Tahun 2018 Semua Kabupaten di Papua Sudah Saling Terhubung‎

 
bagikan berita ke :

Kamis, 31 Desember 2015
Di baca 670 kali

Salah satu upaya agar Kabupaten Nduga stabil tingkat keamanannya adalah dengan menjadikan wilayah ini tidak terisolasi. ‎‎"Membuka jalan, jalan-jalan harus tembus semuanya. Distribusi barang harus masuk dan harga pasti jauh lebih murah," kata Presiden, seperti dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit‎.

 

Presiden menjelaskan, bahwa pendekatan yang dilakukan untuk menstabilkan keamanan suatu wilayah dapat juga dilakukan melalui pendekatan pembangunan dan pendekatan kesejahteraan, tidak melulu melalui pendekatan keamanan.

 

Tahun 2016, Presiden menargetkan jalan dari Wamena ke Nduga harus sudah tembus. Pengerjaan jalan ini dikerjakan oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta TNI.‎ Tahun 2018, lanjut Presiden, seluruh kabupaten yang ada di Papua harus tembus. 

 

Di wilayah Nduga ini akan dibuka pelabuhan besar Mumugu. Dengan dibukanya pelabuhan besar ini, maka logistik dan material dari dan ke Mumugu ini akan didistribusikan menggunakan jalur darat yang telah menembus semua kabupaten di Papua. "Nanti dilihat harga barang berapa, setelah jalan tembus. Harga pasti akan turun," ujar Presiden.

 

Perjalanan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan dari Wamena menuju Desa Kenyam, Kabupaten Nduga ditempuh ‎selama 2 jam dengan berganti moda transportasi dari Hercules VVIP A 1314 dan Heli Super Puma TNI AU.

 

‎Kunjungi Pasar Keyabi

 

‎Tanpa diduga usai meninjau persiapan jalan Agats, Presiden bersedia ‎meninjau Pasar Lokal Keyabi Kabupaten Nduga‎. Di pasar ini, masyarakat menyambut antusias kehadiran Presiden. Matahari terik dan cuaca panas tidak menghalangi keinginan masyarakat untuk melihat Presiden dan Ibu Negara dari dekat. 

 

Bahkan beberapa ibu yang menanti Presiden dan Ibu Negara yang menggunakan payung agar terhindar dari sengatan matahari diteriaki warga. "Turunkan payungnya, kami mau melihat Presiden, bukan melihat payung".

 

‎Setelah berkeliling pasar, Presiden sempat membeli jeruk nipis, pisang, dan cabai. "Barangnya bagus-bagus.Tempatnya memang sedang disiapkan Pak Bupati," kata Presiden.

 

Memang pasar Keyabi itu tampak terlihat sederhana terlebih untuk melayani warga Kabupaten Nduga yang memiliki 198.000 jiwa, tentunya memerlukan pasar yang lebih baik. "Harus punya pasar sendiri. Ini memang kabupaten hasil pemekaran," ujar Presiden. 

 

Presiden Pertama Berkunjung ke Nduga‎

 

Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, bahwa selama ini belum pernah ada Presiden Republik Indonesia yang pernah singgah di ‎Nduga. "Presiden Jokowi yang pertama ke sini karena di sini terisolasi. "Ini luar biasa," kata Lukas.

 

Presiden saat ditanya apakah tidak ada kekhawatiran karena mengunjungi kabupaten dalam zona merah. "Saya tanya bupati, kondisinya baik, sehingga mau datang ya datang saja. Kenapa takut," pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0