Sambutan Presiden pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025

 
bagikan berita ke :

Jumat, 28 November 2025
Di baca 73 kali

Di Kantor Pusat Bank Indonesia, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati, Gubernur Bank Indonesia sebagai penyelenggara Saudara Perry Warjiyo, beserta para Deputi Gubernur dan seluruh jajaran Bank Indonesia yang saya hormati dan saya banggakan;
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Saudari Puan Maharani yang saya hormati dan saya banggakan;
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Sunarto yang saya hormati dan saya banggakan;
Para Menteri Koordinator, para Menteri/Kepala Badan, para Wakil Menteri, Kapolri, Panglima TNI, Ketua DEN dan seluruh anggota Kabinet Merah Putih yang turut hadir, yang tidak saya sebut namanya satu per satu tanpa mengurangi rasa hormat saya, tadi sudah disebut oleh Menko Ekonomi supaya kita jaga efisiensi;
Ketua Komisi XI DPR RI, Saudara Muhammad Misbakhun;
Para Duta Besar negara sahabat hadir dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Republik Rakyat Tiongkok, Brunei Darussalam, Kamboja dan Thailand, terima kasih kehadiran yang mulia. Thank you very much for your presence here. Yang lain kok enggak hadir ya? Kita catat siapa yang hadir berarti sahabat benar;
Para Kepala Daerah yang hadir, Gubernur, Bupati, Wali Kota seluruh Indonesia yang saya hormati dan saya banggakan;
Para Pimpinan perusahaan BUMN dan Swasta, para tamu undangan, serta rekan-rekan pers dan media yang hadir.

Pertama-tama,
Sebagai insan yang bertakwa marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Mahakuasa, Tuhan Mahabesar, yang memiliki sekalian alam, hanya kepada-Nya lah kita berdoa, dan hanya kepada-Nya lah kita meminta pertolongan. Kita bersyukur atas segala karunia yang diberikan kepada kita, selagi kita turut merasakan kesulitan dan duka Saudara-saudara kita yang sekarang ini sedang mengalami bencana alam. Dan, kita berdoa dan meminta pertolongan yang Mahakuasa untuk senantiasa meringankan penderitaan mereka. Pemerintah terus-menerus bekerja untuk menyampaikan bantuan segera ke daerah yang bersangkutan. Ini juga mengingatkan kita betapa kita harus waspada dan menjaga lingkungan kita, bahwa masalah lingkungan adalah sangat-sangat penting dalam kondisi perubahan iklim yang kita alami di bumi kita sekarang.

Saudara-saudara sekalian,
Adalah kehormatan besar saya diundang dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia ini, saya sambut sangat baik. Tema yang dipilih tahun 2025 ini “Tangguh dan Mandiri, Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan”, saya merasa ini sangat tepat dan sesuai dengan upaya besar yang kita sedang jalankan. 

Saudara-saudara,
Tadi paparan dari Menteri Koordinator Perekonomian dan paparan dari Saudara Gubernur BI, saya kira secara objektif, secara jujur bisa kita terima sebagai dua paparan yang sangat komprehensif, sangat lengkap, sangat detail dan mencerminkan dan memberi kepada kita gambaran kondisi ekonomi Indonesia yang sesungguhnya cukup menjanjikan, cukup menenangkan kita di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian, di mana terjadi perang dagang, perang ekonomi, terjadi persaingan keras untuk hegemoni global, di mana di tengah tanda-tanda optimis bahwa konflik peperangan besar sudah bisa kelihatan ada tanda-tanda dapat diselesaikan muncul juga kondisi-kondisi ketegangan di tempat-tempat lain. Jadi, di tengah ini semua kondisi perekonomian kita yang tadi dipresentasikan oleh Menteri Koordinator Ekonomi dan Gubernur BI saya kira cukup memberi suatu rasa optimisme bagi kita sekalian. 

Saya sendiri sebagai Presiden Republik Indonesia, sebagai penerima mandat dari rakyat, saya merasa bahwa satu tahun pemerintahan yang saya pimpin ternyata di akhir satu tahun kita telah membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia hasil-hasil nyata, prestasi-prestasi yang cukup bisa kita banggakan. Dan, ini adalah, saya katakan, ini adalah tadi sinergi, kerja sama yang cukup baik di antara pengelola-pengelola perekonomian kita.

Saya merasa sangat dibantu oleh tokoh-tokoh kunci dalam pengelolaan ekonomi kita. Saya terima kasih saya mendapat suatu takdir yang baik, saya dibantu oleh orang-orang yang hebat yang membantu saya, sehingga yang kita capai adalah hasil kita semua. Saya terima kasih kepada Menko Perekonomian, saya terima kasih kepada Menteri Keuangan, saya terima kasih kepada Gubernur BI, saya terima kasih kepada Menteri Dalam Negeri, kepada Menko-menko semuanya di semua bidang, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Investasi, Danantara, Ketua DEN (Ketua Dewan Ekonomi Nasional). Saya merasa hasil kerja sama kita sudah membuktikan kepada rakyat.

Saudara-saudara,
Saya terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), kita sudah mencapai kalau tidak salah hari ini lebih dari 44 juta makan penerimaan manfaat anak-anak kita di seluruh Indonesia, ibu-ibu hamil, anak-anak usia dini setiap hari menerima makan sudah dua miliar meals, dua miliar makanan sudah kita produksi dan sudah kita sampaikan ke penerimaan manfaat. Saya kira ini prestasi yang cukup membanggakan.

