Atasi Angka Backlog Perumahan, Pemerintah Perlu Peran Sektor Swasta

 
bagikan berita ke :

Kamis, 07 Oktober 2021
Di baca 738 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat,  pemerintah membuat Program Sejuta Rumah (PSR). Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga 30 September 2021, telah dibangun 763.127 unit rumah di seluruh Indonesia. Namun, angka backlog perumahan atau kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan perumahan masih cukup tinggi, yakni mencapai tidak kurang dari 11 juta unit, sedangkan kebutuhan perumahan bertambah sekitar 500 ribu per tahun. Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan dan peran sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan.

 

“Saya mengajak dunia swasta dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengatasi angka backlog perumahan. Kondisi ini merupakan peluang bagi Saudara-saudara untuk turut berkiprah menyediakan rumah layak huni bagi jutaan saudara setanah air yang perlu dibantu,” ajak Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka secara daring Mondok Properti The Series, dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis (07/10/2021).

 

Dalam acara yang diselenggarakan Himpunan Pengembang Nusantara (HIPNU) bertajuk “Terima Tantangan, Sambut Peluang, Menjadi Pengembang” tersebut, lebih jauh Wapres mengapresiasi berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

 

“Pada kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak yang peduli pada pemenuhan kebutuhan papan, khususnya bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah,” ucap Wapres.

 

Di dalam penyediaan perumahan tersebut, lanjut Wapres, HIPNU sebagai salah satu organisasi pengembang perumahan diharapkan berpegang pada prinsip profesionalitas dan spirit kebaikan.

 

“Pengurus dan anggota organisasi ini harus memiliki niat (nawaitu) yang lurus dan bertindak profesional dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat, dengan menerapkan spirit untuk saling membantu dalam kebaikan tanpa melihat suku, ras, maupun agama,” tegasnya.

 

Ia juga berharap acara ini dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru di sektor properti dalam mendorong pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat.

 

“Semoga gagasan Program “Mondok Developer” ini mampu melahirkan wirausahawan dan pengembang properti untuk memenuhi kebutuhan rumah murah bagi masyarakat,” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Ketua Umum HIPNU Arwani Rahmat Pitoko menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi para pengusaha dan mitra dalam penyelenggaraan acara ini sebagai bagian upaya untuk memulihkan perekonomian nasional.

 

“Semoga acara malam ini membawa manfaat buat kita bersama, mendatangkan keberkahan, usaha lancar, juga ekonomi cepat pulih,” ucap Arwani.

 

Sebagai informasi, Mondok Properti The Series bertujuan mengedukasi dan menyebarluaskan literasi bisnis pengembang perumahan dengan harapan akhir dapat mencetak entrepreneur baru di sektor perumahan. Acara ini berlangsung pada 7–29 Oktober 2021 setiap Kamis malam dan Jumat malam secara daring melalui platform Zoom dan terbuka untuk masyarakat umum. Adapun narasumber adalah para praktisi dari internal HIPNU dan sejumlah tokoh nasional, baik tokoh perumahan, perbankan, maupun ekonomi syariah.

 

Dalam kesempatan tersebut, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masykuri Abdillah. (RR/SK-BPMI, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0