Doorstop Presiden RI - Peninjauan ke Jalan Tol Trans-Sumatera, Lampung, 11 Februari 2016
DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENINJAUAN KE JALAN TOL TRANS-SUMATERA
LAMPUNG SELATAN, LAMPUNG
11 FEBRUARI 2016
Â
Â
Â
Presiden:
Ya hari ini saya datang lagi, berkunjung ke Lampung untuk memastikan bahwa Tol Trans-Sumatera ini terus berjalan sesuai dengan perencanaan.
Â
Dan saya melihat, memang perkembangannya sangat cepat sekali. Dan justru pembebasan lahan itu malah terlalu cepat sehingga ada komplain tadi. Pak Gubernur bisik-bisik, bahwa harus diiringi dengan kecepatan pendanaan.
Â
Kemudian yang kedua, memang saya terus ingin menunjukkan Tol Trans-Sumatera ini tidak hanya ke dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri.
Â
Ini apa maksudnya? Agar ada keyakinan, agar ada kepercayaan bahwa infrastruktur kita memang berjalan pengerjaannya sehingga, kalau ada kepercayaan itu, akan ada arus uang masuk ke negara kita, ke Indonesia, akan ada arus investasi masuk ke Indonesia, akan ada arus modal masuk ke Indonesia. Saya kira, kenapa terus kita promosikan? Karena itu.
Â
Wartawan:
(Audio tidak jelas)
Â
Presiden:
Tahun ini saya ke sini sudah yang kelima, yang kelima. Saya cek, saya cek, saya cek, saya cek lagi, cek lagi.
Â
Â
Wartawan:
Hasil peninjauan tadi apa, Pak?
Â
Presiden:
Ya saya kaget, konstruksinya sudah dicor sepanjang, sampai detik ini sudah 7,8 km, sudah hampir 8 km.
Â
Dan nanti kita harapkan, pada saat Lebaran, beberapa ruas sudah bisa dicoba.
Â
Wartawan:
Tapi katanya, pembebasan lahannya itu lambat, Pak? Ada masalah.
Â
Presiden:
Ya kalau kecil-kecil itu, biasalah proyek segede ini kalau ada satu-dua yang bermasalah.
Â
Tetapi bukan masalah besar. Saya justru dikomplain oleh Pak Gubernur karena pendanaannya kurang cepat. Tapi ini, setelah saya dapat informasi, akan segera kita rapatkan di Jakarta.
Â
Wartawan:
(Audio tidak jelas)
Â
Presiden:
Bukan dilalui, melainkan dicoba.
Â
Wartawan:
(Audio tidak jelas)
Â
Presiden:
Ya nanti dilihat dulu.
Â
Â
Wartawan:
(Audio tidak jelas)
Â
Presiden:
Kira-kira kita memang harus menyiapkan 1,2 triliun.
Â
Wartawan:
(Audio tidak jelas)
Â
Presiden:
Lampung saja ya.
Â
Wartawan:
(Audio tidak jelas)
Â
Presiden:
Itu coba dilihat ya. Ini adalah usulan DPR, dan itu masih dalam proses di sana.
Â
Jangan ditanyakan kepada saya.
Â
Tetapi perlu saya sampaikan bahwa revisi Undang-Undang KPK harus memperkuat KPK. Itu saja.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi