Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Gelar Batik Nusantara, tgl.17 Juli 2013, di JCC, Jakarta

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Juli 2013
Di baca 903 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

    PEMBUKAAN GELAR BATIK NUSANTARA

JAKARTA CONVENTION CENTER

TANGGAL 17 JULI 2013

 

 

 

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Para Tamu Undangan dan Hadirin sekalian yang saya muliakan, khususnya, Ibu Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan Batik Indonesia, Ibu Yultin Ginanjar Kartasasmita beserta para Pecinta dan Komunitas Batik yang saya cintai dan saya banggakan.

 

Saya juga harus menyebut secara khusus ucapan terima kasih kepada Yang Mulia, para Duta Besar, yang hadir pada acara yang penting ini. Tercatat ada 23 Duta Besar negara - negara sahabat yang hadir di tempat ini, terima kasih.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Alhamdulillah, kita kembali hadir dalam Gelar Batik Nusantara yang kali ini dilaksanakan di Jakarta. Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya gelar batik ini, dan semoga batik kita, batik Indonesia makin maju serta tumbuh dan berkembang. Terima kasih.

 

Saya, sebelum melanjutkan sambutan saya pada acara yang penting ini, akan mengajukan satu pertanyaan. Sebutlah kuis. Coba sebutkan 10 kata atau 10 nama yang berasosiasi dengan Indonesia. 10 nama atau 10 kata yang orang kalau ingat nama atau kata itu, ingat pula Indonesia. Para Duta Besar tidak dilarang untuk mengikuti kuis ini. Batik, pertama. Apalagi? Bali, Borobudur, Komodo, jangan lupa nasi goreng. Betul, bukan... it is not fried rice tapi nasi goreng. Apa? Kurang dengar saya. Rendang. Apalagi? Angklung, Wayang. Tetapi secara kontemporer, masyarakat dunia sekarang kalau menceritakan tentang tsunami yang besar, ingat Indonesia. Kalau mereka mengatakan reformasi dan transisi demokrasi yang berhasil, ingat Indonesia. Banyak, kalau saya meminta Bapak-Ibu untuk menulis 10 kata, pasti tidak ada yang sama. Yang sama hampir pasti, batik.

 

Saya pada kesempatan yang baik ini akan lebih menyampaikan rasa syukur, terima kasih, dan penghargaan atas jerih payah Bapak-Ibu sekalian di dalam upaya memajukan dan mengembangkan batik dan perbatikan di negeri tercinta ini. Dua tahun yang lalu, dalam acara Batik Summit pada tahun 2011, saya sudah menyampaikan sambutan yang cukup panjang, yang lengkap, dan komprehensif, dan pada prinsipnya apa yang saya sampaikan dua tahun yang lalu itu masih berlaku, dan semoga apa yang kita lakukan bersama ini, memajukan dan mengembangkan batik di Indonesia benar-benar bisa terwujud sehingga Indonesia menjadi pusat keunggulan, pusat budaya batik di seluruh dunia.

 

Di bulan suci Ramadhan ini Bapak-Ibu, bulan yang penuh dengan rahmat serta ampunan, bulan untuk melakukan refleksi, bulan buat kita bersyukur kepada Allah SWT, bulan buat kita meningkatkan ibadah dan amal kita, dan ingat kepada sesama, maka dalam acara yang penting ini saya ingin mengajak kita semua untuk bersyukur.

 

Rasa syukur pertama adalah, pada tahun-tahun terakhir ini, batik Indonesia berkembang pesat, baik dari sisi kualitas, corak, warna maupun keindahannya. Saya beserta istri, Ibu Ani, jalan ke mana pun sekarang di Indonesia dari satu kabupaten ke kabupaten yang lain, dari satu kota ke kota yang lain, dan kemudian di samping kami melihat, bertemu dengan para pengrajin kami juga membeli, membeli batik di mana pun di seluruh Indonesia ini. Kami harus mengatakan bahwa batik kita memang makin indah, makin bagus, dan makin berkualitas. Mari kita syukuri yang pertama ini.

 

Rasa syukur yang kedua, industri batik memiliki nilai ekonomi dan penghasilan yang makin meningkat, baik itu yang diterima oleh para pengelola industri, oleh para pengrajin dan para pedagang. Bahkan menurut catatan kami, ada tiga setengah juta rakyat Indonesia yang bekerja dalam usaha batik. Yang lima ratus ribu langsung, yang tiga ribu tidak langsung. Berarti ini memberikan kontribusi bagi penciptaan lapangan pekerjaan, dan otomatis bagi peningkatan penghasilan rakyat kita.

 

Rasa syukur yang lain, batik kini digunakan secara luas. Tadi kita mendengar sambutan Ibu Yultin Ginanjar Kartasasmita dan sambutan Menteri Perindustrian Mohammad Hidayat, bahwa banyak sekali acara yang hadir menggunakan batik, dan batik digunakan baik di dalam negeri maupun juga di luar negeri, termasuk acara-acara yang formal. Kalau kita menggunakan batik, rasanya tidak perlu khawatir kalau kita salah kostum karena sudah bisa digunakan sekalipun pada acara-acara yang formal.

