Wapres Minta Muslimat NU Dukung Program Pemerintah Atasi Pandemi Covid-19

 
bagikan berita ke :

Kamis, 29 Oktober 2020
Di baca 867 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K. H. Maruf Amin meminta peran aktif Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam mendukung program pemerintah mengatasi dampak yang terjadi akibat dari pandemi Covid-19.

 

“Karena sampai saat ini pandemi Covid-19 masih merupakan ancaman, saya berharap Muslimat NU terus bisa berkontribusi membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini. Dan saya juga mendoakan agar kita semua selalu dalam keadaan sehat dan dapat melewati pandemi Covid-19 ini, dan dapat kembali membangun Indonesia dengan lebih baik,” pinta Wapres dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Kerja Nasional Muslimat NU melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Kamis (29/10/2020).

 

Lebih lanjut Wapres menuturkan bahwa dengan kekuatan struktur dan jaringan anggota yang menyebar di seluruh wilayah, kehadiran Muslimat NU sangat strategis sebagai mitra pemerintah dalam memberdayakan umat.

 

“Mengingat tugas yang diemban Muslimat NU demikian besar dan luas dalam membangun kesejahteraan masyarakat, maka Muslimat NU harus terus menguatkan kelembagaannya, jejaringnya, dan jajaran kepengurusannya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya revitalisasi dan konsolidasi organisasi serta melakukan penguatan terhadap seluruh perangkat Muslimat NU, termasuk penguatan sumber daya manusianya,” tegasnya.

 

Dalam acara yang bertajuk Revitalisasi Perangkat Muslimat NU ini, Wapres menyampaikan, penguatan SDM di dalam organisasi tersebut dapat dilakukan pada sektor-sektor yang sejalan dengan visi pembangunan pemerintah, salah satunya melalui pembinaan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

“Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang sedang menyiapkan UMKM agar dapat meningkatkan perannya dalam kegiatan ekonomi. Pada saat inilah keberpihakan pemerintah terhadap UMKM yang mayoritas dikelola umat sangat besar,” ungkapnya.

 

Selain itu, Wapres menambahkan, pemerintah juga akan memperbanyak dan memperluas pendirian Bank Wakaf Mikro. Adapun untuk lembaga keuangan mikro seperti Baitul Maal wat Tamwiil (BMT) dan koperasi Syariah, pemerintah juga akan memberikan dukungan lebih besar untuk pengembangannya ke depan.

 

“Saya mengharapkan Muslimat NU dapat memanfaatkan seluruh perangkat dan kemudahan yang disediakan pemerintah untuk mengembangkan dan memajukan UMKM,” pesan Wapres.

 

Sementara, dalam bidang keagamaan, Wapres mengimbau, agar Muslimat NU dapat mengembangkan ajaran agama yang moderat untuk mencegah berkembangnya paham radikal yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.

 

“Dengan rekam jejak Muslimat NU dan kekuatan modal sosial yang dimilikinya, saya berharap Muslimat NU menjadi penangkal bagi setiap upaya memecah belah bangsa. Para ustazah hendaknya selalu menyampaikan narasi kerukunan yang menyejukkan bagi seluruh masyarakat,” imbau Wapres.

 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, secara virtual menyampaikan bahwa sebagai upaya meningkatkan profesionalisme, saat ini sudah mulai dilakukan audit atas kinerja organiasasi NU. Oleh karena itu, Muslimat NU dituntut untuk mampu bersikap profesional dan melakukan segala hal dengan manajemen yang terbuka dan transparan.

 

“Di PBNU sudah dimulai kita diaudit oleh auditor eksternal. Alhamdulillah semuanya tercatat dengan rapi dan bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Said.

 

Selain itu, Said juga mengatakan bahwa Muslimat NU harus menjadi organisasi yang mampu membangun jaringan kerja sama yang luas di segala bidang untuk memajukan para kaum muslimah

 

“Muslimat NU harus semakin membuka jaringan team working (kerja sama kelompok) yang seluas-luasnya, dalam rangka membangun kebesaran muslimah itu sendiri. Tidak boleh tertutup, tidak boleh kaku. Tapi harus bergaul, membuka selebar-lebarnya dengan hal apapun, ekonomi, pendidikan dengan luar negeri, jaringan non muslim. Karena kita tidak bisa sendirian, harus membangun kerja sama yang luas,” tandasnya.

 

Sebagai informasi, Muslimat NU merupakan organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang berdiri pada 29 Maret 1946. Badan otonom dari Nahdlatul Ulama ini saat ini memiliki anggota lebih dari 32 juta orang, yang tersebar di 34 provinsi, dan telah berperan aktif di bidang dakwah, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

 

Hadir secara langsung pada acara yang diselenggarakan di Kota Batu, Jawa Timur, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Cahyono, dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. (DAS/NN/SK- KIP, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0