Sang Proklamator Dalam Memori Kolektif Bangsa

 
bagikan berita ke :

Kamis, 13 Agustus 2020
Di baca 1491 kali

Dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, Arsip Nasional Republik Indonesia pada tanggal 13 Agustus 2020 menyelenggarakan Seminar Internasional Virtual “Sang Proklamator Dalam Memori Kolektif Bangsa”.

Seminar yang diikuti oleh ribuan peserta ini menghadirkan lima pembicara, yaitu Sukmawati Sukarno, S.Sos (putri Bung Karno), Dr. Drs. Gemala Hatta, MRA. M.Kes (putri Bung Hatta), Prof. Adrian Vickers, Phd (Guru Besar Studi Asia, Sidney University, Australia), Dr. Sri Margana (Kepala Departemen Sejarah, FIB, Universitas Gadjah Mada), dan Rika Kiswardani, S.IP., M.Pol.Adm (Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana, Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara).

Sukmawati Sukarno dan Gemala Hatta dalam seminar tersebut menjelaskan mengenai kepemimpinan era Sukarno-Hatta dan sisi humanis presiden dan wakil presiden pertama Indonesia tersebut. Sedangkan Adrian Vickers mengemukakan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia tidak lepas dari pengaruh internasional yang salah satunya Australia.

Selanjutnya Dr. Sri Margana memaparkan mengenai foto-foto tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta yang sampai saat ini sebagian besar masih terjaga dengan baik diantaranya di Muntok dan Manumbing Bangka, Berastagi dan Toba Sumatera Utara, dan Boven Digul di Papua. Pembicara terakhir yaitu Rika Kiswardani memaparkan tentang SDM Kearsipan Dalam Pengelolaan Arsip Strategis Kemensetneg.

Kementerian Sekretariat Negara sebagai lembaga yang bertugas memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara untuk membantu presiden dan wakil presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan negara menciptakan arsip bernilai strategis.

Diantara arsip strategis adalah arsip Dewan Menteri era Presiden Sukarno, MoU Helsinki dan Risalah Sidang Kabinet, surat-surat presiden, pidato presiden, peraturan perundang-undangan, pemberian gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan, serta arsip kegiatan presiden dan wakil presiden dalam menjalankan roda pemerintahan. Seluruh arsip yang tercipta tersebut oleh Kemensetneg telah dikelola dengan baik sesuai dengan standar dan kaidah kearsipan yang berlaku.

Pengelolaan arsip di Kemensetneg bahkan telah mendapatkan pengakuan dari ANRI melalui pemberian berbagai penghargaan atas keberhasilan yang telah dicapai oleh Kemensetneg dalam penyelamatan arsip bernilai pertanggungjawaban nasional dan kebangsaan. Karenanya ANRI meminta Kemensetneg dalam hal ini Rika Kiswardani selaku Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana untuk berbagi pengalaman mengenai pengelolaan arsip bernilai strategis tersebut.


Dalam paparannya, Rika Kiswardani menjelaskan mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Kemensetneg untuk mengelola dan menyelamatkan arsip strategis yang salah satunya adalah melalui pengembangan SDM Kearsipan di Kemensetneg. “Tantangan paling besar berkaitan dengan SDM Kearsipan di Kemensetneg adalah membangun citra profesi arsiparis, kejelasan kesempatan berkarier, dan peningkatan kompetensi arsiparis”, ujar Rika.

Rika juga mengatakan bahwa selama ini jabatan fungsional arsiparis dijadikan pilihan kedua tetapi saat ini dan nanti tidak semua pegawai bisa menjadi arsiparis, karena hanya pegawai yang memiliki kompetensi khusus yang bisa menjadi arsiparis. Untuk itu, Kemensetneg terus melakukan berbagai upaya pengembangan SDM Kearsipan melalui beberapa kegiatan.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya menjalin kerja sama dengan ANRI yang dituangkan dalam MoU Pengelolaan Arsip Kemensetneg, menjalin kerja sama dengan KOICA dan National Archive of Korea melalui kegiatan training arsip kepresidenan di Korea Selatan, mengadakan studi tiru ke Bank Indonesia, dan menyelenggarakan pameran arsip. “Atas keberhasilan tersebut, Kemensetneg saat ini juga telah menjadi rujukan dari berbagai lembaga pemerintahan/BUMN dan pemerintah daerah dalam perbaikan penyelenggaraan kearsipan”, tutup Rika. (FAU-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0