Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK) untuk kesekian kalinya venue ini digunakan sebagai catwalk dalam peragaan busana. Para model memperagakan busana rancangan brand mode dan sejumlah desiner dalam pagelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), Kamis (18/11).
Memasuki arena tengah Stadion Akuatik telah berjajar dengan rapi bangku-bangku untuk para tamu yang menghadap pada sebuah panggung besar yang menyatu dengan bangunan tribun. Sebuah catwalk berada tepat diantara kolam tanding dan kolam loncat indah nampak apik berpadu dengan dekorasi yang minimalis namun tetap elegan.
Mengusung tema “Embracing Jakarta Muslim Fashion Week”, peragaan busana ini menampilkan tiga sesi parade fashion yaitu satu sesi Fashion School dan dua sesi Fashion Designer. JMFW 2021 selain dapat disaksikan langsung di Stadion Akuatik GBK juga disiarkan melalui kanal youtube Kementerian Perdagangan dan Jakarta Fashion Week.
Rangkaian kegiatan didahului dengan jumpa pers yang dilaksanakan di Ruang Serbaguna Stadion Akuatik GBK. Dalam sambutannya, Anne Patricia Sutanto selaku perwakilan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fashion Muslim Nasional menyampaikan bahwa Jakarta Muslim Fashion Week merupakan sebuah kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan KADIN Indonesia dalam memperkenalkan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia.
Pagelaran busana kali ini memfokuskan pada keanekaragaman budaya di Indonesia lewat balutan busana muslim. Langkah pertama Indonesia jadi kiblat fashion muslim dunia. Kolaborasi ini tidak semata menyoroti estetika desain, tidak hanya showcase bakat dari para disainer dalam negeri, namun juga ajang memperkenalkan teksil, border, dan perhiasan asli Indonesia.
Sebanyak 39 brand busana muslim ditambah 15 karya para desainer sekolah fashion ternama, dan produk kosmetik halal turut ambil bagian dalam pagelaran busana muslim kali ini. Pagelaran JMFW 2021 dapat menjadi wadah untuk mempromosikan busana muslim dari para desainer Indonesia. Karya busana yang kaya akan budaya Indonesia dan produk kosmetik halal yang dikemudian hari diharapkan dapat menjadi produk unggulan dalam negeri, namun tetap berorientasi pada pasar internasional. (TNS-PPKGBK/Humas Kemensetneg)