Sukseskan Presidensi G20 2022, Kementerian Sekretariat Negara Berkolaborasi dengan Meta Indonesia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 18 Januari 2022
Di baca 1481 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) pada Selasa (18/1), melakukan rapat koordinasi bersama dengan Kantor Staf Presiden (KSP), Sekretariat Kabinet (Setkab), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Meta Indonesia untuk membahas dua agenda penting. Kedua agenda tersebut adalah terkait cara untuk memasifkan Presidensi G20 di tahun 2022 dan pengembangan media sosial dan kehumasan secara umum. 

 

Pranata Humas Ahli Madya pada Biro Humas Kemensetneg, Faisal Fahmi, menjelaskan bahwa terdapat tiga pesan kunci dalam G20 tahun 2022, antara lain makna dan keuntungan G20 bagi Indonesia, resiliensi dan daya tahan Indonesia di tengah pandemi, serta percepatan pemulihan di seluruh bidang di sektor keuangan maupun non-keuangan. 

 

“Humas pemerintah memiliki peran strategis dalam menggaungkan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia kepada publik, sehingga publik ikut serta dan mendukung pelaksanaan G20 tersebut. Kita duduk bersama pada hari ini, sebagai upaya untuk menyamakan persepsi, dan juga strategi komunikasi yang tepat.  Sehingga nantinya akan tercipta satu narasi positif yang mengisi ruang publik,” lanjut Faisal.

 

Lebih lanjut, Hilmi Kartasasmita, Tenaga Ahli Muda KSP menyampaikan materi mengenai strategi manajemen isu Presidensi G20 Indonesia. Hilmi menyebutkan bahwa narasi-narasi mengenai G20 tahun 2022 yang sudah disusun, dibuat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2018.

 

“Jadi, untuk narasi yang sudah kami susun terkait G20, ini penekanan terhadap pengakuan dunia terhadap Indonesia untuk beberapa isu, dan juga selain itu kita ingin menunjukkan Indonesia ke dunia, values kita, dan nilai-nilai keindonesiaan,” ujar Hilmi.

 

 

Melanjutkan penjelasannya, Hilmi menyampaikan tujuan dari komunikasi dan manajemen isu Presidensi G20 itu sendiri disebutkan adalah untuk memantik rasa memiliki dan kebangaan bersama masyarakat Indonesia, menumbuhkan rasa memiliki atau ownership masyarakat Indonesia, serta membangun trust publik nasional dan internasional.

 

Recover together, recover stronger, itu slogan G20 Indonesia. Tapi, kalau diindonesiakan adalah dari Indonesia, dunia pulih bersama, ataupun bumi nusantara, dunia pulih bersama”, jelas Hilmi.

 

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Hilmi, Profesional Staf Deputi V KSP, Ferusta Nova, menyampaikan bahwa strategi yang diterapkan dalam presidensi G20 adalah dengan kampanye keindonesiaan. Dalam kampanye ini, Indonesia mengajak dunia menggali nilai-nilai universal di dalam ideologi bangsa masing-masing, kesadaran bersama akan nilai luhur universal, dan perubahan perilaku global. 

 

“Mungkin yang kita butuhkan di sini adalah keterlibatan Meta. Menurut kami sih lebih ke mem-booming-kannya, mengawal bahasa-bahasa sulit ke dalam bahasa-bahasa yang dapat diterima oleh audience yang lebih luas lagi, masyarakat Indonesia gitu. Saya rasa dengan platform yang dipunya Meta, yaitu Facebook dan Instagram, secara karakteristiknya menurut kami akan sangat membantu sekali untuk kami dari pemerintah ini untuk memboomingkan acara G20 ini,” ujar sosok yang biasa dipanggil Fefe.

 

Putu Yudha, Manajer Kemitraan Pemerintah Politik dan Lembaga Nirlaba Meta Indonesia menyampaikan dukungan untuk ikut berkontribusi dalam upaya menyukseskan Presidensi G20. 

 

Support dan dukungan yang kami berikan itu sama semua. Bentuk support-nya salah satunya adalah yang kami inisiasikan bersama dengan Kemensetneg, yaitu Kelas Digital. Kami membuat edukasi yang punya impact besar. Jadi, kalau satu persatu datang ke tenaga kesehatan, tempat wisata, perlu waktu yang besar dan dana yang besar. Dengan bantuan Kemensetneg membantu kami mengundang seluruh lembaga pemerintah, kementerian, bukan yang ada di Jakarta saja, tetapi yang ada di daerah,” jelasnya.

 

Tanggapan Meta Indonesia mengenai membumikan Presidensi G20, Putu menjelaskan bahwa Meta Indonesia berinisiatif untuk melakukan sesi edukasi khusus kepada pihak kementerian dengan tujuan agar pihak kementerian dapat mengoptimalkan  media seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp untuk kepentingan komunikasi G20. 

 

“Kami sudah meletakkan G20 sebagai agenda penting untuk engagement kita di tahun ini. Kayak misalnya, salah satunya, kita punya Minister Live Series, itu adalah program dimana kita mengundang menteri-menteri untuk punya talkshow di kita,” ujar Dara Nasution, Manajer Asosiasi Politik dan Pemerintah Meta Indonesia. 

 

Di akhir pertemuan, disampaikan bahwa dalam upaya komunikasi Presidensi G20 diperlukan adanya antisipasi terhadap isu-isu yang mungkin akan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu atau menjadi berita bohong di media sosial. Lebih lanjut, menutup diskusi Meta Indonesia berkomitmen akan membantu berkontribusi dalam menggaungkan Presidensi G20, seperti melalui pembuatan filter terkait G20, logo tematik Facebook, dan penyelenggaraan acara sejenis kelas digital yang pernah dilaksanakan sebelumnya. (ECL,KHA,FFA - Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           0           0           0           1