Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKSN) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menggelar Setneg Talks bertema “The Future Ministry” pada Rabu (6/3). Diadakan di Selasar Mersela, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), kegiatan yang mengombinasikan model pembelajaran klasikal tatap muka dan jarak jauh/daring ini, menghadirkan enam pembicara inovatif.
Keenam pembicara pada kegiatan perdana PPKASN tersebut, menyajikan pembahasan mengenai ide, gagasan, dan wawasan terkait tren dan inovasi dalam pemerintahan dan kebijakan publik yang bermanfaat bagi kemajuan Kemensetneg di masa yang akan datang. Masing-masing narasumber berkesempatan memaparkan materi selama 15 menit di hadapat audiens.
Narasumber pertama yaitu Analis Koleksi Museum pada Istana Kepresidenan di Bogor, Laila Nurul Fitrani. Membahas tentang “Melestarikan Warisan Budaya”, Laila menjelaskan bagaimana cara merawat beberapa koleksi karya seni bersejarah seperti lukisan atau patung peninggalan dari Seniman Indonesia maupun dari mancanegara. Beberapa cara melestarikan warisan budaya tersebut antara lain dengan membuat dokumentasi berupa panduan perawatan (buku), mengadakan workshop/pelatihan bagi pengelola khusus benda seni, bekerja sama dengan konservator dalam merawat karya bersejarah, dan berpartisipasi menjadi host (tuan rumah) dalam forum internasional.
“Kami berusaha untuk melakukan konservasi atau perawatan terhadap koleksi seni yang memang dimiliki oleh Istana Kepresidenan atau aset Kemensetneg. Yang paling penting adalah ketika kita mengoleksi benda seni maka banyak sekali kegiatan yang bisa kita lakukan sendiri (merawat),” ujar Laila.
Pembicara berikutnya dalam Setneg Talks adalah Temy Pratiwi. Analis Sumber Daya Manusia (SDM) Ahli Muda pada Setwapres itu membawakan tema inovatif “Program SATUSetneg”. Program tersebut Ia garap berawal dari keinginannya bekerja dengan proses yang lebih seru dan fun. SATUSetneg merupakan program Sinergi, Akuntabel, Terbuka, dan Universal serta dibentuk untuk mewujudkan Kemensetneg menjadi The Future Ministry dengan tujuan dasar meningkatkan kebersamaan dan mewujudkan aspirasi pegawai dan tentunya pejabat di lingkungan Kemensetneg.
Diikuti ratusan audiens yang bergabung daring, Setneg Talks juga mengundang tiga narasumber menarik lainnya di lingkungan Kemensetneg, antara lain Pranata Komputer Ahli Muda, Arief Karfianto dengan materi “Budaya Berbagi dan Keberlanjutan Inovasi”; Pranata Komputer Ahli Muda, Johan Maurits dengan materi “Extended Reality (XR): Pengalaman Kerja baru dan Revolusioner”; dan Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Laksma I. Bayu Trikuncoro dengan materi “Automatic Reward System”.
Sebagai pembicara terakhir yang mengisi Setneg Talks, Akhmad Firmannamal selaku Pranata Humas Ahli Madya memaparkan materi bertema “AI (Artificial Intelligence) dah Humas”. Firman menerangkan terkait AI yang selama ini memudahkan program kerja Humas. Mengelola lima platform media sosial, Firman memberikan salah satu contoh penerapan AI pada Biro Humas, misalnya, dalam pembuatan satu video pendek (konten) berdurasi dua menit yang berkualitas.
Mengatasi kendala yang muncul, Firman menjelaskan solusi yang bisa dilakukan yaitu membuat video dengan cepat dan pengoperasian yang mudah; menyesuaikan konten dengan target audiens; dan meningkatkan efisiensi kerja serta sumber daya. “Tentu saja proses pembuatannya memiliki berbagai tantangan. Dengan menggunakan AI tentunya bisa meningkatkan efisiensi kerja dan sumber daya di Humas, terlebih dapat mempersingkat durasi proses pembuatan suatu konten,” kata Firman.
Di akhir acara, Kepala PPKASN Kemensetneg, Sri Prastiwi Utami memberikan penghargaan berupa Mock Up sebagai kenang-kenangan kepada enam narasumber pada Setneg Talks dan dilanjutkan dengan foto bersama. (FFA/DEW-Humas Kemensetneg)