Saya terima kasih tentunya juga kepada menteri-menteri lain [diantaranya] Menteri Perumahan, Mensesneg, semua menteri yang tidak saya sebut satu per satu tetapi saya merasa hari ini bisa kita berdiri di depan rakyat dengan kepala yang tegak bahwa kita yang diberi kepercayaan oleh rakyatm bahwa kita mampu mengendalikan perekonomian Indonesia dengan kehati-hatian, dengan kesungguhan yang terutama niat pemerintah yang saya pimpin adalah menjalankan pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang adil, pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan korupsi.

Ini tekad kita dan ini buktinya pemerintah yang niatnya benar, pemerintah yang niatnya menegakkan kebenaran dan keadilan, menegakkan pemerintahan yang bersih dengan kebijakan-kebijakan yang menggunakan akal sehat, kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan dengan ketenangan, dengan kepercayaan diri dan dengan tekad, dengan tekad untuk berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak mau tergantung dengan negara manapun di dunia, kita tidak boleh tergantung dan demi keselamatan masa depan bangsa kita, kita harus percaya kepada kekuatan kita sendiri, Saudara-saudara sekalian. 

Terima kasih tim pengelola ekonomi, saya tidak akan mengulangi karena Saudara punya presentasi sudah rinci, sudah baik sekali, bahkan Gubernur BI saya minta kopinya presentasi anda. Iya enggak apa-apa, enggak apa-apa, kalau yang baik kita akui yang baik.

Saudara-saudara,
Tadi paparan, tadi peta sudah baik, sudah benar, tetapi saya ingatkan sekarang adalah pelaksanaannya, sekarang adalah execution, sekarang adalah how to solve to problem, how to bring solution as fast as possible to the people. Rakyat kita yang paling miskin, rakyat kita yang paling bawah tidak bisa menunggu, dia harus dapat segera aksi-aksi yang membela mereka.

Saudara-saudara,
Sebagai contoh... Saya minta dipaparkan anak-anak yang nyebrang sungai. Ini adalah anak-anak yang tiap hari sekolah harus nyebrang sungai. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk sekolah, tiap hari, tiap hari pakaian mereka basah, basah di ruang kelas. 

[Penayangan video anak-anak di sejumlah daerah terpencil di Indonesia yang terkendala akses infrastruktur menuju ke sekolahnya]

Saudara-saudara, para Elite Indonesia, para Pimpinan, 
Ini, dan ada 300 ribu penyeberangan sungai, 300 ribu jembatan yang seperti ini. Angka-angka pertumbuhan sangat bagus tetapi rakyat kita tiap hari, anak-anak kita tiap hari masuk sungai – basah, duduk di kelas – basah, pulang kembali – basah. Ini yang saya minta kita sebagai pengelola negara kita berpikir yang terbaik.

Untuk mengatasi ini, saya bentuk suatu satgas khusus, tegas, darurat, dan saya minta Menteri Dikti untuk nanti mengarahkan semua mahasiswa tingkat dua, tiga, empat dari teknik sipil untuk terjun ke desa-desa, merancang dan membantu membuat jembatan-jembatan tersebut.

Saya minta TNI dan Polri untuk juga kerahkan semua batalyon zeni, semua batalyon teritorial pembangunan, semua kompi onstruksi, dan kompi-kompi lain semua terjun turun ke desa-desa tersebut cari titik-titik. Saya minta ini diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, tidak ada, kita berbicara feasibility study terlalu lama ini itu, enggak ada, seminar – simposium [tidak ada]. Kita kerjakan ini, kita selesaikan ini, anak-anak kita teriak, kita harus jawab. 

Di tengah pertemuan tahunan ini, di mana saya merasa terima kasih, saya puas. Saya bangga dengan prestasi Menteri-menteri saya dan Menko-menko saya, Kepala Badan saya. Ya kalau baik, saya sebagai pimpinan katakanlah sebagai manager tim kesebelasan, kesebelasan saya sedang baik-baiknya, saya harus menyertakan penghargaan. Dan, saya kira rakyat kita pantas dan harus bangga dengan prestasi Menteri dan Menteri Koordinator dan pejabat-pejabat mereka sekarang. Mereka bekerja keras, saya tahu. Saya juga minta maaf sering manggil Sabtu-Minggu.

Kemarin saya berniat tahun 2026 tidak lagi manggil Sabtu-Minggu tapi dikirim video klip oleh anak-anak langsung ke saya, jadi ya terpaksa di tunda lagi mungkin tahun 2027 enggak ada rapat Sabtu-Minggu sampai jembatan-jembatan ini untuk rakyat kita selesai. Bagaimana? Setuju? Terima kasih semuanya. 

Saya terima kasih Gubernur BI, enggak usah pengarahan terlalu banyak. Thank you, laksanakan. We are on the right track. Banyak kekurangan, ya, kita perbaiki bersama, saling mengisi, saling membantu, sinergi, persatuan, rekonsiliasi, hanya itu. Begitu kita kompak semua unsur, semua partai, semua suku, semua agama, semua stakeholder dari manapun yang besar, yang menengah, yang kecil, swasta, buat kita bersatu bekerja untuk mengatasi kesulitan rakyat menuju Indonesia Emas.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om santi santi santi om,
Namo Buddhaya.

Terima kasih.

Merdeka!