“Saya mengucapkan terima kasih dan selamat kepada bapak dan ibu yang dilantik pada hari ini. Selamat menjalankan tugas yang baru. Ada yang promosi, ada juga yang rotasi,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dalam sambutannya pada Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Selasa (12/9).
Dilaksanakan hybrid di Aula Serbaguna Gedung III, Kemensetneg, Pengambilan sumpah jabatan dilakukan sesuai Keputusan Mensesneg Nomor 184 Tahun 2023. Sebanyak sebelas Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kemensetneg mengalami rotasi jabatan. Rotasi jabatan dilakukan dengan prosedur pelaksanaan uji kompetensi dan tahap wawancara sebelumnya. Menduduki jabatan baru juga dilakukan sebagai penyegaran serta memanfaatkan pengalaman yang dimiliki untuk diaplikasikan pada jabatan yang baru dan untuk melahirkan inovasi tentunya.
Kesebelas Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik yaitu Tuti Trihastuti Sukardi sebagai Asisten Deputi (Asdep) Pembangunan Sumber Daya Manusia; Iman Budiman sebagai Asdep Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah; Diyah Ariyanti sebagai Asdep Perekonomian; Hayu Sihwati Lestari sebagai Asdep Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; Abdul Mu'is sebagai Asdep Industri, Perdagangan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif; Muchammad Zulkarnain sebagai Kepala Biro Administrasi Pejabat Negara; Sri Prastiwi Utami sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN); Celvya Betty Manurung sebagai Asdep Infrastruktur, Ketahanan Energi, dan Sumber Daya Alam; Slamet Widodo sebagai Asdep Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana; Pranggono Dwianto sebagai Asdep Tata Kelola Pemerintahan, dan Adyawarman sebagai Asdep Penanggulangan Kemiskinan.
Selain melantik pejabat yang mengalami rotasi jabatan, Mensesneg juga melantik seorang Pejabat Administrator yang telah berhasil lolos melalui tahapan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yaitu Erick Griwantara sebagai Kepala Biro Protokol dan Keurumahtanggaan pada Sekretariat Wakil Presiden.
Mensesneg menjelaskan, banyak terjadi seseorang dengan latar belakang akademik tertentu bisa saja memiliki kemampuan lain di luar ijazahnya. “Jadi, rotasi itu bekerja dengan cara yang baru, di tempat yang baru, akan membawa suasana baru, akan membawa pengetahuan lama yang diperoleh di bidang yang lama ke hal baru,” ucapnya.
Rotasi ke jabatan yang baru juga bukan berarti orang baru tersebut tidak ahli dalam bidangnya tapi justru dengan pengalamannya akan memperkaya kemampuan ketika menangani pekerjaan yang baru. Berada dalam waktu yang lama pada suatu jabatan juga dapat membuat kejenuhan. Oleh karena itu, mutasi atau rotasi justru bida memanfaatkan pengalaman yang lama menjadi orang yang baru.
“Dalam tanda kutip, bisa melihat hal baru ini menjadi sesuatu yang berbeda. Dari situlah muncul inovasi-inovasi yang menghasilkan pekerjaan jadi lebih baik, dengan cara yang lebih efisien,” imbuh Mensesneg.
“Jadi, saya harapkan Bapak dan Ibu sekarang di posisi yang baru, di jabatan yang baru, bisa menikmati pekerjaan ini. Enjoy dan kemudian dapat membawa inovasi-inovasi yang baru, baik bagi yang rotasi maupun yang promosi,” pungkas Mensesneg mengakhiri sambutan. (DEW-Humas Kemensetneg)