Arahan Presiden kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri

 
bagikan berita ke :

Jumat, 07 November 2025
Di baca 369 kali

Di Istana Merdeka, Jakarta

Pertama, tentunya tidak henti-hentinya kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Mahabesar Allah Swt., kita masih diberi kesehatan, dapat berkumpul di Istana Merdeka ini hari ini. Selanjutnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Saudara-saudara dan Saudara-saudara berkenan menerima tugas kenegaraan sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri. 

Saudara-saudara,
Polri sebagai salah satu institusi negara adalah institusi yang sangat vital dan krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mungkin sebagai manusia pasti terlibat dalam pertikaian, dalam konflik-konflik berupa konflik harta, konflik ekonomi, konflik warga, konflik agama, konflik politik, konflik ideologi. Jadi, adanya suatu bangsa dan negara adalah untuk menjamin bahwa warga dari negara dan bangsa itu terlindungi.

Karena itu, sebuah negara membutuhkan struktur kepastian hukum. Bagian terpenting daripada  the rule of law adalah penegakan hukum. Hukum boleh kita buat yang selengkap mungkin, tapi kalau penegakannya tidak baik, saya kira tidak mungkin kepastian hukum, the rule of law, itu bisa berjaya, bisa sukses. Dan, perlu kita pahami bersama bahwa keberhasilan sebuah negara adalah apabila ada the rule of law, kepastian hukum. Ini kunci daripada keberhasilan hukum negara. Kita bisa membangun fisik, ekonomi, tapi manakala hukum tidak dapat ditegakkan dengan baik dan seadil-adilnya, sulit untuk suatu negara mencapai titik yang tertinggi. Ini pelajaran daripada sejarah. 

Jadi, Saudara-saudara, reformasi Polri saya kira bagian yang krusial/penting dari pembangunan bangsa. Dan, kita juga tidak tertutup dan kita juga harus terbuka untuk mengkaji institusi-institusi lain dan kita harus berani. Saya selalu mengatakan di mana-mana, kita sebagai warga negara dan apalagi Saudara-saudara yang ada di meja ini, Saudara-saudara adalah, ini enggak ada perempuannya ya, bisa enggak kita tambahkan komisi ini mungkin ada keterwakilan gender, mungkin ada ahli-ahli hukum perempuan, ini mungkin ditambah. 

Maksud saya, ini adalah Saudara-saudara adalah putra-putra terbaik bangsa. Saudara-saudara berasal dari agama berbeda, suku berbeda, latar belakang kompas politik yang berbeda-beda. Tapi, Saudara sudah oleh kurun waktu dan oleh pengabdian Saudara, Saudara sudah sampai di titik yang tertinggi dalam suatu masyarakat. Bekas ketua Mahkamah Konstitusi, saya punya dua. Sudah berapa menko-menko ditambah tokoh-tokoh hukum. Artinya, rakyat sekarang berharap dari kita, berharap dari kita untuk memberi yang terbaik. 

Saudara-saudara,
Saya ucapkan terima kasih bahwa Saudara-saudara bersedia masih mengabdi, melaksanakan tugas negara sekali lagi dengan beban yang tidak ringan. Seluruh bangsa dan negara akan melihat Saudara-saudara. Sebagian dari Saudara-saudara memang berhak untuk istirahat, seharusnya Saudara sudah boleh tinggal di rumah, momong cucu, pelihara ikan, dan sebagainya. Tapi, saya panggil kembali, saya panggil kembali untuk bekerja demi negara dan bangsa dan rakyat Indonesia. 

Jadi, Saudara-saudara, komisi ini saya berharap akan mengkaji institusi Polri, mengkaji institusi Polri dengan segala kebaikan dan kekurangan. Marilah kita memikirkan kepentingan bangsa dan negara. Kita jangan takut untuk melihat kekurangan. Karena itu, saya minta Kepala Kepolisian RI yang masih aktif hadir di komisi ini. Jika, Saudara-saudara dapat masuk diskusi dan minta pandangan-pandangan yang masih aktif dan ada beberapa tokoh yang mantan kepala kepolisian tapi sudah di luar, mereka pun bisa memberi masukan, pandangan-pandangan. Dengan ada Kapolri yang aktif, Saudara-saudara punya akses untuk diskusi, untuk meninjau, untuk melihat bagian mana dari Kepolisian. Dan, saya tidak batasi masa kerja komisi ini, tapi saya minta mungkin setiap tiga bulan dalam laporan kita ketemu dengan Saudara-saudara melaporkan apa yang Saudara-saudara kumpulkan. 

Jadi sekali lagi, Saudara-saudara, komisi ini tugas utama adalah mempelajari dan nanti memberi rekomendasi kepada saya sebagai kepala negara dan kepala pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan reformasi yang diperlukan, bilamana diperlukan. Dan, ini juga mungkin untuk kita kaji, institusi-institusi lain yang mungkin memerlukan suatu perbaikan. Kita punya banyak lembaga, ada Ombudsman, sekarang kita banyak lembaga-lembaga pengawasan dan sebagainya. Tapi tetap, saya kira masyarakat kita sangat membutuhkan suatu kajian yang objektif dan tajam. Dan, ini saya kira sangat perlu untuk kita.

Saya selalu katakan apa yang saya pelajari, sekali lagi, keberhasilan suatu pembangunan bangsa terletak daripada apakah bangsa itu mampu menyelenggarakan berkuasanya hukum, the rule of law. Dan there must be kepastian hukum, kepastian hukum yang melahirkan keadilan.

Saya kira itu inti yang ingin saya sampaikan.