Seminar for Setneg Digital Leaders dan Demo Day Menutup Rangkaian Setneg X Tahun 2024

 
bagikan berita ke :

Jumat, 04 Oktober 2024
Di baca 175 kali

Menutup rangkaian Setneg X Tahun 2024 yang mengusung tema "Unleashing the Power of Generative AI for Transforming Public Sector", Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara  (PPKASN) bekerja sama dengan Asisten Deputi Pengelolaan Bahan Kebijakan (Asdep PBK) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Seminar for Setneg Digital Leaders dan Demo Day, Kamis (3/10).

Bertempat di Aula Serbaguna Kemensetneg, Jakarta, Deputi bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Gogor Oko Nurharyoko dalam sambutannya mengapreasiasi acara Setneg X serta ke 10 kelompok peserta Setneg X yang berinovasi dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI). "Tentunya senang sekali di acara Setneg X tahun ketiga ini melihat 10 kelompok ini bisa mempresentasikan AI ini dengan baik dan berinovasi untuk mempermudah pekerjaan di kemudian hari, inovasi ini harus semakin dikembangkan sehingga kegunaannya terasa tidak hanya di Kemensetneg, namun juga bisa diadopsi oleh kementerian atau lembaga lain," ujar Gogor.

Seminar for Setneg Digital Leaders dan Demo Day ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Arga M. Nugraha, dan Wakil Direktur Utama Peruri Digital Security/INA Digital, Rahmat Danu Andika yang dipandu oleh Analis Hukum Ahli Pertama pada Asisten Deputi Pembangunan Manusia dan Kedeputian, Deputi Bidang Perundang-undangan dan Administrasi Hukum, Kristiani Roulina. Memulai pemaparan  tentang perkembangan Artificial Intelligence (AI) pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang oleh Direktur Digital dan Teknologi Informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Arga M. Nugraha.


BRI melakukan riset kepada nasabah sebagai pengguna layanan, dan menurut Arga hasil dari riset tersebut ialah bahwa nasabah BRI terbiasa dengan digitalisasi. Dan hal ini mendasari BRI melakukan digitalisasi untuk transaksi.

"When it comes to transaction ketika kita ajak mereka bertransaksi, ternyata mereka itu ada sedikit keengganan, ada keraguan, kenapa? Karena mereka ternyata masih membutuhkan orang orang yang mereka trust, orang orang atau pihak pihak yang mereka bisa percayai untuk bisa ngajari mereka untuk bisa membantu transaksi mereka dan semacamnya gitu," kata Arga.

Arga menjelaskan bahwa BRI mencoba lebih humanis dengan melakukan pengembangan digital untuk nasabahnya, terbukti hadirnya berbagai layanan pelanggan yang telah dihasilkan seperti SaBRIna yang menggunakan AI.

"AI itu seperti sihir gitu ya. Oh luar biasa nih. Faedahnya banyak dan segala macam, hal ini membuat si SaBRIna ini tadinya bisa ngomongnya hanya kaku hanya keyword base dan segala macam ternyata bisa lebih conversational, lebih bisa seperti orang ngobrol dan ngobrolnya pun bisa dalam bahasa daerah Bapak Ibu sekalian," kata Arga.

Sama halnya dengan Arga, Wakil Direktur Utama Peruri Digital Security/INA Digital, Rahmat Danu Andika menjelaskan manfaat digitalisasi pada sektor pemerintahan.



"Kalau bicara soal keterpaduan aplikasi, tentu kita di pemerintah semua ada aturan atau porsi, ada arahan pimpinan, padahal aturannya bukan kitab suci kan sebetulnya bisa disesuaikan gitu, nah ini yang saya pikir kalau bicara transformasi pelayanan publik ini harus berubah gitu, jadi poinnya mungkin kalau kita lihat pelayanan di sini hari ini memang kita baru mengintegrasikan saja," ujar pria yang akrab disapa Rahmat ini.

Rahmat mengatakan bahwa sektor pemerintahan harus mengoptimalkan teknologi digital agar benar benar bermanfaat untuk percepatan transformasi digital di Indonesia.

Tidak hanya seminar, pada kegiatan ini 10 peserta juga melakukan demo tentang produk AI di hadapan para pejabat dan pegawai yang hadir secara luring maupun daring.



Di sesi terakhir, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, hadir memberikan sambutan dan bercerita tentang hal yang mendasari adanya Setneg X ini.

"Berdasarkan pengalaman saya, teknologi ini mendisiplinkan manusia, revolusi digital dapat menyelesaikan masalah regulasi dan birokrasi yang rumit, disrupsi membuat pandangan lama menjadi tidak relevan, Setneg X ini ekosistem pembelajaran yang mengedepankan kepada peran anak-anak muda untuk terus bereksperimen untuk melakukan sesuatu," ujar Pratikno dalam sambutannya.

Pratikno berharap pemanfaatan AI efektif digunakan dalam efisiensi kerja. "Dengan bantuan AI, diharapkan dapat mengurangi jam kerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, dengan mendelegasikan pekerjaan," sambung Pratikno.



Terakhir, Pratikno menyampaikan apresiasi kepada seluruh Mitra yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Setneg X ini.

Di puncak acara, Menteri Sekretaris Negara memberikan ucapan dan memberikan medali kepada 3 tim sebagai pemenang favorit hasil voting peserta yang hadir. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0