Pemerintah telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr, terkait dengan pengumunan pengakuan sepihak pemerintah AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Dalam kesempatan tersebut, pemerintah juga kembali menegaskan sikap resmi Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
"Kami sudah lakukan dan sudah kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa atas instruksi Bapak Presiden kemarin sore saya sudah memanggil duta besar Amerika Serikat yang dilakukan di ICE, Banten," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 8 Desember 2017.
Kepada para jurnalis, Retno juga menceritakan upaya yang dilakukan pihaknya sebelum pengumuman pemerintah AS terkait dengan Jerusalem, seperti dikutip dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Tiga sampai empat jam menjelang pengumuman itu kita masih berusaha dan berkomunikasi dengan Tillerson (United States Secretary of State) yang saat itu berada di Brussels dan saya sampaikan kembali posisi Indonesia dan meminta agar rencana tidak dilakukan," ucapnya.
Namun, saat itu, Tillerson mengatakan bahwa Presiden AS telah mengambil keputusannya yang kemudian dikecam keras oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah pemimpin negara-negara dunia.
"Sampai jam-jam terakhir diplomasi kita masih berusaha keras," tuturnya.
Perjuangan Indonesia tentu tak sampai di situ saja. Kemarin malam, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia berupaya untuk menghubungi sejumlah Menteri Luar Negeri, utamanya dari negara-negara besar. Kepada mereka, Indonesia menyampaikan harapan agar negara-negara lain tidak mengikuti langkah AS yang akan memindahkan kedutaannya ke Jerusalem.
Selain itu, saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Tunisia pagi tadi, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) harus bersatu dan menyampaikan pesan yang keras kepada Amerika. (Humas Kemensetneg)
Kategori : |