Tingkatkan Fokus Kerja dengan Konsistensi dan Repetisi Praktik Mindfulness

 
bagikan berita ke :

Selasa, 29 Oktober 2024
Di baca 377 kali

Selasa (29/10), Biro Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melanjutkan workshop (lokakarya) kesehatan mental seri 3 dengan judul "Finding Work-Life Harmony through Mindfulness Class". Kegiatan diikuti para pegawai di Teras Masjid Baitussalam, Istana Kepresidenan Bogor.

Rangkaian workshop diadakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia dan untuk menciptakan situasi kerja yang sehat mental bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemensetneg. Pendekatan konsep mindfulness untuk kesehatan mental sangat dibutuhkan oleh pegawai di lingkungan Kemensetneg guna menurunkan kadar stres dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan fokus dan kreativitas dalam bekerja.

"Banyak yang tidak kita sadari bahwa rutinitas yang dijalani setiap hari terkadang mempengaruhi kesehatan mental. Melalui workshop ini temen-temen bisa lebih mengenali diri sendiri dan kendala yang dihadapi," ucap Kepala Istana Kepresidenan Bogor, Erwin Wicaksono. Dengan berlatih minfulness, Ia berharap pegawai mendapatkan manfaat bagi diri sendiri dan pekerjaan sehari-hari.

Penurunan fokus dan perubahan emosi bisa saja terjadi pada pegawai, Dengan berlatih mindfulness, kadar stres dapat diturunkan sehingga fokus pegawai dalam bekerja kembali meningkat. "Termasuk bagi pegawai di Istana Kepresidenan Bogor, mengingat tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada Presiden RI," kata Analis SDM Aparatur Ahli Muda, Ricka Rosita memandu workshop.

Mengantar sesi materi, psikolog dari Riliv, Uswah Ainiyya mengajak peserta workshop untuk rileks sambil melakukan permainan seru dan menjelaskan tentang mindfulness secara singkat. Kemudian, sesi berlanjut dengan praktik mindfulness oleh Psikolog, Arlene Eleanor.

Arlene menyampaikan bahwa "Finding Work-Life Harmony through Mindfulness Class" adalah bagaimana pekerjaan dan kegiatan sehari-hari bisa terintegrasi dengan timeline yang bersifat individual. Work-Life Balance tidak cukup karena pada kenyataannya, pekerjaan dan kegiatan sehari-hari belum tentu berjalan seimbang.

"Ketika itu terjadi terus-menerus dan menumpuk maka akan terjadi stres. Bagaimana keduanya bisa terintegrasi, harus ada fleksibilitas. Dengan belajar mindfulness, yang tadinya stres menghadapi hal tersebut, jadi mampu menghadapi bahkan enjoy dan kita akan lebih fleksibel," ucap Arlene.

Dasar berlatih mindfulness meliputi praktik bernapas; fokus pada satu hal di satu waktu; sadar diri penuh; mengamati tanpa berasumsi; menerima/mengakui realitas; serta repetisi dan konsistensi membentuk pola.

"Ingat saja, apa yang didapat hari ini sebisanya dilatih dan diulang. Karakter mindfulness salah satunya bisa terbentuk dengan repetisi dan konsistensi, hanya dengan itu," pungkas Arlene.

Usai mengikuti workshop, beberapa peserta tampak menunjukkan emosi yanag berbeda-beda. Analis Aset Negara, Karnia Nur Aniza mengungkapkan, "Mengurangi stres dalam bekerja itu ternyata ada cara mudah yaitu be present, be mindful, bahkan salah satunya dengan cara mengambil napas dengan benar. Jadi, kita bisa praktik langsung seperti ini agar untuk pegawai lebih mudah untuk refresh tanpa harus cuti atau healing". (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0