Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah, Bangun Pemberdayaan Umat

 
bagikan berita ke :

Kamis, 15 Oktober 2020
Di baca 794 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pengembangan ekonomi syariah yang melibatkan umat di Indonesia dipercaya mampu menjadi kekuatan ekonomi baru, terlebih di masa pandemi Covid-19. Sebab, umat adalah kunci dari pengembangan ekonomi syariah. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi dan pemberdayaan umat dalam berbagai pusat kegiatan syariah.

 

“Titik sentral dari semua upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terletak pada pelaku usaha itu sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara perayaan Dies Natalis Ke-63 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Dipenogoro No. 2, Jakarta, Kamis (15/10/2020).

 

Dalam Orasi llmiah yang mengangkat tema “Pemanfaatan Riset Ekonomi Syariah bagi Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Pesisir dalam Tatanan Normal Baru”, lebih jauh Wapres menjelaskan, dalam pengembangan ini diperlukan juga dukungan infrastruktur digital untuk menghubungkan para pelaku usaha syariah dengan konsumennya. Sebab, pengembangan ekonomi syariah ini tidak semata bertujuan untuk mengembangkan ekonomi saja, namun juga untuk membangun kemaslahatan masyarakat. “Sekalipun dapat berperan sebagai sarana pelibatan dan pemberdayaan umat, pengembangan ekonomi syariah sejatinya harus diarahkan juga sebagai salah satu pilar untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dengan tujuan utama untuk peningkatan kesejahteraan rakyat,” tutur Wapres.

 

Oleh karena itu, peran lembaga pendidikan tinggi seperti UNDIP sangat penting dalam membantu mengembangkan ekonomi syariah di wilayahnya. Sebagai pusat kegiatan pendidikan, UNDIP dapat memberikan kontribusinya melalui pemberian edukasi dan literasi kepada peserta didik tentang potensi ekonomi dan keuangan syariah, sehingga syariah menjadi pilihan yang rasional dan memberikan nilai tambah yang dapat diambil dalam melakukan aktvitas sehari-hari.

 

“Sebagai gudangnya intelektual, edukasi terkait ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan UNDIP akan lebih kredibel dan diterima oleh masyarakat. Selenggarakan berbagai aktivitas kegiatan yang bertujuan menyemarakkan aktivitas ekonomi dan keuangan syariah, seperti seminar, diskusi, eksibisi serta berbagai bentuk kegiatan lainnya dengan melibatkan masyarakat,” imbau Wapres. “Saya juga ingin mendorong agar UNDIP dapat mendirikan laboratorium studi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” tambahnya.

 

Mengakhiri orasi ilmiahnya, Wapres pun menyampaikan pesan tentang adaptasi yang harus dilakukan dalam tatanan normal baru. Ia menegaskan bahwa selain perubahan perilaku sosial dan penerapan protokol kesehatan, diperlukan juga gagasan dan inovasi baru agar masyarakat dapat survive (bertahan) di masa sulit ini. “Di sinilah peran terbesar perguruan tinggi seperti UNDIP dalam era tatanan baru untuk membantu menemukan gagasan baru, inovasi baru agar kita semua dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan termasuk perubahan akibat pandemi Covid-19 ini,” pungkas Wapres.

 

Sebelumnya, Rektor UNDIP Yos Johan Utama melaporkan bahwa UNDIP telah merespon dengan cepat kondisi pandemi Covid-19 yang tidak pernah terduga sebelumnya. “[Pertama] realokasi anggaran. Yang kedua, dalam masa pandemi kami memutuskan bahwa semua program tri dharma perguruan tinggi dilakukan secara daring dengan berbagai modifikasi menyesuaikan protokol kesehatan,” paparnya.

 

Selain itu, Yos Johan mengungkapkan, UNDIP juga memberikan bantuan kepada mahasiswa yang terdampak pandemi, seperti memberikan bahan makanan, memberikan kuota pulsa, menyesuaikan biaya kuliah sesuai kemampuan mahasiawa, serta membantu biaya operasional wisuda mahasiswa. Selain itu, UNDIP juga turut membantu rumah sakit dan masyarakat dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 berupa face shield, masker, hand sanitizer, alat pelindung diri, dan lain-lain,” imbuhnya. “Gerakan peduli UNDIP, sumbangan sukarela para dosen dan karyawan dengan potong gaji secara otomatis sesuai dengan kesanggupan tiap dosen dan karyawan,” tandasnya.

 

Hadir mengikuti prosesi Dies Natalis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajaran pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sekretaris dan Anggota Senat UNDIP, Ketua dan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat UNDIP serta segenap Civitas Akademika UNDIP. (EP/NN/SK-KIP, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0