Skenario Berjalan Lancar, Simulasi Kebakaran Kemensetneg Sukses

 
bagikan berita ke :

Kamis, 27 April 2017
Di baca 3033 kali

Sedikitnya 12 unit kendaraan dan 60 personel dari Dinas Gulkar diturunkan dalam simulasi. Puluhan petugas Bagian Keamanan Dalam (BKD) dan petugas di klinik Kemensetneg turut andil menjadi bagian simulasi. Terdapat tiga relawan yang memiliki kasus penanganan berbeda. Selain Kuncoro dengan luka patah tulang, ada pula relawan yang berperan sebagai korban luka bakar dan jantung.

 

“Kita jadi tahu apa yang harus dilakukan kalau ada kejadian serupa, khususnya bagaimana penanganan terhadap korban. Tadi kaki sebelah kiri dibebat, terus kepala dikasih efek berdarah biar seperti betulan,” ujar Kuncoro ditemui usai simulasi. Proses pertolongan juga dilakukan dengan berbagai cara, satu di antaranya yakni lewat atas gedung menggunakan mobil unit tangga.

 

Sebelumnya, tepat pukul 10.00 WIB, puluhan pegawai berhamburan keluar dari Gedung II. Berlarian mengikuti arahan petugas Dinas Gulkar dan BKD. Setelah seluruh pegawai dievakuasi, ternyata ada beberapa korban yang masih terjebak di dalam gedung. Tak berselang lama suara sirine bersahutan memasuki halaman gedung.

 

Petugas klinik sibuk mengevakuasi korban luka. Sementara petugas berpakaian serba oranye bergerak menuju titik asap yang diduga sumber api sambil membawa selang. Diungkapkan Elis Nurzanah, awalnya ia tak mengetahui jika ada simulasi. “Jadi sempat kaget, tapi bagus. Kita jadi paham dan tahu bagaimana menyelamatkan diri,” terang Kasubag Keamanan Informasi dan Layanan Pengguna, Biro Informasi dan Teknologi tersebut.

 

“Posisinya juga tadi di dalam gedung sebelum keluar semua lampu dimatikan, gelap. Dan, bisa jadi evaluasi juga kalau ada yang kurang supaya next ketika kebakaran sungguhan bisa lebih baik dan minim korban,” lanjut Elis.

 

“Kemensetneg juga telah mempunyai panduan penanganan yang diatur dalam standard operating procedure (SOP) peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat,” kata Asisten Deputi Hubungan Masyarakat Masrokhan. Terdapat tiga SOP yaitu dalam menghadapi ancaman bom, gempa bumi, dan kebSimulasiakaran.

 

Sebelum simulasi berakhir sekitar pukul 10.45 WIB, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Subejo menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kemensetneg. “Seluruh pegawai kooperatif. Selain itu fire hydrant yang dimiliki Kemensetneg juga berfungsi baik, tidak ada yang rusak atau macet,” ungkap Subejo.

 

Simulasi Tanggap Darurat Bencana dilakukan bukan tanpa alasan. Hal tersebut merujuk pada Hari Kesiapsiagaan Bencana bertepatan pada tanggal 26 April. Selain itu, dikatakan Kepala Biro Umum Piping Supriatna, agar seluruh pegawai tidak hanya sekadar menonton, melainkan paham apa yang harus dilakukan saat ada bencana.

 

“Berjalan sesuai rencana dan sukses. Nah, dari sini akan dievaluasi apa-apa saja yang kurang. Terima kasih kepada semuanya yang sudah membantu,” ujar Piping di hadapan seluruh petugas yang terlibat simulasi dan pegawai yang dievakuasi.

 

Kepala Regu Command Center, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Budi Trianto menyatakan bahwa kawasan perkantoran Kemensetneg yang stategis, akses masuk dan lapangan parkir yang luas, serta kondisi gedung yang tidak terlalu tinggi menjadi faktor yang menguntungkan bagi para petugas untuk dapat mencapai titik api dan korban yang harus diselamatkan dengan mudah. Selain itu, Kemensetneg juga telah memiliki SOP peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat sehingga kondisinya ia anggap sudah ideal dan baik.

 

“Jangan panik, itu yang utama. Kalau ada apa-apa, call center yang paling cepat, bisa menghubungi 112 dan pasti fast response,” pungkas Budi Trianto. (RRO – Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           4           1           3