Setneg Mantul Road to G20, Bumikan Narasi G20

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 Februari 2022
Di baca 1705 kali

Menyambut penyelenggaraan Presidensi G20, Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara (Biro Humas Kemensetneg) terus menggencarkan diseminasi informasi penyelenggaraan Presidensi G20 tersebut diantaranya melalui Webinar Kick Off Setneg Mantul Road to G20 yang bertemakan “Membumikan Narasi, Menggalang Partisipasi, Menuju Presidensi G20 Indonesia” , Jumat (4/2).

Kick Off Setneg Mantul Road to G20 ini diselenggarakan secara hybrid yang bertempat di Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Kementerian Sekretariat Negara (PPKASN Kemensetneg) melalui aplikasi Zoom Meeting serta kanal resmi media social  Youtube, Facebook, dan Instagram Kemensetneg.

Webinar ini dibuka untuk masyarakat umum dengan menghadirkan Keynote Speakers Sekretaris Kementerian Kemensetneg, Setya Utama,; Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika yang juga selaku Ketua Umum Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) Usman Kansong; Deputi IV Kantor Staff Presiden Juri Ardianto; Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia Erwin Haryono; dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Luar Negeri.Muhsin Syihab.

Setya Utama menjelaskan bahwa dalam momentum penunjukan Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 Tahun 2022 ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam bentuk terobosan dan aksi nyata untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan sosial-ekonomi baik nasional maupun global, dan yang lebih penting memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.

“Tentunya bagaimana penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia ini dapat memberikan manfaat nyata kepada kita semua, masyarakat Indonesia, dikalangan sebagian masyarakat awam berkembang persepsi  publik  yang  menyatakan bahwa Isu G20 adalah isu elitis, isu yang tidak terjangkau oleh masyarakat.  Oleh karena itu, ini menjadi tantangan kita bersama, bagaimana kita mampu  membumikan narasi  G20, agar mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat, sehingga menjadi isu milik kita semua’, ujar Setya.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Usman Kansong, bahwa konsep komunikasi publik dan media Presidensi G20 Indonesia memiliki fokus untuk menyederhanakan dan mengamplifikasi narasi utama

“Indonesia ajak dunia fokuskan kerjasama untuk pemulihan pasca-pandemi dan pembangunan yang berkelanjutan kepada seluruh kalangan. mulai dari narasi utama, slogan utama, target, tujuan komunikasi, tiga pesan kunci, penyederhanaan narasi tiga pilar konten, dan kanal komunikasi,” tutur Usman.

Presidensi G20 ini juga menekankan kolaborasi untuk glorifikasi dengan seluruh elemen khususnya masyarakat bahwa akan memberikan dampak yang besar bagi nasional maupun global. Kemudian dengan adanya persiapan yang telah direncanakan akan diharapkan menyelesaikan isu-isu yang masih terjadi di Indonesia, “Semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan memberikan dukungan terhadap kepentingan bersama terkait kebijakan pemerintah. Presidensi G20 ini akan menjadi entry point bagi seluruh masyarakat Indonesia yang menjadikan sebuah legasi pada kabinet ini,” pungkas Juri Ardianto

Bank Indonesia turut mendukung kegiatan G20 yang memiliki satuan petugas khusus untuk mensinergikan upaya-upaya dalam membuminarasikan Presidensi G20 Indonesia khususnya di sisi kehumasan. Erwin Haryanto juga menambahkan bahwa Presidensi G20 ini memberikan dampak digitalisasi ekonomi khususnya pelaku UMKM yang dapat memberikan kemajuan ekonomi di Indonesia.

Muhsin Syihab juga berharap dengan adanya Presidensi G20 dapat memperkuat branding dan citra positif Indonesia serta dapat membuka diri untuk bekerja sama secara global dengan menunjukkan kemajuan infrastruktur. Oleh karena itu, kepercayaan masyarakat dapat meningkat melalui penggalangan partisipasi komunikasi publik.

Acara ini pun dilanjutkan dengan talkshow yang dibuka oleh Kepala Biro hubungan Masyarakat Kemensetneg, Eddy Cahyono dengan membahas terkait implementasi strategi komunikasi untuk keterbukaan informasi publik di Kemensetneg melalui program yang dinamakan Setneg Mantul (Sekretariat Negara Mantap Betul). Eddy Cahyono juga menegaskan bahwa Presidensi G20 ini melalui Setneg Mantul menjadi sebuah glorifikasi semacam market place di Kementerian Sekretariat Negara. Selain itu, strategi dalam membuminarasikan agar mudah dipahami oleh masyarakat melalui teknologi digital.

Presidensi G20 tentunya memberikan banyak dampak positif secara luas, baik bagi Indonesia sendiri maupun bagi global yang tentunya hal ini menjadi tugas yang berat bagi Pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat. Kemudian Junanto Herdiawan menjelaskan pula bahwa dampak dari Presidensi G20 ini sebesar 60% populasi manusia di dunia, sehingga Indonesia dapat memberikan contoh yang baik di negara berkembang lainnya, khususnya dalam digitalisasi yang sangat penting bagi perekonomian. Indonesia juga akan memberikan contoh yang baik bagi negara berkembang selanjutnya yaitu negara India.  

Hasyim Gautama menambahkan dengan adanya strategi membuminarasikan dapat membangun kepercayaan masyarakat Indonesia maupun global yang tentunya menjadi target utama. Selanjutnya, seluruh elemen dapat melakukan orkestrasi informasi melalui cross cutting issue yang harus diangkat untuk menyederhakan bahasa sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Kemudian orkestrasi ini sangat memerlukan kanal, pesan, konten, waktu, audiens, yang akan diberikan kepada masyarakat mengenai Presidensi G20 ini agar masyarakat dapat mampu memiliki persepsi yang baik.

Rino selaku manajer Public Relation META, Presidensi G20 juga memiliki potensi pasar melalui digitalisasi UMKM. Faktanya enam ribu UMKM sudah dibina oleh Facebook dan lebih dari tujuh puluh juta orang terhubung dengan bisnis di Indonesia dibawah naungan META. Hal ini sangat baik untuk mendorong kesuksesan Presidensi G20 di Indonesia.

Dengan adanya Presidensi G20 di Indonesia ini diharapkan dapat berkolaborasi menyatukan asa dan membawakan manfaat bagi Indonesia melalui sinergitas dalam mengedukasi masyarakat melalui diseminasi informasi. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           1           0           0           0