Mengulik Tren Teknologi Baru bagi Perpustakaan dan Pustakawan Profesional dalam Webinar SLF 2024

 
bagikan berita ke :

Selasa, 10 September 2024
Di baca 67 kali

Bertempat di Ruang Perpustakaan, Gedung 1, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Selasa (10/9), Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Kementerian Sekretariat Negara (PPKASN) melanjutkan rangkaian Setneg Library Festival (SLF) 2024 bertema "Fantastic Library Transformation" dengan menggelar webinar perpustakaan.

Webinar yang mengulas tentang perkembangan teknologi di bidang perpustakaan ini, mengambil tajuk "Tren Teknologi Baru bagi Perpustakaan dan Pustakawan Profesional". Dimoderatori Cahyo Trianggoro dari Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII), webinar menghadirkan dua narasumber.

Narasumber pertama adalah seorang Pustakawan dari Perpusnas RI yaitu Irhamni Ali yang menjelaskan tentang Tren Teknologi Perpustakaan di Balik Implementasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Ia berbicara mengenai hal-hal yang implementatif dan esensial dalam pengembangan kecerdasan buatan khusus di bidang perpustakaan.

Irhamni menyampaikan bahwa peran big data dalam kebijakan publik meliputi data storage, advance data analytics, dan data visualization. Sementara itu, AI dalam kebijakan publik berperan lebih kepada experience, automation, dan insight atau apa yang ingin diketahui.




"Kondisi perpustakaan saat ini, di mana kita sudah bangun sistem perpustakaan melalui automasi yang sangat besar dan digitalisasi yang masif tapi tiba-tiba isu AI datang. Kemudian kita langsung ingin melompat dengan mengimplementasikan AI tapi kita lupa bahwa ada hal-hal yang harus dilalui," kata Irhamni.

Irhamni melanjutkan bahwa langkah-langkah yang harus dilalui sebelumnya yaitu membangun hal yang fundamental, disebut data warehouse (lumbung/gudang). Kemudian dianalisis lebih lanjut dan divisualisasikan data itu, dilanjutkan dengan melakukan big data modeling. Menurut Irhamni, membangun data warehouse merupakan salah satu tren teknologi, namun sering terlupakan.

"Data warehouse adalah jenis sistem manajemen data yang dirancang untuk memungkinkan dan mendukung aktifitas intelijen bisnis (BI), khususnya analitik. Itu berfungsi untuk penyimpanan, temu kembali, dan manajemen data guna meningkatkan efisiensi operasional, analitik, serta pengambilan keputusan," kata Irhamni menerangkan esensi data warehouse yang belum banyak dikembangkan oleh perpustakaan saat ini.

Irhamni melanjutkan bahwa untuk membangun sebuah AI atau kecerdasan buatan, dibutuhkan arsitektur dan komponen data warehouse yang sederhana, yaitu dengan data source (sumber data), ETL (extract, transform, load), data mart (pengelompokan data khusus), dan OLAP (online analytical processing).

Sebagai narasumber kedua, M. Prabu Wibowo, Dosen di Universitas Indonesia menjelaskan tentang peran para pustakawan profesional dengan adanya teknologi baru sebagai suatu tantangan, antara lain dengan literasi AI yang bisa digunakan untuk membantu profesi pustakawan itu sendiri atau  meng-update kapasitas sesuai dengan peran yang baru.

"Sebagai pustakawan harus proaktif dan mencoba mendekat, seperti contohnya membuat workshop tentang literasi AI. Intinya tidak menjauhkan tapi justru melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan meng-guide teknologi yang baru itu supaya bisa meningkatkan kinerja dan menguatkan peran kita sebagai pustakawan yang profesional," ucap Prabu.




Dalam webinar ini, Prabu juga memaparkan materi tentang bagaimana AI sebagai inovasi dapat terdifusi dan bisa diimplementasikan di masyarakat. Ia menyebutkan beberapa hal yang dapat diterapkan di perpustakaan, antara lain Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan lain-lain.

Rangkaian SLF 2024 ini masih akan berlanjut hingga Jumat, 13 September 2024 mendatang. Digelar setiap tahun sejak 2018, kegiatan ini bertujuan meningkatkan minat baca dan mempromosikan perpustakaan sebagai tempat berinteraksi antarkomunitas sosial serta memaksimalkan layanan perpustakaan kepada pemustaka baik bagi pegawai di lingkungan Kemensetneg maupun masyarakat luas. (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0