Presiden Ingatkan Masyarakat Tak Mudah Terpengaruh Berita Bohong

 
bagikan berita ke :

Senin, 09 Oktober 2017
Di baca 801 kali

Salah satunya di Pondok Pesantren Al Karimiyyah, yang menjadi lokasi terakhir yang dikunjungi Presiden dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sumenep. Tiba sekira pukul 18.00 WIB, Presiden disambut alunan salawat yang diiringi musik hadrah yang ditabuh para santri.

 

"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa negara kita ini negara besar. Ini saya ingatkan di mana-mana," ujar Presiden yang disambut tepuk tangan oleh para hadirin.

 

Bahkan dalam setiap pertemuan internasional yang dihadirinya, Presiden tak segan memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, seprti dilansir dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

 

"Saya Presiden Jokowi dari negara penduduk Muslim terbesar di dunia," ungkapnya.

 

Oleh sebab itu, tak jarang para pemimpin dunia yang bertemu dengan Presiden menyatakan kekagumannya terhadap Indonesia. Di samping itu, tidak sedikit pula pemimpin dunia yang menitipkan pesan kepada Presiden, salah satunya adalah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

 

"Beliau (Presiden Ashraf Ghani) mengingatkan jangan sampai ada gesekan. Pengalaman yang terjadi di Afghanistan sulit lagi dipersatukan. Sehingga kalau ada sengketa segera dirukunkan," kata Presiden menyampaikan pesan dari Presiden Ashraf Ghani.

 

Guna menghindari konflik dan gesekan antarmasyarakat tersebut, Presiden berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita bohong yang dikeluarkan oleh media massa, utamanya media sosial.

 

"Saya minta kita semua ingatkan teman, tetangga kampung, kalau ada isu terutama di media sosial itu jangan dimakan mentah-mentah. Jangan baca langsung emosi padahal itu tulisan tidak jelas siapa yang buat karena akun palsu itu banyak sekali," tutur Presiden.

 

Serahkan PKH, KIP dan Sertifikat

 

Sebelum bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Presiden Joko Widodo terlebih dahulu menyerahkan 1.210 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan 1.000 Program Keluarga Harapan (PKH) kepada para siswa dan masyarakat sekitar Kabupaten Sumenep. Penyerahan tersebut dilakukan di Halaman SMK Negeri 1 Sumenep, Madura, Jawa Timur.

 

Usai penyerahan KIP dan PKH, Presiden melanjutkan perjalanan menuju Gedung Graha Adi Poday. Di sana, Presiden menyerahkan 5.100 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat se-Madura.

 

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara-acara tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Bupati Sumenep A. Busyro Karim. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0