Kembangkan Kewirausahaan di Pesantren Melalui Kolaborasi Kemitraan

 
bagikan berita ke :

Senin, 16 November 2020
Di baca 793 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Peran pesantren terus mengalami perkembangan. Saat ini selain menjadi pusat pendidikan dan pusat dakwah, pesantren diharapkan juga dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat sekitarnya, terutama pemberdayaan ekonomi. Oleh karena itu, pesantren perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mampu berkontribusi bagi perbaikan ekonomi nasional.

 

“Tentu tidak mungkin pesantren itu sendiri, harus kolaborasi kemitraan. Jadi memang sekarang itu sedang dibangun, di mana saja tidak ada orang berdiri-sendiri itu. Harus ada economic collaboration (kolaborasi ekonomi) dimana-mana, apalagi pesantren. Pesantren itu juga harus berkolaborasi dengan banyak pihak,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada pertemuan dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Bara Imaji dan ProArt8 melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).

 

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, jumlah pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia sangatlah besar namun belum mampu mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimilikinya. Sehingga diperlukan inisiatif dari masing-masing pesantren tersebut untuk terus mengembangkan potensinya melalui pembinaan dan kolaborasi yang tepat.

 

“Indonesia itu punya sekitar 28.194 pesantren, 44,2 persen menurut data yang kami terima sekitar 12.469 pesantren berpotensi untuk pengenbangan ekonomi, itu karena belum dibina betul, tapi ini besar sekali jumlahnya itu, sekarang bagaimana berbagai potensi ini dikolaborasikan,” tambahnya.

 

Selain itu, Wapres menjelaskan, pemerintah juga telah berkomitmen dan mendukung berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan berbagai fasilitas keuangan yang diberikan.

 

“Pemerintah menyediakan berbagai fasilitas dari mulai yang super atau ultra mikro, mikro, kecil sampai besar. Yang super atau ultra mikro itu Bank Wakaf Mikro, di beberapa pesantren itu sudah ada, membiayai sampai 3 juta. Kemudian melalui instrumen Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, yaitu Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) dengan skema Syariah, termasuk Baitul Maal wa Tamwil (BMT),” terang Wapres.

 

Dalam pertemuan tersebut, tak lupa Wapres memberikan apresiasinya atas inisiasi kerja sama dari Bara Imaji dan ProArt8 dengan RMI PWNU Jawa Barat untuk melakukan pengembangan-pengembangan di pesantren. Wapres pun mengharapkan program ini nantinya dapat dilanjutkan dan dikembangkan di seluruh Indonesia.

 

“Ini hal-hal yang (penting) bagaimana pengembangan, pengelolaan usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan, pengorganisasian sumber daya manusianya, hal lain yang tidak kalah pentingnya pendampingan yang dilakukan secara berkelanjutan. Maka itu saya menyambut baik upaya ini, mudah-mudahan ini menjadi contoh suatu model yang dikembangkan, nanti dapat direplikasi untuk RMI di seluruh indonesia.,” tandas Wapres.

 

Pada kesempatan yang sama, Founder Bara Imaji Teuku Wisnu juga menyampaikan, secara umum program yang sedang dijalankan merupakan kolaborasi dengan ProArt8 dan RMI PWNU Jawa Barat yang bertujuan untuk memperkenalkan bisnis berbasis digital kepada para santri yang dinilai memiliki potensi untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah.

 

“Kita ketahui para santri ini mahir dalam bidang agama dan memiliki potensi yang besar, selain dibekali dengan ilmu agamanya baik, akhlaknya Insya Allah baik, apalagi kalau ditambah skill enterpreneurship atau kewirausahawan. Saya rasa para santri akan menjadi penerus bangsa yang berkarakter, memiliki kompetensi, maka kami menamakan program ini santripreneur,” ujarnya.

 

Wisnu berharap melalui program tersebut, para santi bukan hanya mahir mengenai ilmu agama tetapi juga mampu mengimplementasikannya untuk memajukan dan mengembangkan ekonomi syariah di masa mendatang.

 

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah PWNU Jawa Barat Amin Maulana, Ketua Harian RMI PWNU Jawa Barat Gustiana, Direktur Utama ProArt8 Setiabudi Ace, Direktur Operasional ProArt8 Rifaralalla, Founder dan CEO Bara Imaji Nur El Ikhsan, Founder COO Bara Imaji Iman Santoso, Founder dan CMO Bara Imaji Ifikri Wahyudi, Founder ProArt8 Damiana, Public Relations Qemil Zain, serta Media Relations Diah Nuritayanti.

 

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Staf Khusus Wapres Robikin Emhas. (SM/AF-KIP, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0