 

Rasa syukur yang lain, dunia, juga makin mencintai batik Indonesia. Dalam berbagai acara bilateral saya dengan pemimpin dunia yang lain, kami sering menggunakan batik. Demikian juga acara multilateral, misalnya ketika kita menjadi tuan rumah ASEAN, East Asia Summit  dan perhelatan internasional yang lain. Saya juga hampir selalu memberikan cinderamata kepada para tamu-tamu negara kita, berupa batik. Pendek kata, kita ingin hadirkan batik ini pada masyarakat dunia.

 

Syukur yang lain, upaya pelestarian batik juga berjalan dengan baik. Kami melihat langsung beserta Ibu Ani, di banyak tempat, pewarisan dari satu generasi ke generasi yang lain. Untuk Bapak-Ibu ketahui, bahwa sejak tahun 2006 pemerintah menyelenggarakan Lomba Cipta Seni bagi pelajar SD, SMP yang diikuti oleh pelajar seluruh Indonesia. Yang dilombakan adalah melukis, mencipta puisi, mencipta lagu, desain batik, dan membatik. Tanggal 7 Juli yang lalu, saya juga hadir kembali dalam lomba cipta seni pelajar itu yang dilaksanakan di Cipanas. Saya menunggui langsung, anak-anak kita SD, SMP yang sedang membikin desain batik. Saya harus bersyukur karena ternyata kualitasnya dan keindahannya makin baik dari tahun ke tahun. Bahkan kemarin, seragam yang digunakan dalam Lomba Cipta Seni adalah juara terbaik desain batik pada tahun sebelumnya, dan bagus. Saya bangga bahwa anak-anak kita bisa mengikuti jejak para orangtua yang tadi menerima penghargaan di depan kita semua. Rasanya, banyak yang harus kita syukuri, Bapak-Ibu sekalian.

 

Dengan rasa syukur ini, saya atas nama kepala negara, kepala pemerintah dan juga selaku pribadi, selanjutnya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas semua yang Bapak-Ibu lakukan selama ini, dan tentunya ke depan nanti. Terima kasih dan penghargaan yang pertama ingin saya sampaikan kepada Yayasan Batik Indonesia dan Yayasan Batik Daerah Seluruh Indonesia. Yang kedua, terima kasih dan penghargaan juga saya tujukan kepada para pengrajin, para desainer, para perancang mode batik, para peneliti, dan para pemerhati batik. Yang ketiga, terima kasih saya sampaikan kepada para industriawan batik serta komponen dunia usaha yang berbisnis atau yang bergerak di bidang usaha batik. Yang keempat, para peragawan dan peragawati yang ikut mempromosikan batik kita, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Yang kelima insan pers dan media massa, banyak kecintaan para wartawan, pers dan media massa terhadap budaya dan industri batik kita ini. Yang keenam tentunya, masyarakat Indonesia yang sekarang sungguh mencintai dan menggunakan batik secara luas di berbagai acara, di berbagai kesempatan. Tentu tidak adil kalau saya tidak mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para menteri, para gubernur, para bupati, dan para walikota, dan seluruh pejabat negara dan pemerintahan yang juga mendukung, menggerakkan, dan mengembangkan batik nasional, batik Indonesia yang kita cintai bersama ini. Syukur, sudah. Terima kasih dan penghargaan, sudah.

 

Saya selanjutnya ingin mengucapkan selamat. Selamat kepada para penerima penghargaan tadi, dan tentunya juga masih banyak saudara-saudara kita yang patut mendapatkan penghargaan dari kita semua atas dedikasinya yang luar biasa di dalam mengembangkan batik Indonesia. Berikutnya lagi, Ibu Yultin Ginanjar Kartasasmita dan para Pengurus Yayasan Batik Indonesia, saya beserta istri, Ibu Ani, ingin mengucapkan terima kasih atas penghargaan Piala Kriya Pusaka. 9 tahun kami bekerja dan berupaya untuk mengembangkan dan memajukan batik bersama Bapak-Ibu sekalian karena kami memang mencintai batik. Kami bangga pada batik Indonesia, batik merupakan keunikan dan keunggulan Indonesia. Batik bisa dijadikan andalan dalam industri dan ekonomi Indonesia.

 

Kemudian, Alhamdulillah, batik juga meningkatkan penghasilan bagi semua, utamanya para pengrajin di seluruh Tanah Air. Saya dan Ibu Ani sebenarnya ikhlas dan tulus untuk melakukan itu semua, karena kita ingin betul-betul mengembangkan batik yang ada di negeri kita ini. Semoga apa yang disampaikan kepada saya dan istri tadi, menjadi cinderamata dan kenangan saya yang indah bersama Bapak-Ibu, bersama Yayasan Batik Indonesia, telah bekerja keras untuk batik yang kita cintai. Karena, Gelar Budaya Batik ini dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, barangkali inilah kesempatan saya dan Ibu Ani yang terakhir untuk menghadiri Gelar Batik ini dan mudah-mudahan pengganti saya nanti juga tetap mencintai batik kita, batik Indonesia.

 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan dan akhirnya dengan memohon ridha Allah SWT, dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Gelar Batik Nusantara tahun 2013 dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI