Menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Pameran Bersama Arsip Kepresidenan yang bertema "Mari Kemari ke Nusantara!". Pameran yang diadakan mulai 8 s.d. 20 Agustus 2024 mendatang, Kamis (8/8), secara resmi dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Berkolaborasi dengan Kementerian PUPR, Otorita IKN, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pemprov DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, PPK Gelora Bung Karno, PPK Kemayoran, Jakarta Propertindo, TIM, dan Yayasan Kesejahteraan Sekretariat Negara, pameran arsip kali ini menampilkan koleksi arsip, dokumen, foto, dan memorabilia panjang mengenai perpindahan Ibu Kota Negara Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR menjelaskan bahwa di era digital saat ini, inovasi dalam kearsipan sangatlah penting. Dengan pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas SDM kearsipan yang future-ready, berbagai arsip sejarah bangsa dapat dilestarikan dan apa yang tertulis akan abadi. Ia berharap dengan menjaga arsip sejarah maka akan menjadi bekal bagi generasi selanjutnya untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
"Dengan adanya pameran ini kami berharap informasi tentang IKN menjadi lebih tersebar luas. Pemindahan ini seperti berkali-kali disampaikan oleh Bapak Presiden tidak hanya memindahkan kota atau gedung-gedung saja tapi bertransformasi dengan cara membangunannya, cara bekerjanya, dan juga cara berbudaya," ucap Basuki.
Basuki juga menyampaikan, "Terima kasih kepada Mensesneg, ANRI, semuanya yang telah berkolaborasi menyelenggarakan pameran ini. Atas nama Bapak Sekretaris Negara dan Bapak Pj. Gubernur DKI, izinkan saya membuka pameran ini untuk kita persembahkan bagi masyarakat Indonesia".
Sebagai lembaga kearsipan tingkat pusat, Kemensetneg telah melaksanakan layanan informasi kepada masyarakat baik melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) maupun publikasi arsip melalui pameran arsip.
Dalam laporannya, Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama menerangkan bahwa Pameran arsip pada hakekatnya juga merupakan kegiatan dalam rangka branding arsip, mempublikasikan, menggunggah ketertarikan publik terhadap khazanah arsip, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya dokumenter.
Melalui pemilihan tema pameran, Kemensetneg bersama penyelenggara lainnya ingin mengajak seluruh masyarakat memahami urgensi pemindahan ibu kota negara ke luar Jakarta, yaitu Nusantara. Dalam Arsip Kepresidenan, dijelaskan Setya Utama terdapat sejumlah bukti bahwa pemindahan ibu kota ke luar Jakarta pernah terjadi karena keperluan mendesak. Dengan pemahaman tersebut, pameran ini mengajak pengunjung untuk menghayati maksud dan tujuan di balik pemindahan ibu kota negara.
Beberapa arsip yang ditampilkan memiliki informasi tinggi, unik, dan menarik dalam bentuk tekstual, foto, dan film berjumlah 80 koleksi mengenai sejarah pemindahan ibu kota negara sejak zaman Kerajaan Mataram sampai dengan Ibu Kota Nusantara. Beberapa memorabilia yang ditunjukkan, antara lain ORI (Oeang Republik Indonesia), radio, kartu nama dan amplop dinas Presiden Sukarno, Majalah Mimbar Indonesia terbitan 1948, serta instalasi seni ibu kita negara sehingga pengunjung mendapatkan gambaran nyata bahkan merasakan keberadaan IKN.
"Dengan koleksi Arsip Kepresidenan yang dipamerkan, kami berharap masyarakat semakin yakin akan tujuan baik dan rencana matang pemindahan ibu kota negara. Untuk itu, kami mengajak Mari Kemari ke Nusantara! dengan pemahaman dan keyakinan yang utuh bahwa Nusantara adalah Masa Depan Indonesia," ujar Setya Utama.
Untuk menjangkau cakupan yang lebih luas, pameran arsip ini juga diselenggarakan secara virtual disertai dengan e-katalog yang nantinya dapat dinikmati melalui website resmi Kemensetneg. Kemensetneg juga mencetak materi pameran dalam bentuk buku katalog. Bagi masyarakat yang ingin menambah wawasan sejarah bangsa, dapat mengunjungi galeri yang dibuka mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.
Pameran Bersama Arsip Kepresidenan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran terhadap berbagai perjuangan para tokoh bangsa dan pembelajaran atas berbagai kebijakan para Presiden RI dalam menjalankan roda pemerintahan. Melalui pameran arsip ini pula menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota negara pernah terjadi dan bukanlah sesuatu yang baru, melainkan bukti bahwa bangsa Indonesia mampu beradaptasi dengan perubahan dan tantangan zaman. (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)
Kategori : |