Pernyataan Pers Bersama Presiden RI usai Pertemuan Bilateral dengan Presiden Republik Prancis
Di Istana Merdeka, Jakarta
Yang Mulia Presiden Republik Prancis Yang Mulia Saudara Emmanuel Macron dan seluruh delegasi Prancis;
Para Menteri Koordinator dan Menteri Kabinet Merah Putih;
Para tokoh-tokoh usahawan dan masyarakat yang hadir;
Rekan-rekan media yang saya hormati;
Hadirin sekalian.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu-rahayu.
Adalah sebuah kehormatan yang besar hari ini, saya sebagai Presiden Republik Indonesia, menyambut kunjungan daripada Presiden Republik Prancis Saudara Emmanuel Macron, sahabat baik saya di Jakarta hari ini, beserta rombongan dari Prancis.
Presiden Macron adalah kepala negara pertama dari Uni Eropa yang berkunjung secara resmi ke Indonesia sejak saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ini membuktikan kedekatan dan persahabatan kita yang kuat antara dua negara kita. Sekali lagi, terima kasih [atas] kunjungan kehormatan ini.
Kunjungan kenegaraan ini juga memiliki suatu makna khusus karena ini tepat dengan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Prancis. Juga antara kedua negara sudah ada hubungan yang lebih khusus lagi yaitu kemitraan strategis yang telah kita luncurkan pada tahun 2011. Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis.
Sebagai negara yang sama-sama memiliki tradisi budaya yang kuat, kami juga meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan Indonesia-Prancis sebagai pedoman berbagai kerja sama di bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Dalam pertemuan empat mata antara saya dengan Presiden Macron, kami membahas secara intensif kondisi internasional, kondisi geopolitik, dan geoekonomi, dan kami meninjau hubungan Indonesia dan Perancis yang penuh dengan persahabatan, saling menghormati, dan saling mendukung.
Kami tentunya sudah memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista pertahanan, termasuk dalam pengembangan industri pertahanan melalui joint production dan alih teknologi.
Kami mencatat hasil positif Indonesia-France Defence Dialogue (IFDD) Ke-11 bulan lalu di Jakarta dan partisipasi Indonesia dalam latihan Angkatan Laut La Perouse sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas kawasan. Saya juga mengundang Presiden Macron besok untuk bersama-sama meninjau pendidikan dan latihan kita di Akademi Militer di Magelang. Juga kita akan meneruskan kerja sama pertahanan yang meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia kita.
Di bidang ekonomi, kami sepakat mendorong hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang. Kami juga meminta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Dan kami berterima kasih bahwa Presiden Macron menjanjikan mendukung keanggotaan kami, tidak hanya di CEPA tapi juga di OECD.
Dalam berbagai bidang, hubungan kita semakin erat yaitu di bidang transisi energi, ketahanan pangan, makan bergizi gratis, juga di bidang maritim, Indonesia akan hadir dengan utusan khusus dalam Konferensi Laut PBB The United Nations Oceans Conference ketiga di Nice Prancis bulan depan.
Di berbagai bidang di sektor budaya, ekonomi kreatif, kami juga meningkatkan hubungan kita.
Di bidang transportasi antarkota dan transportasi kota kita juga berterima kasih [atas] partisipasi Prancis.
Di bidang pendidikan, kami mendorong kolaborasi di berbagai sektor pendidikan dan juga kami telah mengajukan kepada pihak Perancis untuk bisa kita tingkatkan jumlah mahasiswa dan mahasiswi kita untuk belajar sains, engineering, dan kedokteran.
Kami juga membahas kondisi global, dan kami sepakat untuk terus saling koordinasi dalam menegakkan penghormatan terhadap hukum internasional.
Saudara-saudara sekalian,
Salah satu hal yang sangat penting dalam pembahasan saya dengan Presiden Macron adalah apa yang disampaikan oleh Presiden Macron tentang kehendak Prancis untuk mendorong penyelesaian damai masalah Palestina, di mana Prancis juga akan terus mendukung langkah-langkah ke arah kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka. Juga Prancis akan terus mendesak segera diberlakukannya penghentian kegiatan bersenjata di Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh.
Kami juga mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT (konferensi tingkat tinggi) di bulan Juni mendatang guna mendorong penyelesaian untuk Two-States Solution dan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Sudah di berbagai tempat di berbagai fora, saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia memandang hanya penyelesaian Two-States Solution, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar.
Tapi di samping itupun, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya. Karena itu, Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Kami juga menyampaikan bahwa Indonesia siap menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut.
Saya kira ini hal-hal yang penting yang kita sudah sampaikan. Saya harus menyampaikan bahwa keadaan hubungan antara Perancis dan Indonesia berada dalam tingkat yang sangat baik. Kemudian salah satu juga, saya dapat undangan langsung dari beliau, saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam hari besar mereka, yaitu 14 Juli, yang mereka sebut Hari Bastille, itu hari Revolusi Prancis yang mulainya berdirinya Republik Prancis yang modern. Saya terima kasih undangan tersebut. Beliau juga undang kontingen dari TNI untuk ikut dalam defile sana. Jadi Menteri Pertahanan, siapkan yang terbaik.
Ini saya sampaikan terima kasih, Presiden Macron, karena dulu kalau acara itu kalau saya di Paris, saya nontonnya dari pinggir jalan. Terima kasih sekarang saya bisa naik ke podium bersama presiden.
Terima kasih Presiden Macron. Kunjungan Presiden Macron ke kita bersama kawan-kawan semua. Dan saya sebetulnya mau undang Presiden Macron ke tempat saya di Hambalang, tapi kita lihat waktunya mungkin enggak cukup. Ini alasan nanti untuk undang beliau kembali lagi ke sini dalam waktu dekat.
Terima kasih Yang Mulia.