Pengajian Istana Kepresidenan Yogyakarta: Jangan Berhenti Berbuat Baik

 
bagikan berita ke :

Selasa, 09 April 2019
Di baca 1969 kali

Dalam rangka memakmurkan masjid, Istana Kepresidenan Yogyakarta menggelar pengajian rutin yang diadakan di Masjid Darussalam, Komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta. Pengajian tersebut diadakan pada Senin, 8 April 2019 dengan tema “Jangan Berhenti Berbuat Baik”. Pengajian ini digagas oleh takmir Masjid Darussalam berdasarkan arahan Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta yang bertujuan untuk membuka akses bagi masyarakat sekitar Kota Yogyakarta agar bisa berkunjung ke dalam Istana Kepresidenan Yogyakarta.

 

Pengajian rutin yang digelar di Masjid Darussalam tersebut bertajuk "Pengajian Senin Pon". Senin Pon merupakan salah satu hari dalam penangalan Jawa yang dipilih karena esok hari setelah hari Senin Pon merupakan hari Selasa Wage. Terdapat keunikan dalam hari Selasa Wage sebab pada hari tersebut, kawasan di seputar Malioboro akan berhenti sejenak untuk melakukan kegiatan niaga dan menjalani aktivitas kerja bakti sebagai penggantinya. Diharapkan Pengajian Senin Pon akan memiliki kesinambungan dengan aktivitas kerja bakti Selasa Wage.

 

Pengajian diawali dengan penampilan dari Kelompok Hardroh Nisaul Ummah dari Masjid Al Muttaqin, Griya Arga Permai Kwarasan, Yogyakarta pimpinan Wiwit Iwandaniarto. Kelompok Hadroh ini merupakan salah satu kelompok hadroh berprestasi karena pada tahun 2016 pernah menjadi juara pertama pada kompetisi Festival Seni Qurani di Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Jogja).

                                     

Usai penampilan hadroh. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan asmaul husna, shalat ashar berjamaah, pembacaan Kalam Ilahi oleh Ninik Yuliati, dan saritilawah oleh Warsito.

 

Acara berlanjut dengan sambutan dari Ketua Takmir Masjid Darussalam, Budi Nuryanto. Dalam sambutannya, Bapak Budi Nuryanto menyampaikan bahwa pengajian dihadiri oleh sekitar 750 jamaah dari 21 kelompok pengajian di sekitar Yogyakarta.

 

Masjid Darussalam berdiri pada tahun 2014, berbentuk musola kecil. Namun, atas kebijakan Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, Bapak Saipullah S.E., S.H., M.M., Darussalam kini menjadi luas. Terbuka untuk umum. "Silakan bagi Bapak Ibu yang mungkin pada jam sholat ada di Kawasan Malioboro, masjid kami terbuka untuk umum. Juga siap diundang ke masjid Bapak Ibu para tamu, untuk mempererat silaturahmi”, terang Budi Nuryanto dalam sambutannya.

 

Ceramah yang dibawakan oleh Ustadz Mahroji Khudhori, penulis buku “Jangan Berhenti Berbuat Baik”, disampaikan dengan Bahasa ringan dan bercampur humor, para jamaah tampak antusias dalam mengikuti pengajian ini. “Perbuatan baik yang terbaik adalah doa. Kuatnya takdir akan bisa diubah dengan doa. Kebaikan di dunia akan memberi perubahan di akhirat, untuk itu jangan berhenti berbuat baik”, jelas Ust. Mahroji dalam penyampaian ceramahnya.

                                         

Di akhir pengajian, Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya pada jamaah pengajian yang telah hadir. Selain itu, Bapak Saipullah juga mengimbau pada jamaah untuk turut menyampaikan pada handai taulan bahwa Istana Kepresidenan Yogyakarta dapat dikunjungi untuk umum, sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. “Saya berharap Istana Kepresidena Yogyakarta dapat membumi bagi masyarakat, khususnya bagi warga Kota Yogyakarta”, pungkasnya. (Karisma Widya – Istana Kepresidenan Yogyakarta)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0