Melawan Difteri dengan Vaksinasi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 16 Januari 2018
Di baca 1844 kali

Senin pagi, (8/1/2018) kantor Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) terlihat lebih ramai dari biasanya. Tepat pukul 8 pagi, puluhan pegawai Kemensetneg yang mayoritas berseragam putih telah berkumpul di depan kantor DWP untuk mengikuti acara pembukaan vaksinasi difteri. Tak hanya pegawai berseragam putih, para petugas keamanan berseragam hitam pun nampak antusias mengikuti rangkaian acara pembukaan.

Usai acara pembukaan, para pegawai laki-laki dan perempuan melakukan vaksinasi difteri di dua tempat berbeda. Pegawai laki-laki tetap berada di Kantor DWP Kemensetneg sementara pegawai perempuan berpindah tempat menuju Poliklinik Kesehatan Gedung II.

Menurut Ketua DWP Kemensetneg, Nana Setya Utama, vaksinasi difteri di lingkungan Kemensetneg dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain itu, nana menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab Kemensetneg dalam memberikan rasa aman bagi pegawai terhadap penularan difteri.

“Kegiatan ini merupakan inisiasi dari ibu-ibu DWP Unit Pelaksana Sekretariat Kementerian dan Kedeputian Kemensetneg karena sudah ada KLB yang menimpa salah satu warga di komplek Setneg Karawaci,” ucap Nana yang ditemui seusai melaksanakan vaksinasi difteri.

DWP kemudian mengajukan inisiasi tersebut ke Yayasan Kesejahteraan Sekretariat Negara  agar pelaksanaan vaksinasi dapat didanai oleh yayasan. Vaksinasi difteri di lingkungan kepresidenan dilakukan dengan bekerja sama dengan  Poliklinik Kesehatan Kemensetneg. Program kerja awal tahun DWP untuk kemaslahatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Sekretaris Negara, Bapak Pratikno serta Ibu Ida Pratikno.

Kegiatan vaksinasi difteri di lembaga kepresidenan  berlangsung selama 7 hari, mulai Senin (8/1) hingga Selasa (16/1) dengan ketersediaan vaksin gratis sebanyak 2500.

“Ada 2500 vaksin, hari ini 1000, rabu 500, dan sisanya akan bertahap” ungkap Nana.

Nana berharap setelah diadakannya vaksinasi  difteri, tidak ada lagi pegawai Kemensetneg yang terjangkit difteri. “Semoga semua bisa tertanggulangi dengan baik dan tidak terjangkit penyakit wabah difteri ini di lembaga kepresidenan,” imbuhnya.

 

Ragam Reaksi

Menelusuri lorong Poliklinik Gedung II Kemensetneg, para pegawai perempuan sudah duduk rapi menunggu giliran untuk divaksinasi difteri. Terdapat tiga ruangan, di mana setiap ruangan boleh dimasuki oleh tiga orang sekaligus. Seraya menunggu, para karyawati sibuk berbincang santai. Ada pula yang sibuk bertanya ke rekannya yang sudah selesai divaksin. Ingin tahu bagaimana kondisi tubuh setelah divaksin. Berbagai macam reaksinya.

“Rasanya celekit-celekit”, “Aduh, kok aku jadi pegal-pegal ya,” atau “Alhamdulillah aku gak ngerasa apa-apa,” ujar beberapa pegawai yang suaranya sayup-sayup terdengar di tengah riuhnya suara pegawai perempuan lainnya.

Menurut salah satu pegawai di Poliklinik Kemensetneg, Indah, memang setelah divaksin akan timbul gejala-gejala seperti bengkak atau demam. Maka, pihaknya sudah menyediakan tiga pil paracetamol untuk dibawa pulang sebagai obat penangkal. “Obat paracetamol untuk ngurangi nyeri dan panas, efeknya bisa bengkak atau demam, itu enggak papa sih,” ujar Indah.

