Ajang lari bertaraf internasional Jakarta Marathon kembali digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Mengusung tema Reborn, Jakarta Marathon dilaksanakan pada Minggu (16/10) dengan titik awal dan selesai di Plaza Utara Komplek GBK.
Perhelatan olahraga ini menjadi momentum kebangkitan bagi bangsa Indonesia dari pandemi COVID-19 yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. Ajang ini juga merupakan upaya menumbuhkembangkan olahraga wisata atau sport tourism di Indonesia, khususnya Jakarta.
Sekitar 15 ribu pelari maraton dari 26 negara turut berpartisipasi dalam ajang Jakarta Marathon 2022 yang terbagi dalam lima kategori, yakni Full Marathon (42K), Half Marathon (21K), 10K, 5K, dan marathon anak-anak.
Jakarta Marathon 2022 melewati beberapa tempat wisata yang menjadi ikon kota dan jalan-jalan protokol Jakarta yaitu Kawasan GBK, Jembatan Semanggi, Wilayah Gambir-Monas, Kota Tua, Passer Baroe, Gereja Katedral, Istiqlal, Lapangan Banteng, Gedung Pancasila, Tugu Tani, Gedung Djoeang, Taman Ismail Marzuki, Metropole Megaria, Kunstkring Cut Mutia, Jalan Soerabaja, Museum Naskah Proklamasi, Gedung PFN Usmar Ismail, dan Museum Satria Mandala.
Rute ini telah memenuhi persyaratan dari World Athletics yang sebelumnya bernama International Association of Athletics Federations (IAAF), yaitu sebuah organisasi resmi internasional yang mengatur dan mengawasi penyelenggaraan ajang lomba lari maraton di seluruh dunia. Jakarta Marathon pun mendapatkan sertifikasi World Athletics-AIMS Grade A pada bulan September lalu berdasarkan hasil verifikasi dari Association of International Marathons and Distance Races (AIMS) terhadap persyaratan penyelenggarannya.
Sebagai informasi, Jakarta Marathon adalah satu-satunya maraton di Indonesia yang terpilih sebagai Abbott World Marathon Majors Age Rangking Group. Itu artinya para pelari Indonesia tidak perlu lagi mendapatkan kualifikasi rangking jika ingin berlomba di ajang lomba maraton dunia.
Diharapkan dengan digelarnya Jakarta Marathon dapat menjadi ajang untuk mempromosikan tidak hanya Jakarta tetapi juga Kawasan GBK sebagai pusat penyelenggaraan sport tourism Indonesia. (Tri Novita Sari-PPKGBk_Humas Kemensetneg)