Setneg TOP : Berbagi Kisah Pengamanan Pucuk Pimpinan Negara

 
bagikan berita ke :

Rabu, 07 Oktober 2020
Di baca 1370 kali

Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa pengamanan VVIP untuk orang nomor satu di negara ini dipimpin oleh seorang Sekretaris Militer Presiden. Ya, Sekretaris Militer Presiden yang memimpin Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) dalam mengoordinasikan pengamanan VVIP.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa Sekretariat Militer Presiden, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara (Pusdiklat Kemensetneg) menampilkan Mayjen TNI Suharyanto selaku Sekretaris Militer Presiden untuk menceritakan pengalaman serta berbagai hal inspirasi lainnya dalam Setneg Talk with Outstanding People (Setneg TOP) Episode 2 yang bertema "Berbagi Kisah Pengamanan Pucuk Pimpinan Negara", Selasa (6/10).

Dialog interaktif yang disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial Youtube dan aplikasi Zoom dipandu oleh Bayu Adrianto dan Febby Riyandari. Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bersamaan dengan HUT TNI Bayu mengatakan, “Ijin Pak Sesmil, sebelum kita bahas lebih banyak tentang Sekretariat Militer Presiden dan Sekretaris Militer, ijinkan saya mengucapkan Dirgahayu TNI ke-75,” ucap Bayu diawal acara yang disambut baik oleh Suharyanto.

Dalam Setneg TOP episode 2 kali ini, Suharyanto menceritakan masa kecilnya sampai dengan awal karier sebagai TNI. “Saya lahir di Kota Cimahi, kebetulan ayah saya seorang anggota TNI dan dari lahir sampai dengan umur 12 tahun saya tinggal di asrama TNI, saya menjalani sekolah pada umumnya, selepas Sekolah Menengah Atas saya mengikuti tes masuk Akademil Militer (Akmil) karena memang sudah pengen juga jadi TNI, tahun 1989 saya lulus dari Akmil dan di tahun 1990 saya ditugaskan pertama kali di Kalimantan,” cerita Suharyanto.

Di Setneg TOP episode 2 ini Suharyanto yang dilantik menjadi Sekretaris Militer Presiden satu tahun lalu tepatnya 9 September 2019 menjelaskan tugas dan fungsi Setmilpres. “Agar mudah dicerna, saya jelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia disamping sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan juga sebagai Panglima tertinggi  TNI dan POLRI, itulah yang membedakan Presiden Indonesia dengan Presiden negara lain, sebagai Panglima tertinggi TNI dan POLRI tentu saja ada beberapa kewenangan Presiden seperti pengangkatan personel TNI dan Polri, yang menyelenggarakan itu Sekretariat Militer Presiden,” jelas pria yang akrab dipanggil Pak Sesmil ini.

Sekretariat Militer Presiden juga menyelenggarakan pengamanan fisik dan non fisik bagi Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, termasuk tamu negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Negara Pemerintahan asing. “Terkait pengamanan, kita sepakat bahwa seorang Presiden kalau pergi kemanapun harus aman dan nyaman, dalam tugas aman dan nyaman itu tentu saja tidak bisa satu unsur mengamankan, banyak unsur, memang tugas pengamanan Presiden sebagai VVIP dipegang oleh TNI, tapi TNI tidak bisa bergerak sendiri tanpa bantuan dari Polri, Kementerian dan lembaga lain, maka tugas Setmil dalam hal pengamanan yaitu mengkoordinasikan dengan berbagai macam unsur tadi,” jelas Suharyanto.

Banyaknya hal yang dilakukan oleh pejabat dan pegawai di Setmilpres, Suharyanto menggagas pertemuan sebagai ajang silaturahmi. “Sebelum pandemi ini, setiap jumat kita berkumpul untuk bersepada, biasanya mulai jam 6 pagi, ini ajang silaturahmi sekaligus sosialisasi, karena saya belum tentu bertemu sebulan sekali dengan para pejabat dan pegawai Setmilpres, tapi dengan adanya gowes bareng ini kita jadi semakin akrab satu sama lain,” kata Suharyanto.

Perbincangan bersama Suharyanto semakin akrab dan hangat. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang datang dari audiens baik dari Youtube maupun dari aplikasi Zoom. Sebelum Setneg TOP episode 2 ini berakhir, Suharyanto berharap Kementerian Sekretariat Negara menjadi Kementerian yang terdepan. “Mari kita sama-sama berbuat yang terbaik, berbuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku demi kebesaran Kementerian Sekretariat Negara, otomatis menjadi kebesaran Negara Republik Indonesia tercinta ini,” tutup Suharyanto. (ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0