Salah satu pegawai yang terlihat riang sesudah divaksin adalah Rahma Dini, pegawai di Asisten Deputi Bidang Hukum.

“Saya Alhamdulillah belum ada reaksi apa-apa, karena sudah sering juga ikut donor darah dan vaksin lainnya. Suntiknya kayak vaksin biasa,” ungkap Rahma.

Rahma juga sangat mendukung adanya kegiatan vaksinasi difteri. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi pegawai.

“Menurut saya bagus sekali, secara kan ini vaksin yang sangat dibutuhkan ya. Jadi, kegiatan yang difasilitasi oleh Dharma Wanita dan Kemensetneg ini sangat berguna sekali. Semoga setelah ini pegawai dan pejabat di Kemensetneg selalu terjaga kesehatannya,” kata Rahma.

Berbeda dengan Rahma, Suryaningsih, Pegawai Pusdiklat Kemensetneg mengaku masih merasakan pegal-pegal pasca vaksinasi difteri. “Kayak masih ada celekit-celekit,” ujarnya.

Namun,  sama seperti Rahma ia pun mendukung penuh kegiatan seperti ini.

“Kegiatan seperti ini bagus, karena memang ini lagi wabah ya, pencegahan memang lebih bagus daripada mengobati. Semoga enggak jadi KLB lagi, Indonesia bebas difteri,” imbuh Surya dengan penuh semangat.

Beralih ke kantor Dharma Wanita Persatuan Kemensetneg, para pegawai laki-laki juga ikut mendukung penuh kegiatan vaksinasi difteri ini. Salah satunya, Yudo Handoko, petugas keamanan Kemensetneg yang penuh semangat datang ke Kantor Dharma Wanita Persatuan di Senin pagi ini. Semangatnya terpancar ketika ia harus mengantri untuk divaksin namun matanya tetap siap siaga menyisir setiap pojok demi keamanan di lingkungan Kemensetneg.

Alhamdulillah, kegiatan seperti ini sangat baik, supaya kekebalan kita terhadap penyakit difteri itu biar semakin kebal. Saya berharap, supaya kegiatan ini berkelanjutan mungkin bagi kawan-kawan lain dari Kemensetneg yang belum vaksinasi difteri ya segeralah supaya kita terhindar dari penyakit yang tidak kita inginkan,” ucapnya.

Ada pula Aris Setiawan, pegawai Biro Keuangan Sekretariat Kementerian yang mengaharapkan pemerintah secara umum bisa menggalakkan program semacam ini.

“Kegiatan ini sangat bagus karena virus difteri kan lagi musim, memang perlu pencegahan secara lingkungan lah, ucap Aris.

Aris menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi bagi pegawai sangat membantu, khususnya bagi pegawai yang sudah berkeluarga karena umumnya anak yang menjadi prioritas (penerima vaksin) dalam keluarga.

Pelaksanaan vaksinasi difteri di lingkungan Kemensetneg dijadwalkan berdasarkan satuan kerja. Pada tanggal 8 dan 9 Januari, vaksinasi diperuntukkan bagi pegawai di Sekretariat Kementerian dan Kedeputian Kemensetneg; pada (10/1) diperuntukkan bagi pegawai di Sekretariat Presiden dan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden; pada (11/1) untuk pegawai di Sekretariat Militer Presiden dan Kantor Staf Presiden; pada (12/1) untuk pegawai di Sekretariat Kabinet; pada (15/1) untuk tenaga keamanan, pramubakti, dan pengemudi; dan pada (16/1) untuk pengurus Dharma Wanita Persatuan masing-masing unit pelaksana. Sedangkan untuk para pegawai di Sekretariat Wakil Presiden, waktunya akan menyesuaikan. Vaksinasi difteri berlangsung pukul 08.00 – 15.00. Sampai tulisan ini dimuat tanggal 16 Januaro 2018, pegawai yang divaksin telah mencapai jumlah 2.200 orang. (SAR-WKA-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0