusuhan. Islam amat memuliakan pemeluknya yang mampu berkhidmat dalam mengatasi berbagai masalah keumatan, baik yang menyangkut urusan keagamaan maupun urusan keduniawian.

 

Mari kita maknai jihad sebagaimana mestinya, seperti jihad melawan hawa nafsu, melawan kemiskinan, melawan keterbelakangan, melawan perilaku korupsi, dan jihad dalam mensejahterakan umat serta memajukan bangsa dan negara.

 

Saudara-saudara,

 

Indonesia, sebagai bangsa dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di dunia, terus mendorong terciptanya teladan kemuliaan dan keadaban Islam dalam percaturan global. Kaum Muslimin harus mampu menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran. Umat Islam sedunia harus mempertahankan citra Islam yang baik, Islam yang mampu memberikan solusi pada berbagai permasalahan umat dan permasalahan masyarakat sedunia, Islam yang menjauhi kekerasan, Islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin, rahmat bagi semsta alam.

 

Saya juga mengajak umat dari agama lain agar memiliki sikap dan pandangan yang sama. Mari kita tingkatkan pemahaman bahwa toleransi dan kerukunan beragama bersifat timbal-balik, saling memberi dan menerima, take and give. Kepada para Hafidz Al-Qur'an dan Hadist yang dikaruniai kemampuan untuk menghafal kitab suci Al-Qur'an dan Hadist-Hadist Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, saya mengajak Saudara semua untuk menjadi duta bagi kemuliaan dan keadaban.

 

Berikanlah pencerahan kepada umat melalui dakwah yang mengedepankan prinsip-prinsip ajaran Islam yang agung dan mulia, the great Islamic teaching Jalankan dan siarkan ajaran Islam secara benar sesuai dengan kandungan Al-Qur'an dan Haidst.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada para qari yang telah berhasil memenangkan Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-3 tahun ini. Semoga keberhasilan Saudara-saudara  dapat menaburkan nilai-nilai keutamaan yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadist.

 

Kepada Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia, saya ucapkan  terima kasih dan penghargaan yang tulus atas perhatian, dukungan, dan kerja samanya selama ini.  Melalui Yang Mulia pula, dan melalui utusan khusus, saya ingin menyampaikan salam hormat, dan salam hangat, serta salam kekeluargaan untuk Yang Mulia Raja Abdullah bin Abdul Aziz, saya berharap kegiatan ini dapat terus dikembangkan sebagai bagian dari upaya kita bersama untuk saling mempererat hubungan kerja sama kedua bangsa yang telah terjalin sangat erat dan sangat baik selama ini.

 

Demikianlah hadirin sekalian yang saya muliakan, beberapa pesan, ajakan, dan harapan yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga Allah Subhaanahuwata'aala senantiasa memberikan rahmat dan berkahnya kepada kita sekalian.

 

Terima kasih,

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.