Setneg TOP #6, Dedikasi Sang Administrator Aparatur yang Memotivasi

 
bagikan berita ke :

Jumat, 15 Desember 2023
Di baca 1479 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) kembali melanjutkan program knowledge Kemensetneg untuk memberikan motivasi, inspirasi, dan pengetahuan kepada pejabat/pegawai Kemensetneg, dalam Setneg TOP (Talk with Outstanding People) episode 6 (#6) yang digelar Kamis (14/12).

Berlangsung di  Gedung PPKASN, Jalan Gaharu I, Jakarta Selatan dan secara daring, Setneg TOP #6 menghadirkan Deputi Bidang Administrasi Aparatur, Nanik Purwanti. Ia yang berbagi kisahnya berkarier di Kemensetneg selama kurang lebih 30 tahun,  dalam tema “Perjalanan dan Dedikasi Sang Administrator Aparatur”.

Menjelang peringatan Hari Ibu pula, Nanik mengawali perbincangan tentang masa sekolahnya dahulu hingga aktivitas kesehariannya saat ini sebagai seorang ibu rumah tangga dan juga ibu bekerja. Memiliki ayah yang berprofesi sebagai guru Sekolah Menengah Pertama (SMP), sejak kecil Nanik sudah berangan dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Harapan Nanik terwujud  dan ia diterima di Universitas Diponegoro (UNDIP). Sebagai mahasiswa, cukup banyak kegiatan kampus yang diikutinya, seperti seni menari dan menyanyi.

Mendapatkan gelar Sarjana Hukum, Nanik mengambil kesempatan melamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kemensetneg melalui informasi rekrutmen yang ia dengar dari kampus kala itu. “Bagaimana saya bisa tertambat di Kemensetneg adalah ketika itu saya baru lulus kuliah dan saya berjanji kepada bapak bahwa saya butuh waktu sekitar lima bulan untuk belajar Bahasa Inggris, mengingat target saya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Saya juga mencari peluang kerja dan kebetulan di kampus ada pengumuman bahwa Sekretariat Negara sedang membuka lowongan pekerjaan khususnya untuk Sarjana Hukum, dengan persyaratan nilai Bahasa Inggris TOEFL”, kata Nanik.

Nanik menambahkan, “Menurut saya, itu adalah tantangan yang cukup besar. Namun, yang menarik adalah alasan mengapa diwajibkan memiliki skor TOEFL sejumlah tersebut adalah karena setahun setelah diterima di Setneg, saya ingin melanjutkan studi di luar negeri. Melalui proses yang penuh perjuangan, akhirnya saya dapat masuk ke Setneg”.




Dalam dialog yang dipandu Egi Dilianda dan Metia Pratiwi, Nanik juga menyampaikan dinamika pekerjaan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan telah berkarier di beberapa unit kerja di lingkungan Kemensetneg. Dedikasinya di setiap bidang pekerjaan pun telah membuahkan hasil seperti beberapa penghargaan berhasil diraih Kemensetneg dan tentu bagi Nanik sebagai ASN.

“Bagi saya, setiap bidang pekerjaan pasti memiliki kesan dan tantangan masing-masing. Ada bagian yang menyenangkan, ada pula bagian yang istilahnya menggemaskan. Pada jabatan saya saat ini sebagai Deputi Bidang Administrasi Aparatur, saya harus bisa membaca sifat dan karakteristik pegawai dan itu merupakan tantangan baru bagi saya. Lalu pernah di Deputi Perundang-undangan yang muaranya adalah Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Sekretaris Negara, tantangannya juga berisiko. Masing-masing bidang memiliki tantangannya sendiri dan saya tidak merasa satu bidang lebih berkesan dari yang lainnya, semuanya sama,” ujar Nanik.

Di akhir perbincangan, Nanik juga menyampaikan strategi bagaimana membangun ASN Kemensetneg agar mencapai World Class Government khususnya di Ibu Kota Nusantara nanti. Ia menjelasksan bahwa terdapat dua komponen utama dalam Wold Class Government, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan Tata Kelola Administrasi. Artinya, SDM yang diperlukan harus memiliki tingkat kompetitif internasional karena tantangan internal maupun eksternal yang dihadapi cukup cepat, mengingat dunia juga sangat dinamis dan akan bersing dengan negara-negara maju.

Dari sisi Tata Kelola Administrasi, menurut Nanik organisasi sebaiknya lebih menyederhanakan birokrasi supaya mudah melakukan adaptasi dengan dinamisme pekerjaan. Karya-karya inovasi juga harus tetap dilanjutkan seperti penerapan digitalisasi beberapa bentuk pelayanan sehingga semakin memudahkan pengguna layanan. Hal tersebut pun sangat sesuai dengan konteks Word Class Government. (HLW/DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           3