Perkuat Diplomasi dan Ketahanan Air: Indonesia Menjadi Tuan Rumah 10th World Water Forum 2024

 
bagikan berita ke :

Senin, 06 Mei 2024
Di baca 1083 kali

Foto Cover: www.worldwatercouncil.org


 

Artikel BBC (British Broadcasting Corporation) pada tanggal 14 Januari 2024 menyebutkan bahwa tahun 2023 tercatat sebagai tahun dengan suhu udara tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim akibat aktivitas manusia dan diperparah oleh fenomena El Niño. Menurut data dari 116 stasiun pengamatan BMKG di Indonesia, suhu udara rata-rata tahun 2023 adalah 27,2 derajat Celcius. Angka ini lebih tinggi 0,5 derajat dibandingkan suhu rata-rata periode 1991-2020. Hal ini juga ditunjukkan dengan adanya peningkatan suhu udara di tanah air (BBC, 2024), sehingga dapat dipahami bahwa perubahan iklim dan ketahanan air menjadi salah satu poin penting yang disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam pembukaan Konferensi Tahunan SDGs di Yogyakarta, November 2023.

 

Dikutip dari Kompas, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menyatakan bahwa ancaman perubahan iklim menyebabkan kelangkaan air dan penurunan produktivitas pertanian. Selama tahun 2020-2034, curah hujan tahunan menurun 1-4% dibanding periode 1995-2010 di Indonesia. Penurunan ini berdampak pada kenaikan risiko kekeringan, penurunan ketersediaan air, dan potensi konflik kebutuhan air (Daeng, 2023).

 

Menurut Laporan Tahunan SDG 2023, Indonesia berada di peringkat ke-75 dari 166 negara dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Namun, Indonesia masih terus berupaya untuk mencapai tujuan SDGs No. 6 yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2023 tentang Kebijakan Nasional Sumber Daya Air diterapkan guna meningkatkan ketahanan air nasional dan menjadi salah satu strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan ke-6 pada SDGs. Strategi ketahanan air juga tercantum dalam Rencana Strategis 2020-2024 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Rencana Strategis tersebut mencakup berbagai inisiatif penting seperti peningkatan ketersediaan air melalui infrastruktur sumber daya air, pengelolaan air tanah dan air baku yang berkelanjutan, serta upaya rehabilitasi prasarana air baku komunal.

 


Foto: https://infopublik.id

 

Isu mengenai ketahanan air dan diplomasi air turut menjadi perhatian dalam perhelatan World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia ke-10 yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 di Bali. WWF ke-10 mengambil tema “Water for Shared Prosperity” atau “Air untuk Kemakmuran Bersama”.

 

Diplomasi air adalah pendekatan untuk mengevaluasi cara-cara berkontribusi dalam menemukan solusi untuk manajemen bersama sumber daya air. Proses diplomasi air bertujuan untuk mengembangkan solusi yang masuk akal, berkelanjutan, dan damai sambil mempromosikan kerja sama dan kolaborasi di antara pemangku kepentingan (Klimes et al., 2019). Menurut Sehring et al.,(2022), diplomasi air dijelaskan sebagai suatu proses politik yang melibatkan negosiasi, konsultasi, dan pembangunan kepercayaan guna mencegah, mengurangi, dan menyelesaikan perselisihan terkait sumber daya air yang melintasi batas-batas negara dengan tujuan mencapai manfaat bersama dan kerja sama yang lebih luas.

 

Terdapat berbagai usaha yang telah dilakukan Indonesia terkait diplomasi air dan ketahanan air. Sebagai contoh, dalam perhelatan G20 tahun 2022 pada kegiatan State Owned Enterprises, road to G-20, Indonesia meluncurkan Indonesia Water Fund (IWF) yang ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MOU) oleh Kementerian BUMN, Perum Jasa Tirta I, dan Holding Danareksa. Tujuan utama IWF adalah mengatasi permasalahan air bersih di Indonesia.

 

Lebih lanjut, pada 21 Juli 2023 lalu, United States Agency for International Development (USAID) meluncurkan Rencana Program di Indonesia sebagai negara prioritas Strategi Global Sektor Air. Melalui rencana program tersebut, USAID akan menginvestasikan lebih dari 50 juta dolar AS untuk meningkatkan akses 1 juta penduduk Indonesia terhadap layanan air minum dan sanitasi yang aman, berkelanjutan, dan berketahanan iklim pada 2027. USAID juga akan memobilisasi 300 juta dolar AS untuk sektor air dan memperkuat 100 lembaga terkait (USAID, 2023). Sebelumnya, selama periode 2006-2018, Bank Dunia telah mengucurkan dana untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). PAMSIMAS telah mencapai 22.961 desa yang tersebar di 376 kabupaten di 33 provinsi. Proyek ini memberikan manfaat bagi sekitar 17,2 juta orang dengan akses ke fasilitas air yang lebih baik (melebihi target tahun 2018 sebesar 16 juta orang), dan 15,4 juta orang dengan akses ke sanitasi dasar yang lebih baik (World Bank, 2019).

 

Usaha Indonesia untuk memperkuat ketahanan air melalui diplomasi air perlu difokuskan menjelang pelaksanaan WWF ke-10. Beberapa langkah penting yang ditempuh, antara lain memperkuat kerja sama dengan negara tetangga di bidang pengelolaan sumber daya air dan lingkungan. Selain itu, diplomasi air juga perlu melibatkan multi-stakeholder untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketersediaan air bersih bagi pembangunan berkelanjutan. Usaha-usaha yang telah dilakukan harus pula ditunjukkan agar dapat menjadi contoh. Selain itu, ke depan Indonesia perlu memperkuat diplomasi air dalam mencapai SDGs ke-6, yaitu ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak yang hanya tersisa 6 tahun lagi untuk dicapai. Kerja sama internasional perlu ditingkatkan guna saling belajar pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan berketahanan iklim demi mewujudkan akses air bersih global pada 2030.

 

Referensi:

BBC. (2024, January 14). Krisis iklim: 2023 jadi tahun terpanas sepanjang sejarah, apa yang perlu diwaspadai tahun ini? BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c8722p5pgrmo

DAENG, M. F. (2023, November 6). Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan dan Air. Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/11/06/menteri-ppn-perubahan-iklim-ancam-ketahanan-pangan-dan-air

Ed Wray/World Bank. (2019). Indonesia: Expanding Access to Clean Water for the Rural Poor. World Bank. https://www.worldbank.org/en/results/2019/07/29/indonesia-expanding-access-to-clean-water-for-the-rural-poor

Klimes, M., Michel, D., Yaari, E., & Restiani, P. (2019). Water diplomacy: The intersect of science, policy and practice. Journal of Hydrology, 575, 1362–1370. https://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2019.02.049

Sehring, J., Schmeier, S., Horst, R. ter, Offutt, A., & Sharipova, B. (2022). Diving into Water Diplomacy – Exploring the Emergence of a Concept. Diplomatica, 4(2), 200–221. https://doi.org/10.1163/25891774-bja10082

USAID. (2023, July 21). USAID Luncurkan Rencana Program di Indonesia Sebagai Negara Prioritas Strategi Global Sektor Air | Press Release | Indonesia. U.S. Agency for International Development. https://www.usaid.gov/id/indonesia/press-releases/jul-21-2023-usaid-releases-indonesia-global-water-strategy-high-priority-country-plan

 


 

Penulis            : Karunya Saka Listianto
Pekerjaan        : Mahasiswa
Universitas      : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
36           3           0           0           0