Mengembangkan Industri Kecil Menengah Dengan Program KTSST RI-Colombo Plan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 28 Oktober 2016
Di baca 771 kali

Mengembangkan Industri Kecil Menengah Dengan Program KTSST RI-Colombo Plan

Kementerian Sekretaraiat Negara dan Kementerian Perindustrian, bekerja sama dengan Colombo Plan mengadakan Program Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KTSST) RI-Colombo Plan dengan tajuk “Capacity Building Program on Enhanching The Development of Small and Medium Industry” di Hotel Ramada Bintang Bali pada Senin, (24/10). Acara tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, bersama Sekretaris Ditjen Industri Kecil dan Menengah (IKM), Roy Sianipar, dan para Eselon II dan III dari kedua Kementerian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, serta para pelaku IKM.

“Capacity Building Program on Enhanching The Development of Small and Medium Industry” merupakan program KTSST yang diselenggarakan oleh Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Perindustrian, bekerja sama dengan Colombo Plan. Program dilaksanakan di Bali, pada tanggal 23 s.d 28 Oktober 2016 dan diikuti oleh 19 peserta dari negara-negara anggota Colombo Plan, antara lain Bhutan, Bangladesh, Fiji, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Pakistan, Papua Nugini, Malaysia, Laos, Thailand, Maldives, dan Indonesia.

Pada pembukaan acara tersebut, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu komitmen yang disampaikan Delegasi Indonesia pada forum pertemuan pejabat senior seluruh negara anggota Colombo Plan “Colombo Plan Consultative Committee Meeting (CP-CCM) ke-45” yang diselenggarakan di Fiji pada tanggal 28 s.d. 30 September 2016. Pemilihan Bali sebagai tuan rumah program ini bukan hanya karena Bali merupakan destinasi wisata yang terkenal, tetapi juga karena Bali memiliki banyak IKM yang berhasil mengembangkan dirinya. Bapak Setya juga menyampaikan dengan beragamnya latar belakang peserta yang mengikuti program ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk bertukar pengalaman diantara sesama peserta. Selain itu, peserta agar dapat memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan pembelajaran bermanfaat yang dapat diaplikasikan di negara peserta mengingat melalui program ini peserta akan mendapatkan gambaran kebijakan Indonesia dalam pengembangan industri IKM, strategi promosi IKM, dan pembiayaan mikro untuk IKM. Peserta juga berkesempatan mendengarkan langsung “success story” dari pengusaha IKM Bali melalui kunjungan ke beberapa IKM untuk mengelaborasi pengalaman mereka bagaimana memulai dari bisnis rumahan, kolaborasi pengusaha IKM dengan pemerintah dan lembaga pembiayaan, serta bagaimana strategi mereka dalam mengembangkan dan mempromosikan produk IKM.

Opening Ceremony diawali dengan pemutaran video mengenai Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia (KSST) produksi Tim Koordinasi Nasional Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia dilanjutkan dengan video Industri Kecil dan Menengah-Kementerian Perindustrian. Roy Sianipar, Sesditjen IKM Kementerian Perindustrian mendapatkan kesempatan pertama menyampaikan pidato sambutannya. Bapak Roy menggarisbawahi bahwa IKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian negara. Terlepas dari sedikitnya jumlah pekerja, aset, dan pendapatan dalam suatu IKM, industri ini merupakan industri yang sangat tangguh dalam menghadapi  krisis ekonomi. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Pemerintah Daerah mengembangkan IKM melalui formulasi kebijakan, pembangunan kapasitas, dan penyediaan fasilitas untuk industri IKM. Bapak Roy berharap program ini dapat memberikan pandangan yang berbeda tentang IKM sehingga dapat membantu peserta dalam mengembangkan IKM di negaranya masing-masing.

Beberapa IKM yang akan dikunjungi antara lain Kampung Kopi Luwak Kemenuh,  POD Chocolate, Jenggala Keramik dan Bali Spa Factory. Peserta juga berkesempatan mengunjungi Bali Creative Industry Centre untuk meninjau lebih lanjut profile BCIC, pelatihan-pelatihan vokasional yang disediakan BCIC untuk meningkatkan keahlian pengusaha IKM, dan peran BCIC dalam pengembangan IKM termasuk membantu promosi produk-produk IKM. Di sela-sela kunjungan terkait substansi program, peserta berkesempatan untuk mengunjungi Istana Kepresidenan Tampak Siring, di Gianyar, Bali sebagai bagian dari cultural orientation session.

Kementerian Sekretariat Negara selaku National Focal Point Colombo Plan di Indonesia, dan salah satu anggota Tim Koordinasi KSST Indonesia akan terus memberikan dukungannya dalam penyelenggaraan program KSST Indonesia. Salah satunya melalui program pengembangan kapasitas yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian ini. KSST merupakan salah satu isu penting yang tercantum dalam Nawacita Presiden Jokowi-JK, dan Kementerian Sekretariat Negara selaku lembaga kepresidenan akan terus menunjukkan komitmen untuk mendukung Nawacita tersebut. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0