Dukung Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Masa Pandemi Covid-19, IAEI Harus Bangun Sinergi dan Kolaborasi

 
bagikan berita ke :

Rabu, 09 Juni 2021
Di baca 680 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Pemerintah terus berkomitmen mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah demi membangun ekonomi Indonesia yang berkeadilan. Namun, tantangan yang dihadapi, terutama pada masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tetap tidak mudah. Untuk itu, seluruh komponen bangsa, baik pemerintah maupun organisasi pakar ekonomi Islam seperti Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), harus memberikan kontribusi nyata melalui pemikiran konstruktif dan implementatif maupun aksi-aksi riil dengan membangun sinergi dan kolaborasi.

 

“Saya terus mendorong sinergi dan kolaborasi antara IAEI dengan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki visi membangun ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” pesan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri secara virtual Halal Bihalal IAEI dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (9/6/2021).

 

Lebih jauh Wapres menekankan aksi-aksi riil yang memerlukan sinergi dan kolaborasi tersebut. Pertama, penguatan regulasi, antara lain, dengan menyempurnakan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

 

“Penguatan regulasi tentang ekonomi dan keuangan syariah juga memerlukan sumbangsih pemikiran bersama,” ucapnya.

 

Kedua, transformasi pengelolaan wakaf nasional ke arah tata kelola berbasis digital, profesionalitas, dan transparansi.

 

“Secara kolaboratif, IAEI dapat berperan dalam penyusunan peta jalan bersama dalam rangka pengembangan wakaf uang dan wakaf harta bergerak lainnya,” imbau Wapres.

 

Upaya tersebut, lanjut Wapres, mencakup pula transformasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang harus dibarengi dengan pelaksanaan hingga ke tingkat desa/kelurahan.

 

“Perwakilan IAEI di daerah tentu sangat memahami strategi peningkatan tata kelola zakat yang mengutamakan pemberdayaan potensi dan kearifan lokal masing-masing daerah,” ujarnya.

 

Ketiga, pengembangan usaha syariah yang salah satunya memerlukan pola pendampingan yang tepat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) halal.

 

“Pengembangannya [usaha syariah] tidak dapat hanya diupayakan oleh pemerintah saja. Strategi kolaborasi menjadi sangat penting serta membuka peluang besar bagi para praktisi dan akademisi IAEI untuk dapat berperan aktif sesuai bidang keahliannya,” tegas Wapres.

 

Keempat, peningkatan kapasitas pusat riset dan penelitian ekonomi dan keuangan syariah yang sangat penting untuk meningkatkan eksistensi dan kontribusi Indonesia dalam keilmuan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global.


“[Untuk itu] saya mengapresiasi dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah bersama konferensi internasional, yaitu The 13th International Conference on Islamic Economics and Finance and The 7th International Islamic Monetary Economics and Finance, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021,” imbuhnya.


Sejalan dengan upaya tersebut, Wapres menekankan pentingnya Indonesia mencetak sumber daya manusia unggul dengan landasan pemahaman kuat di bidang ekonomi dan keuangan syariah, kompetensi, dan daya saing global guna memenuhi kebutuhan sektor industri halal yang kini tengah dibangun.

 

“Bagi para intelektual IAEI, khususnya yang berkiprah sebagai akademisi di perguruan tinggi, saya juga mengharapkan dukungan dan komitmen dalam proses harmonisasi program studi rumpun ekonomi syariah,” pesan Wapres memberikan arahan.

 

Dalam kesempatan itu, Wapres pun mengapresiasi keberhasilan dan perjuangan bersama dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini sesuai dengan hasil survei Bank Indonesia bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per April 2021 masuk ke zona optimis untuk pertama kalinya.

 

“Dunia usaha pun mulai bergeliat, bahkan menunjukkan kontribusinya dengan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui skema vaksinasi gotong royong untuk para pekerja. Vaksinasi ini telah dimulai secara perdana pada 18 Mei 2021 di kawasan industri Jababeka-Cikarang, Kabupaten Bekasi,” ungkapnya optimis.

 

Menutup sambutannya, Wapres kembali menekankan kunci utama terletak pada kekompakan, sinergi, dan kolaborasi.

 

“Saya berharap seluruh anggota IAEI yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dapat memanfaatkan momen yang baik ini untuk saling memperkuat silaturahim, membangun kekompakan, serta menjalin sinergi dan kerja sama antar anggota yang semakin positif,” tandasnya (RR/SK-BPMI, Setwapres).

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0